Diusulkan Sumbar Daerah Istimewa, Irman: Terpenting Hak, Bukan Status

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) mengusulkan agar Sumbar menjadi 
provinsi khusus, se-perti halnya Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan (DI) 
Nang-roe Aceh Darussalam. Sebab, banyak keistimewaan dimiliki Sumbar sehingga 
layak jadi provinsi khusus atau daerah istimewa.
 
"Sumbar merupakan satu-satunya daerah yang menganut falsafah adat basandi 
syarak dan syarak basandi Kitabullah. Selain itu, hanya Sumbar yang 
satu-satunya menganut sistem matriakat. Dengan kekhususan tersebut, layak 
Sumbar menjadi daerah istimewa," ucapnya.
 
Dia berharap seluruh pihak, mendukung Sumbar dapat men-jadi daerah istimewa. 
"Ten-tu untuk perjuangan ini, tak bisa sendiri-sendiri tapi dilakukan 
bersama-sama," ujarnya.
 
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, suatu hal wajar jika Sumbar dapat 
men-jadi daerah istimewa.
 
"Apa yang menjadi usulan LKAAM dapat saya maklumi. Sumbar kan punya kekhasan 
tersendiri," ucapnya.
 
Sedangkan Ketua DPD RI Ir-man Gusman mengatakan, usu-lan tersebut perlu dikaji 
lebih da-lam lagi. Katanya, jika tiba-tiba se-luruh daerah meng-ajukan usu-lan 
menjadi daerah istimewa, maka su-dah tak ada istimewanya pe-ngu-sulan itu. 
"Saya kira usulan itu, per-lu lebih dikaji lagi dan perlu di-per-tim-bangan 
secara matang," ucap-nya.
 
Menurutnya, dengan lahir-nya UU Desa telah memberikan pengakuan terhadap 
karak-teris-tik desa yang ada di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Sumbar. 
Yang penting haknya, bukan statusnya. Pengakuan yang terpenting adalah 
terha-dap tanah ulayat, identitas lo-kal. "Dari pada status, kan lebih baik 
kita perjuangkan hak kita. Untuk apa mengejar status. Kita man-fa-atkan UU 
Nomor 6 ini dengan se-baik-baiknya untuk menye-jahte-rakan masyarakat," 
ucapnya. (ayu)

Padang Ekspres * Rabu, 19/03/2014 
________

Balairung LKAAM jadi Destinasi Wisata Baru

Pembangunan gedung Balairung Marawabasa Lembaga Kerapatan Adat Alam 
Minang-kabau (LKAAM) diharapkan bisa jadi pusat informasi adat dan dapat 
membangkitkan batang tarandam.
 
Pembangunan gedung ini disi-nergikan dengan Masjid Raya Sumbar. Sebab, di 
kawasan terse-but dijadikan kawasan terpadu Islamic Center.
 
"Hari ini merupakan peristiwa bersejarah bagi LKAAM. Tak ha-nya karena 
dibangunnya gedung LKAAM, tapi pembangunan gedung ini bertepatan dengan 
lahirnya LKAAM," ujar Ketua LKAAM Sum-bar, M Sa-yuti Datuak Rajo Panghulu, saat 
peresmian gedung LKAAM Sumbar di Masjid Raya Sumbar, kemarin (18/3).
 
Ia mengatakan, kemarin tepat usia LKAAM Sumbar 48 tahun. Gedung LKAAM dapat 
dijadikan posko utama adat. Siapa saja dapat mengetahui informasi soal adat 
Minangkabau ketika berkunjung ke sini. Keberadaan gedung LKAAM dapat 
mem-bangkit batang tarandam dan media harmonisasi negara dan masyarakat.
 
Menurutnya, gedung itu memiliki makna. Balai-rung sebagai tempat pertemuan 
adat. Basa adalah kebesaran dan keagungan yang nanti akan dipergu-nakan sebagai 
tempat aktivitas menjalankan ajaran Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi 
Kitabullah.
 
Di tempat ini bersanding sim-bol Syarak (Masjid Raya) dan simbol adat Balairung 
Marawa Basa.
 
Keberadaan gedung LKAAM yakni sebagai lambang kebudayaan adat, pusat infor-masi 
adat, destinasi wisata, museum terbuka, simbol jati diri masyarakat Minang, 
seba-gai pusat dokumentasi dan in-formasi, rekreasi, penyim-panan benda-benda 
bersejarah dan pemersatu bangsa serta dapat menjadi sumber pendapatan asli 
daerah.
 
"Rencananya kami akan buatkan duplikat pedang Nabi Muhammad, sebagai simbol 
nabi memperjuangkan syarak ini dengan penuh perjuangan," paparnya.
 
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pemba-ngunan gedung LKAAM Sum-bar 
ini masih bagian dari ke-giatan rehab rekon pasca-gem-pa. Tempat ini akan 
menja-di Islamic Centre. Islamic Centre diharapkan menyatukan adat dan agama. 
Untuk pem-ba-ngu-nannya, BNPB meng-alokasikan dana Rp14,4 miliar.
 
"Keberadaan gedung LKAAM ini bisa menjadi tem-pat destinasi wisata baru," 
ujar-nya.
 
Kepala BNPB Syamsul Ma-arif mengatakan gedung LKAAM tidak boleh birokratis 
dalam pengelolaannya. Hubu-ngan pengurus LKAAM dan aktivitasnya harus ada 
tatacara adat sopan santun. "Meski pun sumber dananya dari APBN, namun kami 
berikan dengan sentuhan hati," ujarnya.
 
Katanya, adat adalah ben-teng kekuatan bangsa. Untuk itu, BNPB memberikan 
duku-ngan terhadap pembangunan gedung LKAAM. "Mudah- mu-dahan bantuan yang kami 
be-rikan ini bermanfaat," ujarnya.
 
Sedangkan Ketua DPD Ir-man Gusman yang hadir pada kesempatan ini mengatakan, 
kearifan lokal dan peningkatan daya saing harus menjadi platform untuk 
memajukan daerah dan bangsa. Peranan tigo tung-ku sajarangan dalam mem-bangkit 
batang terandam di Sumbar dapat menjadi contoh bagi daerah lain. "Inilah 
kekua-tan kita. Semangat gotong-ro-yong harus dibangkitkkan, se-hingga lebih 
bisa memajukan daerah," ujarnya. (ayu)

Padang Ekspres * Rabu, 19/03/2014 
Wassalam

@nofend | 37+ | Cikarang/BEKASI
Kp. Muarolabuah - Solok Selatan

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke