Seharusnya Pak Bakhtiar Muin PhD dapat menjadi salah satu tokoh yang
memulai terancangnya Visi Sumatera Barat 2045. Pemprov Sumbar harus membuat
rencana pembangunan Sumbar yang menghindarkan penduduknya dari menjadi
"Jongos" di daerahnya sendiri. Bangkitlah anak muda Minang ! Cerdaskan kami
bapak-bapakku !


Pada 20 Desember 2013 16.25, <hilman.mahyud...@gmail.com> menulis:

> Pak Bakhtiar Muin yth:Analisanya menbuka mata dan memlihatkan rrealitas
> yanhg sudah,sedang dan sangat mungkin akan terjadi.Terima kasih banyak atas
> pencerahannya.Hilman.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: * "Bakhtiar Muin PhD" <bmsa...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Fri, 20 Dec 2013 13:29:06 +0700
> *To: *<mus-...@milis.isnet.org>; <rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Cc: *<bmsa...@gmail.com>
> *Subject: *[R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh
> oligarki.
>
> Assalamualaimum:
>
>
>
> Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki.
>
> Dalam Episode pertama menguasai Sumbar adalah penguasaan SBLG, Reklamasi
> pantai sebagai pusat bisnis, bekas2 tangsi tentara di Padang Panjang, dan
> Bukit Tinggi sebagai Superblok.
>
> Episode kedua, adalah kuasai lahan2 strategis di Sumatera Barat. Cara
> menguasainya, methodenya sama dengan penguasaan tanah sepanjang toll
> Jakarta Cikampek, dan sepanjang Toll Jakarta Bogor, yang sudah terjadi.
> Tidak percaya, saksikan sendiri dengan mata kepala dunsanak.
>
> Desakan membuat jalan Toll, Padang Bukit tinggi yg bakal di bangun oleh
> Jasa Marga, didukung oleh pemerintah daerah, sangat didukung oleh oligarki.
>
> Urang Minang sudah tidak sabar lagi, macet ingin jalan toll dibangun
> cepat2.
>
> Oligarki juga sudah siap untuk menguasai tanah2 sepanjang jalan, kiri
> kanan toll dibeli dengan murah.
>
> Jangan kira, selesainya jalan toll, tanah kiri kanan toll akan menjadi
> mahal. Tanah2 sepanjang jalan toll, akan tetap atau turun harganya, karena
> tanah tsb terkurung, tidak punya akses ke jalan toll. Dengan kolusi dengan
> pejabat2, oligarki mengusahakan, jangan sampai pemda membikin frontage
> road. Anda mengerti frontage road? Frontage road, adalah jalan lokal yg
> dibangun di kiri kanan jalan toll, yg seharusnya jadi kewajiban pengembang
> jalan toll untuk membangunnya, bila disekitar jalan toll tidak ada jalan
> lokal.
>
> Kewajiban membangun frontage road ini yg disyaratkan oleh UU, tidak pernah
> dilaksanakan. Tragedi kemanusiaan!!! Kenapa?
>
> Yg terjadi adalah oligarki berkolusi dengan pemda, agar tanah2 disekitar
> jalan toll tetap terkurung, sehingga harganya tetap murah.
>
> Jadi oligarki, akan membeli tanah2 yg terkurung sepangan jalan toll dalam
> puluhan ribu ha, di belinya pelan2 melalui pihak ketiga. Ada orang tua yg
> meninggal, bagi harta dibelinya. Ada yg mau naik haji dibelinya, ada yg
> perlu uang dibelinya. Tanah2 terkurung itu dibeli dengan harga murah.
> Setelah semuanya dibeli, puluhan ribu ha, berikutnya oligarki cincai dengan
> pejabat daerah. Disuruhnya bupati, walikota, membikin akses jalan dengan
> uang APBD/APBN.
>
> Tanah yg sudah di kuasai ribuan ha tsb, kemudian dibangun pelan2 jadi
> pusat wisata, daerah industri, setelah bonekanya membangun akses road, dari
> APBD/APBN yg nota bene adalah uang rakyat.
>
> Pada waktu itu orang Minang sudah miskin, tanah sudah dijual, jadi sudah
> siap jadi buruh pabrik dengan gaji murah. Jadi episode pertama menguasai
> sentral2 business, rumah sakit, sekolah, episode kedua, kuasai lahan,
> bangun industri, buruh sudah siap, karena sudah makin banyak urang Minang
> yg miskin seperti di Jawa.
>
> Jadi pusat Finansial, di daerah reklamasi, pusat perdagangan sudah
> dikuasai, tanah2 sudah dikuasai.
>
> Yang tersisa, bagi urang Minang di kampung sendiri adalah otot untuk jadi
> buruh pertanian modern, buruh di superblog, buruh di pusat2 industri.
>
> Aduhai, pejabat2 yg menekan tombol dimulainya proyek Lippo, anda2 akan
> tercatat disepanjang sejarah Minang, sebagai orang2 yg memotori proses
> pemiskinan urang Minang, 20-30 tahun lagi, anda2 akan melihat cucu anda,
> jadi jongos dikampung sendiri. Kalau anda2 sakit, cucu2 anda tidak akan
> sanggup membiayai anda2 masuk rumah sakit, yang anda tekan tombol
> peresmiannya.
>
> Gemas, melihat Minang, dipimpin oleh orang2 yg cakrawalanya pemikirannya
> tidak jauh kedepan. Amplop sesaat membahagiakan anda sejenak, memikiskan
> anak cucu se lama2nya, ber abad2 yang akan datang.
>
>
>
> Salam
>
> Bakhtiar Muin
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke