Kab. Karo bisa ditiru, ketidak tanggap nya buoati dalam menanggulangi bencana gn Sinabung maka DPRD no memakzulkan bupati dan hasilnya lah dii sah kan MA, kini dalam proses pengajuan pemberhentian bupati Karo ka gubernur SuMut.
Rakyat Riau seharusno bisa malakukan hal nan samo kalau memang mau.

Tan Ameh (55+)




From: rn.amiroed...@gmail.com
Sent: Friday, March 14, 2014 08:59
To: R@ntau-net Email Group Rantaunet
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Asap Riau

Kebakaran hutan di Riau setiap tahun terjadi, pembakar tdk dikenakan hukuman yg berat krn dilindumgi oleh investor dan investor di backing pejabat, lingkaran korupsi yg tiada akhir, sekarang merengek rengek minta perhatian dunia seolah-olah ini bencana nasional, ulah manusia yg menghancurkan alam, terus kemana tanggung jawab pejabat pemda Riau uang sogokan sdh diterima, sementara Suku Anak Dalam terusir dr hutan tempat mereka hidup, bilang sama orang Riau atasi masalah sendiri, tangan mencencang bahu memikul itu namanya kesatria
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: andri.ma...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 14 Mar 2014 01:41:40 +0000
To: Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Asap Riau

Mohon izin menyebarkan BC dari BBM:

TOLONG SHARE AGAR DUNIA TAHU APA YANG TERJADI DI PROVINSI RIAU

1. Sudah 1 bulan lamanya Riau di selimuti kabut asap , dan puncak level sangat bahaya kemarin dan saat ini , dengan asumsi 1% Oksigen 99 % Racun.

2. Dinas kesehatan Riau melarang ibu-ibu hamil untuk keluar rumah karena bisa mengugurkan kandungan

3. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin (10/3/2014) tercatat 41.500 orang menderita ISPA. ini data yang berobat dan belum masuk data saat ini.

4. Helikopter Pemadam tidak bisa menjalankan tugas karena jarak pandang yang hanya 3 meter.

5. Sudah terdapat korban tewas Muhammad Adli (63), petani asal Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kabupaten Meranti, Riau. Ia ditemukan tak bernyawa di dekat kebunnya yang dipenuhi asap sangat pekat di dekat lokasi pembakaran hutan. (kompas.com)

6. Gubernur Riau sudah pasrah. Malah balik kampung

7. Presiden akan bertindak 1-2 hari ke depan (twitter).

8. Bandara internasional Sultan Syarif Kasim II ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

9. Terdapat 6 juta warga Riau yang terkepung oleh asap beracun.

10 .Sudah 1 minggu ini sekolah dan perkuliahan diliburkan.

Kami harap pemerintah pusat segera menetapkan kondisi Riau sebagai bencana Nasional

#PrayForRiau
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Haswin Darwis <haswindarwi...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 13 Mar 2014 17:01:14 +0800
To: <rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Asap Riau

saudara AL N Mmd Maturidi

asok tu bukan ado riau sajo kami di Kuala Lumpur bahkan sebahagian besar Malaysia diselubungi asok (di Malaysia Namonyo Jerebu) lah dua minggu kami marasokan bahkan dari cacatan Indek cuaca mencapai tahab 150 hingga 200 IPU tahab yg sangat memimbangkan untuk itu aktiviti luaran harus di hindari

diiring dengan cuaca yg sangat panas ada sampai 38C sangat memimbang untuk kesehatan akibat pembakaran yg tidak bertanggung jawab oleh sesetengah orang baiak di Riau dan juga di Malaysia

HD St Barbanso
     KL


2014-03-13 15:19 GMT+08:00 <syaff...@gmail.com>:
Mamanda Maturidi n sanak Palanta, nah.

Terlampir kutipan berita yang dikopas dari biliak sabalah. Baa kondisi sesungguhnya?

Salam
Syaf AL/51, Sadang di Sabang

--------------

Pembakaran hutan dan lahan di Riau berpotensi menimbulkan cacat otak alias idiot pada masyarakat. Kondisi kabut asap yang mengakibatkan kualitas udara pada level berbahaya juga membuat Riau tidak layak lagi dihuni 6 juta masyarakat.

"Seharusnya seluruh masyarakat Riau ini sudah diungsikan semua. Pemakaian masker pun sudah tidak berguna menangkal partikel berbahaya dari kabut asap," kata ahli paru RSUD Arifin Ahmad Azizman Saad di Pekanbaru, Selasa (11/3).

Menurutnya, efek jangka pendek dari paparan asap kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan pusing, batuk dan iritasi mata dan kulit. Pasalnya, kondisi oksigen di Riau saat ini sudah diambang batas minimal yaitu dibawah 20%.

"Partikel zat berbahaya seperti metan dan CO2 dari pembakaran hutan membuat sel-sel otaknya tak berkembang. Dalam jangka panjangnya, otak pada janin manusia akan mengecil serta pertumbuhan otak bayi tidak maksimal," paparnya.

Setelah 40 tahun, kata Azizman, manusia di Riau yang setiap tahun menghirup asap akan mudah mengalami sesak nafas."Efeknya pada 40 tahun nanti, naik turun tangga sudah sesak. Itu disebabkan kandungan 4 ribu zat berbahaya di asap kebakaran hutan yang setara di asap rokok yang dipadatkan," jelas Azizman.Azizman pun mengkritik kualitas masker yang dibagikan pemerintah pusat dan daerah di Riau tidak sesuai standar kesehatan untuk kabut asap.

Pasalnya, masker tipis biru putih itu tidak bisa menangkal partikel-partikel kecil berbahaya dari asap."Masker yang efektif itu sama seperti masker flu burung yaitu N95. Kalau masker yang dibagikan sekarang sama saja tidak berguna," ungkapnya.

Dia menambahkan, pemerintah seharusnya cepat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan dan mengatasi bencana kabut asap yang telah mengakibatkan 44 ribu warga Riau terserang penyakit."Jika tidak, maka sesuai standar untuk kesehatan, seluruh rakyat Riau harus diungsikan," tegasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke