Wewenang Gubernur terbatas sekarang Uda Dedi Suryadi. Bagaimana pun Wako
Bukittinggi harus turun tangan mengerahkan aparatnya dan masyarakat untuk
membersihkan Kota Bukittinggi. Secara bersama2. Semoga Bukittinggi segera
bersih dan terlindung dari togel, prostitusi, minuman keras, perjudian, dan
hal2 buruk lainnya.

Ini bisa dengan mendata daerah rawan. Setelah itu dilakukan sosialisasi
pencegahan. Jika masyarakat tetap membandel ditindak saja oleh aparat.
Sederhana sebenarnya. Cuma masalahnya kita mau atau tidak?

Bukittinggi harus menjadi Kota Pariwisata, Kota Perdagangan, Kota
Pendidikan yang nyaman sesuai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan bukankah Wawako
Bukittinggi juga PKS Uda Dedi Suryadi dan Wawako itu merupakan calon kuat
pengganti Wako yang sekarang. @riyanpermanap/24/Depok/Bukittinggi/Melayu


Pada 20 Februari 2014 09.51, Dedi Suryadi <dsuryadi...@gmail.com> menulis:

> Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit..
>
> Kalau dari ketek-ketek dibiarkan, babarapo puluah tahun lai saat turis lah
> makin banyak datang, mungkin lah samo jo Gang Dolly di Sby...
> Pak Gubernur nan dari PKS mudah-mudahan bisa turun tangan, kalau pak Wako
> Bukik Tinggi indak sempat...
>
> *----- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah
> Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan
> -----*
>
> *Salam dan Terima Kasih,*
> *Dedi Suryadi*
>
>
> _____________________________________________________________________________
>                        *****    Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang
> Berani Bertindak Dan   *****
>       ******Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil
> Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *****
>
> ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>           "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for
> The Others" (Hadith by Bukhari)
>
> ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> ****...."Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
> ".....*****
>                   "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."
>
>
> Pada 18 Februari 2014 08.46, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis:
>
>
>>  Pemko dan DPRD Bukittinggi Terkesan Membiarkan Prostitusi Merajalela.
>> Benarkah ?
>> Senin, 10 Februari 2014 - 01:12:11 WIB
>>
>> THEONEREDAXI,BUKITTINGGI -- Bisnis prostitusi makin merajalea di Kota
>> Bukittinggi. Sebagian besar masyarakat mulai gerah, namun pemko tak
>> bergeming.
>>
>> Masyarakat menilai pemko tak bernyali memberantas biusnis haram
>> ini.Pembiaran ini membuat para pelaku memberanikan diri secara
>> terrang-terangan memjajakan bisnis mereka pada para wisatawan yang datang.
>>
>> Berdasarkan informasi dan investigasi Theoneredaxi di lapangan, para
>> pelacur atau PSK ini berkeliaraan di seputar Kota Bukittinggi yang terkenal
>> dengan istilah kawasan "Gang Sempit" dan mentok alias gang buntu seperti
>> telah diberitakan emdia ini sebelumnya. Di lokasi tersebut terdapat 12
>> kamar yang terbuat dari papan yang pemiliknya salah seorang oknum warga.
>>
>> Kemudian, masyarakat di sekitar lokasi tak ada yang berani mempersoalkan
>> tempat mesum  tersebut. Konon oknum pemilik mengancam kepada orang yang
>> mengusik bisnis "lendirnya" tersebut.
>>
>> Tempat mesum lainnya, di beberapa hotel melati di kota itu juga seolah
>> tidak tersentuh. Beberapa hotel tersebut tidak bermanajemen syariah.
>> Pantauan di lapangan sejumlah warung tuak di Bukittinggi semakin marak
>> saja, sebut saja di kawasan Pasar Bawah (ada lima buah warung tuak), di
>> Kampung Cina (3 buah), dan di Jalan Kereta juga ada.
>>
>> Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Sumatera Barat, Muhammad Busyra
>> ketika dihubungi media ini menyatakan, pihaknya mengecam sikap Pemerintah
>> Kota Bukittinggi yang seolah tidak peduli terhadap semakin maraknya
>> prostitusi. Padahal, Kota Bukittinggi punya visi "Masyarakat Bukittinggi
>> Cerdas, Sehat dan Berekonomi Mapan dengan Dilandasi Nilai-Nilai Agama Dan
>> Adat".
>>
>> "Bagi FPI Sumbar, jika Pemerintah Bukittinggi tidak mau atau tidak mampu
>> melawan kemaksiatan dan kemungkaran, maka FPI siap berada di garda terdepan
>> menyelamatkan akhlak dan moral anak nagari Bukittinggi," tegas Buya
>> Muhammad Busyra.
>>
>> Buya menjelaskan, anggota FPI pernah melakukan konfirmasi kepada Kepala
>> Satpol PP Bukittinggi, namun dirinya sangat kecewa menerima jawaban pihak
>> Satpol PP Bukittinggi itu yang mengatakan, tidak ada laporan dari RW/RT
>> setempat terkait lokasi-lokasi maksiat itu.
>>
>> Yang anehnya lagi, kata Buya, ketika anggota FPI melaporkan kepada Wakil
>> Walikota Bukittinggi, jawaban yang diterimanya juga mengecewakan. "Kata
>> Wakil Wali Kota, dirinya sudah tahu di mana saja tempat maksiat di
>> Bukittinggi, tetapi yang penting sekarang adalah masalah pembenahan
>> ekonomi," kata Buya mengulangi jawaban Wawako Bukittinggi itu.
>>
>> Sementara ketika dilaporkan ke Walikota Bukittingi, FPI mendapatkan
>> jawaban, kalau beliau berada di Jakarta dan berjanji akan menurunkan tim
>> untuk razia. "Tapi janji Walikota itu hanya tinggal janji dan yang akan
>> turun itu nihil," kata Buya dengan nada kecewa.
>>
>> Padahal, masalah protitusi itu telah diatur oleh Peraturan Daerah Nomor
>> 20 tahun 2003 tentang Penertiban, Penindakan Penyakit Masyarakat (Pekat).
>> "Yang anehnya lagi, DPRD sebagai yang membuat perda, juga tidak melakukan
>> pengawasan dan mempersoalkan masalah protitusi ini kepada pemerintah Kota
>> Bukittinggi.
>>
>> Sebenarnya, kata Buya, hotel-hotel di Bukittinggi harus bermanajemen
>> sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota, sehingga hotel tidak menerima
>> orang yang tidak berstatus suami istri tidur sekamar. "Kita masih menunggu
>> sikap tegas Walikota Bukittinggi dan komitmen beliau menjalankan visi dan
>> misi Bukittinggi itu," katanya.
>>
>> Kesannya, tambah Buya, antara eksekutif dan legislatif telah berkompromi
>> untuk membiarkan saja Kota Bukittinggi dinodai oleh berkeliaraannya para
>> pelacur. "Menindaklanjuti hal ini, FPI akan datang ke DPRD Bukittinggi,
>> serta menemui beberapa tokoh masyarakat, ninik mamak dan alim ulama,"
>> tambahnya.
>>
>> Maraknya prostitusi di Kota Bukittinggi, diduga karena adanya oknum
>> tertentu secara diam-diam menjadi beking para germo itu. "Dugaan ini karena
>> setelah ditangkap melalui razia, para pelacur itu dilepas lagi dan
>> disinyalir para pelacur itu memberi fee kepada oknum-oknum tersebut," ujar
>> Buya lagi, sembari menambahkan, kalau tak ada beking, mana mungkin para
>> germo berani mengancam. (indra)
>> - See more at:
>> http://m.theoneredaxi.com/berita-pemko-dan-dprd-bukittinggi-terkesan-membiarkan-prostitusi-merajalela-benarkah-.html#sthash.BdPeeDOe.maN7uA69.dpuf
>> Wassalaamu'alaikum WW
>>
>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>> ------------------------------------------------------------
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke