[?][?][?][?] mm***
Pada 7 Desember 2013 05.55, Darwin Chalidi <dchal...@gmail.com> menulis: > Sebuah Renungan yang kami copas dari Twitter Chipstory sdr Zaim Saidi. > > > Bahwa implikasi dari kegiatan semacam Pekan Kondom yang provokatif itu > adalah melegitimasi seks bebas itu sudah jelas. Alasannya sbg pencegah > HIV/AIDS bukan cuma meragukan, bahkan jika bisa, bukan itu caranya. > Perilaku menyimpangnya yang harus dihentikan. Jadi, jelas ada motif > tertentu, dibalik gerakan yang mendunia ini, yakni kepentingan lestarinya > sistem RIBA. > > > Berikut penjelasannya. > > > Untuk terus bisa tumbuh dan berkembang sistem RIBA memerlukan masyarakat > yang sakit jiwanya, gelisah, was-was, dan merasa tidak aman. Untuk itu > semua kemungkinan adanya 'keamanan sosial' alamiah, tidak dikehendaki. > > > Termasuk institusi2 masyarakat sendiri dan keluarga. Maka, tiap orang > harus dijadikan individu yang teratomisasi, terisolasi secara > terpisah-pisah, tanpa jaring pengaman sosial sama sekali. Sistem ekonomi > kapitalis, yang berbasiskan RIBA ini, selanjutnya menghendaki seseorang > sepenuhnya terus menjadi budak bagi sistem ini. > > > Dalam sistem RIBA tiap individu diposisikan sbg buruh, konsumen, dan > debitur scr bersamaan. Plus sebagai pembayar pajak. Dengan penghasilan yg > dipas (UMP), inflasi abadi uang kertas, ditakut2i soal kesehatan, > pendidikan, masa depan, dll, tumbuh sakit jiwa itu > > Datang bankir2 beri "solusi": KPR, kredit kendaraan, kredit alat2 rumah > tangga, kredit pendidikan, asuransi kesehatan, dsb. Utang berbunga, tentu, > bukan pemcahan, merosokkan lebih dalam lagi sang buruh-konsumen, jadi > debitur - untuk terus diperbudak sistem ini > > Institusi keluarga adalah sumber keamanan sosial, maka mengganggu industri > RIBA: bank, aneka kredit, asuransi, jasa panti jompo, dll. Apalagi keluarga > besar, dg lebh dari satu istri, banyak anak, ini musuh sistem RIBA. Maka > poligami dibenci, keluarga dikebiri lewat KB > > > Poligami tidak cocok, bahkan menghambat, kapitalisme RIBAwi. Maka > propaganda anti poligami akan selalu sejalan dengan program KB. Institusi > keluarga itu sendiri harus dihancurkan, digantikan dg kebebasan memilih – > seks bebas, kumpul kebo atau legalisasi LGBT > > > Maka, perkawinan sah dilabeliasi ‘nikah siri’, didiskreditkan, bahkan > dikriminalisasi, kebebasan seksual ditolerir, bahkan dilegalisasi. > Pembentukan keluarga besar, dengan anak banyak, menghasilkan safety net > alamiah. Anak2 yg dewasa akan membantu biayai adik-adiknya. > > > Kelak, ketika kedua orang tua mulai menjadi manula, anak-anaknya juga akan > menjamin hari tua, memelihara, dan merawat mereka. Apalagi bila tradisi > kekerabatan masih kuat, safety net sosial, terbentuk lebih luas, lebih > kuat, keluar dari keluarga, sampai sedesa. Secara ekonomis keluarga besar > akan dapat saling menopang, memenuhi kebutuhan, bahu-membahu dan secara > estafet, menjalani hidup nyaman > > > Apalagi kalau keuarga itu lebih besar lagi, sdh disinggung di atas, dg > lebih dari satu istri. Kaum perempuan lebih bisa aktualisasi diri. > Perempuan yg berbagi suami, dg jaminan hidup dari suaminya, akan bisa > banyak berperan dalm kehidupan sosial - kesehatan, pendidikan, dll > > Maka, aneka rupa produk RIBA di atas, tidak dibutuhkan masyarakat. Senjata > membuat individu gelisah, was2, dan sakit jiwa, bisa diatasi. Masyarakat > secara umum akan sangat diuntungkan oleh peran sosial kaum perempuan yg > bebas-merdeka dan terlindungi ini. > > > Keluarga pun sehat. Kebebasan seksual itu sendiri memang diberikan sebagai > kompensasi primitif atas dirampasnya hak-hak dasar masyarakat oleh sistem > RIBA. Beberapa hak dasar yang dirampas ini, yg memungkinkan RIBA > merajalela: hak memilih alat tukar, memiliki harta, dan bebas dr dipajaki > > > Hak atas properti, adalah hak atas kehidupan itu sendiri, ketika dirampas, > hak apalagi yang tersisa? Para bankir merumuskan satu hak kompensatif: hak > atas tubuh-mu sendiri! Tubuhmu adalah satu-satunya milikmu, perlakukanlah > secara bebas. > > > Tidak ada satupun orang lain berhak memperlakukan tubuh-mu, kecuali > dirimu, inilah hak kebebasan berekspresi. Harus dilidungi. Seks secara > bebas adalah hak tubuhmu, kebebasan berekspresi, dalam bentuk apa pun: lain > jenis, sesama jenis, bahkan lain spesies. > > Kebebasan seksual adalah milikmu, pengganti kebebasan memiliki properti, > memilih alat tukar, bebas dari dipajaki, dari rente dan bunga. Teruslah > jadi BUDAK industri RIBA, dan nikmatilah kehidupan "bebas" mu. > > > Rasul SAW menyatakan dosa RIBA lebih dari 36x berzina. Sistem RIBA lebih > buruk dan keji dari kebebasan seksual, karena mejadi pondasinya. Maka, > menjauhi zina, mencegah kebebasan seks adalah harus dan penting. tapi lebih > penting dan mendasar adalah memerangi akarnya: RIBA. > > > Marilah bahu-membahu, berjamaah, menegakkan muamalah yang halal. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
<<35D.gif>>
<<364.gif>>
<<32B.gif>>
<<330.gif>>