Pak MN dan sanak dipalanta n.a.h.


Disamping masalah kristenisasi, LG ini ditolak untuk melindungi pengusaha
kecil di Sumbar.



 Kalau LG ini dibiarkan berkompetisi dengan pedagang kita di Sumbar yang
umumnya pedagang kecil, ini sama saja mengkompetisikan SD (sekolah dasar)
dengan UN (Universitas), teranglah SD ini akan digulung oleh UN



Sudah didialogkan di TV nasional TV one/Metro TV saya lupa,  bahwa  kejadian
dibanyak mall dan hypermart atau pasar modern yang dikelola oleh group
raksasa, mall dan hipermart ini dipasok barang-barangnya  oleh pedagang
kecil daerah setempat artinya mall dan hypermart ikut didanai oleh pedagang
daerah. Enak benar mereka berusaha.

Inilah kelebihan yang diibaratkat UN tadi.



Kalau ini terjadi terus menerus akhirnya hasil pedesaan bisa diijon oleh
mall dan hypermart yang berada dibawah raksasa itu.

Kalau sudah begini penentuan harga adalah monopoli mereka, disinilah
matinya nanti usaha kecil di Sumbar itu.



Kita seru kepada pimpinan Sumbar yang asli minang, peliharalah minang,
lindungilah pengusaha minang agar bisa bertumbuh, akhirnya bisa setingkat
dengan kawan-kawan kita etnis cina.



Umumnya  sekali lagi umumnya, sekarang ini pedagang Sumbar mungkin juga
pedangang pribumi Indonesia itu baru sampai tingkat pengecer, meskipun ada
Kalla Group, Bakri Grup dan beberapa lainnya belum bisa menandingi Salim
grup dan Lippo Grup dan grup lainnya dari etnis cina yang bergerak di
Indonesia ini.





Yang susahnya lagi, beberapa tahun yang lalu, ini menurut cerita dari
pedagang, karena grosirnya (umumnya memang demikian) etnis cina,  kalau ada
satu jenis barang akan dipasarkan, kalau yang mengencer  pedangang etnis
cina, diberikan harga dibawah bandrol (bandrol dalam arti ketentuan mereka)
bukan bandrol yang tertulis pada barang.



Tapi kalau diberikan ke pedagang pribumi tetap diberi harga bandro tadi.
Dengan demikian sulit sekali pedagang pribumi bersaing dengan kawan kita
etnis cina.



Inilah yang ikut pegang andil bahwa pedagang kita mengambil untung lebih
banyak dari pada kawan kita etnis cina.  Kawan kita etnis cina jual barang
dengan bandro sudah untung  (karena harga pokonya dibawah bandrol). Kalau
bagi pribumi dijual hahrga bandrol masih pokok, terpkasa dijual diatas itu.
Bagi ibu-ibu dan bapak-bapak tentu mencari harga yang lebih murah.



 Apa sekarang masih berlaku cara demikian, para pedagang kecil (umumnya
pribumi) yang bisa menjawabnya.



Kelanjutannya lagi kalau pintu LG ini dibuka maka ini akan merayap kesemua
kota di Sumbar dan akan diikuti juga oleh raksasa lainnya..



Dalam keadaan masyarakat kita di Indonesia termasuk Sumbar sekarang ini
masih akan tergiur dengan barang-barang mewah untuk kesenangan sementara  yang
selalu ditawarkan  dengan gencar keseluruh nusantara termasuk ke Sumbar
maka sudah dapat diramalkan dalam beberapa dekade  tanah-tanah ulayat di
Sumbar akan berpindah tangan ke LG dan raksasa lainnya.



Tanah itu akan ditukar dengan  barang mewah yang hanya tahan paling 10
tahun setelah itu jadi rongsokan, sedangkan tanh lepas sampai haru  kiamat
mungkin tak kembali.



Kalau petani di ranah sudah tak punya tanah yang  akan digarap bersamaan
diikuti juga dengan habisnya sumber daya alam dalam perut bumu Sumbar, mau
kemana mereka ini, tak ada jalan lain kecuali menjadi TKI.  TKI ini hany
laku kalu ada SDA dinegara penerima. Kalau disana juga SDA habis atau
menipis, TKI juga menipis diperlukan.



Jadi untuk Sumbar peliharalah tanah ini jangan sekali kali dibuka jalan
untuk hilangnya tanah ini dari kepemilikan untuk digarap. LG ini disamping
kristenisasi juga mengincer tanah di Sumbar untuk usaha property dan
lain-lain mereka.



Kita berharap kepada pemimmpin formal maupun non formal asli minang,
jagalah anak –kemenakan dan anak cucu kedepan.

Wass,

Maturidi (L-75)

Asal Talang-Solok-Kutianyia

Duri Riau.


Pada 23 November 2013 23.58, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> menulis:

>
> Ajo Duta dkk di RN,
>
> Nan itu iyo juo, tapi ndak sentral sifatnyo. Wajar kalau mereka nan di
> bidang usaho nan samo saling berkompetisi, spt antaro Basko jo Lippo tu.
> Apo lai mereka badakek-an lokasi di Padang tu, kalau jadi. Tapi masalah
> awak ndak itu doh.
>     Masalah awak jauah lebih mendasar dan rumik. Masalah awak masalah
> manjalanyo kristenisasi ka nagari awak, nan masuak malalui jalur ekonomi,
> pendidikan, sosial rumah sakik, dsb. Nan bedo, pejabat2 awak nan di
> eksekutif dan nan di legislatif bapihak ka nan kristen tu walau mereka nan
> mandukuang tu urang isilam, urang awak pulo lai. Mereka karano maharokkan
> gratifikisi baik untuk diri maupun untuak partainyo, amuah mandukuang dan
> mangusahokan bardirinyo proyek LG itu.  Awak kan lah caliak di daerah2
> lain di Indonesia ko nan kaadaannyo lah ampiang samo seperti nan awak
> caliak di Filipina dan bahkan Singapura tu. Sadonyo ko tingga di awak. Mau
> atau tidak mau urang Cino masuak ka bumi Minang di Sumbar dan manguasoi
> seluruh jalur ekonomi, perdagangan dan industri dek urang Cino tu sambia
> mereka juo mangkristenkan awak. Sakali lai, sadonyo tagantuang ke awak.
>     MN, 18 tabaliak.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke