Sanak Syaff dan para sanak sa palanta yth,

Ambo kutip sebagian pertanyaan sanak Syaff ke pak Bakhtiar Muin PhD:

"Sebelum Mak Ajo Duta menjawab, izinkan ambo batanyo tentang komen Bapak 
seputar masalah Lippo ko.

1. Langkah apo tu nan paralu dicontoh ka Johor Bahru oleh Pemda Sumbar? Kalau 
lai ndak rahasio, agiahlah kami pencerahan. Apo kiro2 nan dilakukan Johor tu. 
Bukankah Johon Bahru bisa begitu (sarupo nan ado dalam alam pikiran bapak) 
karena adanya kebijakan mahathir yg jelas dan tegas. Bukan sarupo kebijakan 
reformasi di Indonesia yang jadi 'menghalal'kan segala cara."

Karena belum ada jawaban dari pak Bakhtiar, untuk memenuhi rasa ingin tahu 
sanak Syaff dan para sanak sa palanta, ambo sampaikan info ttg Johor Baru di 
bawah.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg


INFO JOHOR BARU
(Sumber: Wikipedia)

Johor Bahru (juga dieja sebagai Johor Baru dan Johore Bahru, dan biasanya 
disingkat JB) adalah nama ibu kota negara bagian Johor di Malaysia, terletak di 
selatan Semenanjung Malaysia. Nama "Johor Bahru" juga merujuk kepada wilayah 
metropolitan di sekitarnya. Sebagai sebuah kota, Johor Bahru adalah kota 
terbesar kedua di Malaysia setelah Kuala Lumpur dan sebagai wilayah 
metropolitan, Johor Bahru merupakan metro ketiga terbesar setelah Lembah Klang 
dan Penang.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 1 463 800 jiwa di kawasan perkotaan dan lebih 
kurang 1,8 juta di wilayah metropolitan, Johor Bahru merupakan salah satu pusat 
perindustrian, perdagangan, dan pariwisata terbesar di Malaysia. Pariwisata 
adalah penyumbang yang besar dalam ekonomi Johor Bahru di mana 60% dari para 
wisatawan yang mengunjungi Malaysia setiap tahun masuk ke negara tersebut dari 
Singapura yang terhubung dengan Johor Bahru lewat jalan darat. Perkembangan 
perindustrian di Johor Bahru yang begitu pesat juga telah menjadikannya sebagai 
salah satu pusat perindustrian yang terbesar di negara.

Populasi bagi distrik Johor Bahru di tahun 2010 adalah seramai 1.386.569 orang. 
Jumlah penduduk bagi kaum Melayu di daerah Johor Bahru adalah 47,5%, jumlah 
penduduk bagi kaum Cina adalah 34,2%, jumlah penduduk kaum India adalah 9,0%, 
lain-lain minoritas adalah 0.6 dan bukan warganegara adalah 8.7.

Sebagai salah satu dari tiga kota utama di Semenanjung Malaysia (selain Kuala 
Lumpur dan Pulau Pinang), Johor Bahru adalah pusat perindustrian, logistik dan 
perdagangan yang penting. Industri-industri utamanya termasuk pabrik-pabrik 
elektronik, galangan kapal, dan juga kilang-kilang petrokimia.

Johor Bahru mempunyai banyak pusat perbelanjaan yang melayani orang-orang 
Singapura yang berkunjung untuk membeli barang-barang dan memperoleh hiburan 
disebabkan nilai mata uang Singapura yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Johor 
Bahru mempunyai pasar pusat perbelanjaan yang terkembang pesat dibandingkan 
dengan ukurannya. Kawasan utama untuk berbelanja terletak di kawasan kota, 
dengan beberapa hipermarket yang ditempatkan di luar kota.

Kawasan-kawasan perindustrian berat adalah Pasir Gudang dan Tanjung Langsat, 
yang terletak di wilayah metropolitan timur. Kawasan-kawasan tersebut mempunyai 
kilang-kilang penapis, kilang pemroses kimia, dan galangan kapal. Kawasan 
perindustrian ringan dan sederhana sebagian besar terletak di Tebrau, Tampoi, 
Senai, Skudai dan Kulai, yang berada di utara dan barat laut wilayah 
metropolitan.

Selain itu banyak warga singapura mempunyai kenalan dan keluarga di 
Johor.Begitu pula warga Johor, ada yang mempunyai saudara di Singapura 
dikarenakan masa lalu singapura adalah sebuah jajahan takluk negeri Johor.
-------------------

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Syafruddin AL <syaff...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 25 Nov 2013 04:48:17 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Masalah Lippo Group/ Krisis percaya Diri Urang Minang.

Pak Bakhtiar n.a.h!

Sebelum Mak Ajo Duta menjawab, izinkan ambo batanyo tentang komen Bapak
seputar masalah Lippo ko.

1. Langkah apo tu nan paralu dicontoh ka Johor Bahru oleh Pemda Sumbar?
Kalau lai ndak rahasio, agiahlah kami pencerahan. Apo kiro2 nan dilakukan
Johor tu. Bukankah Johon Bahru bisa begitu (sarupo nan ado dalam alam
pikiran bapak) karena adanya kebijakan mahathir yg jelas dan tegas. Bukan
sarupo kebijakan reformasi di Indonesia yang jadi 'menghalal'kan segala
cara.

2. Baa pulo manuruik bapak membangkitkan rasa percaya diri masyarakat
Minang tu? Apo langkah kongretnyo?

3. Kalau tambang emas banyak di sumbar, baa caro manambangnyo supayo bisa
menyejahterakan rakyat? Apo sarupo nsn di solok selayan tu kini? Seluruh
urang mengkapling tambang ameh. Nyo baokan urang bagak baladiang. Pemda se
takuik mauruihnyo.

4. Apo kiro2 langkah nan paralu diambil mengatasi pengangguran nan taruih
membengkak di sumbar tu? Apokoh mereka ko ditampuang jadi PNS? Jadi pegawai
semen padang? Atau jadi pegawai TBO? Oh, apo TBO masih ado yo?

Talabiah takurang, mohon maaf.

Salam,

Syaf AL/50, Bogor.


Pada 24 Nov 2013 22:19, "Bakhtiar Muin" <bmsa...@gmail.com> menulis:

> Assalamualaikum:
>
>
>
> Ayo Duta:
>
>
>
> Mengambil contoh tu, secara hukum nan berlaku di NKRI pemerintah indak bisa
> menolak ijin suatu usaha karena alasan etnis dan agamo.
>
> Mengacu ka contoh di Piaman tu. Bialah badiri RS, Mall dll dgn merek Lippo
> dan Siloam tu. Caliakkan ketidak setujuan ka proyek tu dengan tidak
> babalanjo atau baubek disinan. Dengan sendiri RS dan mall tu pasti tutuik
> bangkrut. Dengan demikian baru terbukti bahwa memang masyarakat Minangkabau
> menolak proyek Lippo ko.
>
> Seperti contoh di Piaman tu, indak perlu berlaku anarkis untuk menolak Drg
> Cino. Baitu pulo jo RS Siloam tu. Indak perlu menolak dgn tindakan anarkis.
> Dengan tidak jadi konsumen akan terlihat kompak dan bijak tanpa melanggar
> hukum.
>
> BM:
>
> Uda Duta seperti membandingkan apple dengan orange.
>
> Sebetulnya, apa yg terjadi di Sumbar, krisis kepercayaan kepada diri
> sendiri. Krisis kepercayaan kepada diri sendiri, sangat memperparah kondisi
> Sumbar untuk beberapa generasi yg kedepan.
>
> Karena krisis kepercayaan kepada diri sendiri, kita mengundang investor ke
> ranah Minang. Dalam pikiran pejabat2 Sumbar mendatangkan investor, akan
> mensejahterakan masyarakat Minang, karena membuka lapangan kerja. Mind Set
> ini yg harus dirubah.
>
>
>
> Ambo sudah datang ke gubernur Irwan Prayitno memberi sumbangan pikiran,
> bagaimana Johor Maju. Johor perlu dicontoh oleh Sumbar, bagaimana Johor
> Bangkit menjadi sesuatu kekuatan Ekonomi. Sedih melihat Sumbar, 10 tahun yg
> akan datang, masih mencicil kerusakan akibat gempa, akhirnya Sumbar akan
> menjadi setara dengan propinsi2 daerah tertinggal.
>
>
>
> Siloam itu sebetulnya tidak ada apa2nya, itu hanya pintu masuk. Dengan
> dibangunnnya superblok di Khatib Soelaiman, siap2lah orang Minang jadi kuli
> dinegeri sendiri, seperti yg dikhawatirkan bapak Moechtar Naim.
>
> Kalau cara berpikir mantan Walikota Padang, bahwa Lippo akan mendatangkan
> pekerjaaan, Itu betul, tapi menjadi kuli konglomerat.
>
> Cobalah DPRD Sumbar dan DPRD kota Padang, datang ke Johor, agar terbuka
> pikirannya. Mudah2an timbul semangat dan mencontoh Johor dalam membangun
> ekonomi.
>
>
>
> Ideanya sederhana saja, mau membangun Sumbar dengan penuh percaya diri,
> contohlah Johor. Kalau mau jadi kuli, jadi Minang yg rendah diri, undanglah
> investor yg siap memperkuli, dan menguras kekayaan Sumbar. Sumbar cukup
> kaya dengan tambang emas. Serahkanlah tambang itu ke investor asing,
> seperti free port, pejabat korup jadi kaya raya, rakyat Minang jadi hidup
> jadi buruh dan hidup dalam kemiskinan.
>
> Pilihan, terserah rakyat Minang sendiri, mau menjadi suku yg penuh percaya
> diri, menatap bangsa depan, pusat kebudayaan Islam, atau menjadi
> buruh/kuli, konglomerat.
>
> Kalau rakyat Minang mau diperkuli konglomerat, datangkanlah konglomerat
> hitam ke ranah Minang, yg jelas akan berkolusi dengan pejabat korup,
> menjadikan rakyat minang jadi kuli diranah sendiri, seperti yg
> dikhawatirkan oleh bapak Muchtar Naim.
>
>
>
> Yang dibutuhkan masyarakat Minang, adalah membangkitkan rasa percaya diri,
> menyongsong masa depan yg sejahtera dan berkeadilan, dalam kompitisi secara
> global.
>
> Menuntut dunia untuk membayar sekian trilliun ke Sumbar, sebetulnya
> tidaklah begitu sulit, karena Sumbar, hutan paling lebat di Indonesia,
> merupakan jantung pernafasan dunia.
>
> Manusia bisa hidup tanpa makan dalam beberapa bulan, cukup minum, tapi
> manusia akan mati, kalau tidak cukup oksigen dalam hitungan menit. Hutan
> Sumbar menyumbang produksi oksigen untuk kelangsungan hidup 7 milyar
> manusia di dunia. Andaikan hutan Sumbar dan Brazil ditebang, milyaran
> manusia akan mati tidak bisa bernafas.
>
> Jadi dari carbon trading saja, Sumbar sudah bisa makmur, karena dunia
> bayar Sumbar sekian trilliun, puluhan kali lebih besar dari sumbangan pusat
> terhadap APBD Sumbar.
>
> Kehadiran Lippo hanya menyumbang 0,00000……. thd  kemakmuran Sumbar.
> Kehadiran Lippo dengan superblocknya, siap menghasilkan trilliunan buat
> Lippo, dan Upah minimum sebagai kuli, bagi rakyat Sumbar.
>
>
>
> Bangkitlah wahai Alim Ulama, Ninik Mamak , Cendekiawan Sumbar membangun
> negeri. Tinggalkanlah pikiran mendatangkan investor, yg siap
> menerkam,memperkuli rakyat tanah minang.
>
> Salam
>
> BakhtiarM.
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke