Pak Zaid, uraian menarik. Hehehe... ambo jdi tasengeng... kalau urang Islam
nan takubua disitu jadi murtad pulo  dek karano nan punyo lahan JTR dari
LG. Pdhal PITIH adolah Tuhan partamo dari manusia macam JTR. Dek awak
"suchzon" nan manjadi sifat utamo budaya ABS-SBK awak.
Pada 2013 12 8 12:12, "Zaid Dunil" <zdu...@gmail.com> menulis:

>
>
> ---------- Forwarded message ----------
> From: Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>
> Date: 2013/12/8
> Subject: OOT : SAN DIEGO HILLS
> To:
>
>
> *SAN DIEGO HILLS. *
>
> Apa yang akan terbayang di kepala kita kalau melihat suatu kawasan bukit
> di Karawang seluas sekitar lebih dari 500 hektar ,  tanahnya tanah kritis
> tidak layak ditanami , tidak mungkin dijadikan pemukiman karena lokasinya
> amat jauh dari kota dan keramaian ?. Sebagian besar dari kita yang melihat
> lokasi itu akan sangat tidak tertarik karena tidak cocok untuk usaha
> apapun.  Ternyata ada “orang gila” dengan gagasan yang tidak masuk akal .
> Dia ingin membuat kuburan komersil di lahan itu. Lahan seluas 500 hektar
> itu dibebaskannya dijadikannya kuburan terbesar di dunia. Sekarang kuburan
> itu bukan hanya terbesar di dunia, tetapi juga termewah , termalah dan
> kuburan paling elit di dunia. Suka atau tidak suka dia memang seorang
> pengusaha yang kreatif. Usaha kuburan komersil ini merupakan yang pertama
> di Indonesia, ditata dengan sangat apik , bisa menampung jutaan orang mati
> untuk dimakamkan di tempat itu secara mewah tanpa mengabaikan tata cara
> pemakaman menurut ajaran agama si mati.
>
>
>
> Sekitar 30 tahun lalu , seorang sales dari perusahaan kubutan ini pernah
> datang menawarkan tanah kuburan itu kepada saya dengan menjelaskan semua
> fasilitas yang akan diperoleh kalau membeli tanah makam di tempat itu.
> Kalau tidak salah ingat ketika itu ditawarkan Rp. 700.000,-permakam dan
> kalau ambil 3 makam cukup bayar Rp.2 juta dan bisa dicicil beberapa kali.
>  Gaji saya ketika itu sebagai staf bank belum sampai Rp.100.000,- Setelah
> dijelaskan keuntungan dan kehebatan makam itu, saya jawab kepada salesnya,
> saya bersedia beli apabila  ada jaminan bahwa kalau dimakamkan disana,
> dijamin masuk surga.
>
> Saya menganggap pengusaha kuburan ini orang sinting, tanah kuburan kok
> dijual, di DKI tanah makam itu biayanya sangat ringan, ngapain harus beli
> tanah kubur, jauh jauh ke Karawang sana?. Itulah pemikiran saya ketika itu,
>  ternyata tidak demikian pemikiran teman dan beberapa atasan saya. Banyak
> yang beli tanah pemakaman yang ditawarkan itu. Saya mengetahui ini ketika
> beberapa atasan dan kawan saya yang sudah mendahuklui, ternyata jenazahnya
> dibawa ke San Diego Hill untuk dimakamkan.
>
> Tanah itu sebelum dijadikan kuburan mewah dibelinya sngat murah , pasaran
> ketika itu mungkin hanya sekitar Rp. 5.000,- saja per meter persegi.
> Sekarang harga termurah di kuburan itu adalah Rp.13 juta per kuburan dan
> untuk tempat ekslusif  bisa berharga ratusan juta utuk satu kuburan. Tentu
> saja pengusaha itu untung dan kalau kita lihat situasinya ketika dia
> memulai usaha itu , sangat tidak masuk akal bahwa usaha itu akan sukses dan
> diminati oleh orang orang yang sebelum mati sudah pesan tempat dikuburan
> komersial itu.
>
>
>
> Sekarang bukit gersang yang diberi nama *San Diego Hills Memorial Parks
> and Funeral Homes **itu ,  **ditata seperti taman dan bahkan tidak hanya
> berisi kuburan, melainkan tempat rekreasi dengan segala fasilitas olah
> raga, jogging track , kolam renang ,   berbagai restoran *khas dan bahkan
> disedaiakan juga gedung bagi yang ingin melaksanakan resepsi pernikahan di
> tempat itu. Lalu bagaimana lokasi kuburan berbagai agama di atur ditempat
> itu ? Ternyata disesuaikan pula dengan falsafah agama si mati. Untuk yang
> beragama Islam diatur sbb:
>
> Sejak tahap perancangan, pengelola San Diego Hills terlebih dahulu
> berdiskusi dengan pemuka agama Islam terkait penentuan arah kiblat dan tata
> cara penguburan di taman pemakaman muslim ini.
>
> Pemakaman bagi yang  beragama Islam ditata pada suatu lokasi yang disebat
> sebagai  Five Pillar Garden yang terdiri dari lima area :
>
> - Unity Garden (Rukun Islam: Syahadat) yang saat ini memiliki Wisdom
> Mansion. Filosofi yang terkandung dalam Syahadat  digambarkan melalui
> desain jalan berbentuk lingkaran spiral di perbukitan, menunjukkan satu
> kesatuan alam semesta dalam kekuasaan Allah.
>
>  - Prayer Garden (Rukun Islam 2: Sholat) yang saat ini terdapat tiga
> mansion  yaitu Midday Mansion, Guiding Light Mansion dan Before Dawn
> Mansion. Desain terinspirasi salah satu kewajiban umat Islam yaitu
> mendirikan sholat 5 waktu.
>
>  - Fasting Garden (Rukun Islam 3: Puasa). Mencoba maknai puasa sebagai
> hidup dalam kesederhanaan melalui desain lansekap yang menggunakan tipikal
> tanaman gersang berdampingan harmoni dengan tanaman  subur.
>
>  - Benefaction Garden (Rukun Islam 4: Zakat). Saat ini memiliki dua
> mansion yaitu Charity Mansion dan Fitrah Mansion. Makna kepedulian sosial
> yang terkandung dalam ibadah Zakat diaplikasikan melalui keberadaan air
> terjun yang mengalirkan air ke seluruh area sebagai perlambang sederhana
> dari arti "berbagi".
>
>  - Pilgrimage Garden (Rukun Islam 5: Haji). Tampil dalam lansekap tanaman
> gersang yang menggambarkan perjalanan melalui gurun pasir. Di dalam area
> ini terdapat Pilgrimage Pavilion sebagai simbol "oasis" dalam perjalanan
> Haji.
>
>
>
> Jadi ada pantasnya juga kalau ada teman yang merasa nyaman dikubur di
> tempat mewah itu.
>
>
>
> Lalu siapa orang “sinting” yang punya kuburan terbesar, termewah, terindah
> dan termahal di dunia itu ?. Tenyata pemiliknya sangat dikenal di palanta
> Rantau Net ini dan oleh semua orang Padang yang meributkan proyek Lippo
>  yang ditengarai punya  agenda “Kristenisasi terselubung” nya itu. Siapa
> lagi kalau bukan James Riady , pemilik Lippo Grup. Hanya kuburan itu lebih
> banyak diurus istrinya, yang bolak balik selalu naik helicopter dari
> Karawaci ke San Diego Hill dalam mengurus bisnis kuburan yang sangat
> menguntungkan itu,
>
> Mudah 2an saja tidak ada yang khawaatir bahwa orang Islam yang dikubur
> disana akan dimurtadkan pula oleh si JR .
>
>
> Wass
>
> Dunil Zaid. 70 + 10/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di
> Jkt.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke