salam pak AA jo sanak Nopen

Ambo sangaik satuju  bana pandapek dari pak AA itu diadokan jajak saluruah
sumbar,itu adolah langkah nan paliang elok sakali untuak mandapekkan suaro
jo sokongan untuak nan di cito cito kan kito basamo Sumbar DIM ,

saiyo sakato kito basamo
HD St Barbanso (piliang)
Baso Agam (KL)


2014-03-20 10:43 GMT+08:00 Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>:

> Nakan Nopen jo sanak sapalanta,
>
> Kalau ingin mandapek dukungan masyarakat Minangkabau untuak jadi DIM, baa
> kalau diadokan samacam jajak pendapat disaluruah Sumbar? Kalau hasil jajak
> pendapat labiah dari 50% atau mayoritas setuju tantu DIM ko tingga di
> perjuangkan basamo. Baa kiro2?
> Wassalam,
> AA
>
>
> On 19/03/2014 15:00, @nofend St. Mudo wrote:
>
>> Diusulkan Sumbar Daerah Istimewa, Irman: Terpenting Hak, Bukan Status
>>
>> Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) mengusulkan agar Sumbar
>> menjadi provinsi khusus, se-perti halnya Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta
>> dan (DI) Nang-roe Aceh Darussalam. Sebab, banyak keistimewaan dimiliki
>> Sumbar sehingga layak jadi provinsi khusus atau daerah istimewa.
>>   "Sumbar merupakan satu-satunya daerah yang menganut falsafah adat
>> basandi syarak dan syarak basandi Kitabullah. Selain itu, hanya Sumbar yang
>> satu-satunya menganut sistem matriakat. Dengan kekhususan tersebut, layak
>> Sumbar menjadi daerah istimewa," ucapnya.
>>   Dia berharap seluruh pihak, mendukung Sumbar dapat men-jadi daerah
>> istimewa. "Ten-tu untuk perjuangan ini, tak bisa sendiri-sendiri tapi
>> dilakukan bersama-sama," ujarnya.
>>   Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, suatu hal wajar jika Sumbar
>> dapat men-jadi daerah istimewa.
>>   "Apa yang menjadi usulan LKAAM dapat saya maklumi. Sumbar kan punya
>> kekhasan tersendiri," ucapnya.
>>   Sedangkan Ketua DPD RI Ir-man Gusman mengatakan, usu-lan tersebut perlu
>> dikaji lebih da-lam lagi. Katanya, jika tiba-tiba se-luruh daerah
>> meng-ajukan usu-lan menjadi daerah istimewa, maka su-dah tak ada
>> istimewanya pe-ngu-sulan itu. "Saya kira usulan itu, per-lu lebih dikaji
>> lagi dan perlu di-per-tim-bangan secara matang," ucap-nya.
>>   Menurutnya, dengan lahir-nya UU Desa telah memberikan pengakuan
>> terhadap karak-teris-tik desa yang ada di seluruh wilayah di Indonesia,
>> termasuk Sumbar. Yang penting haknya, bukan statusnya. Pengakuan yang
>> terpenting adalah terha-dap tanah ulayat, identitas lo-kal. "Dari pada
>> status, kan lebih baik kita perjuangkan hak kita. Untuk apa mengejar
>> status. Kita man-fa-atkan UU Nomor 6 ini dengan se-baik-baiknya untuk
>> menye-jahte-rakan masyarakat," ucapnya. (ayu)
>>
>> Padang Ekspres * Rabu, 19/03/2014
>> ________
>>
>> Balairung LKAAM jadi Destinasi Wisata Baru
>>
>> Pembangunan gedung Balairung Marawabasa Lembaga Kerapatan Adat Alam
>> Minang-kabau (LKAAM) diharapkan bisa jadi pusat informasi adat dan dapat
>> membangkitkan batang tarandam.
>>   Pembangunan gedung ini disi-nergikan dengan Masjid Raya Sumbar. Sebab,
>> di kawasan terse-but dijadikan kawasan terpadu Islamic Center.
>>   "Hari ini merupakan peristiwa bersejarah bagi LKAAM. Tak ha-nya karena
>> dibangunnya gedung LKAAM, tapi pembangunan gedung ini bertepatan dengan
>> lahirnya LKAAM," ujar Ketua LKAAM Sum-bar, M Sa-yuti Datuak Rajo Panghulu,
>> saat peresmian gedung LKAAM Sumbar di Masjid Raya Sumbar, kemarin (18/3).
>>   Ia mengatakan, kemarin tepat usia LKAAM Sumbar 48 tahun. Gedung LKAAM
>> dapat dijadikan posko utama adat. Siapa saja dapat mengetahui informasi
>> soal adat Minangkabau ketika berkunjung ke sini. Keberadaan gedung LKAAM
>> dapat mem-bangkit batang tarandam dan media harmonisasi negara dan
>> masyarakat.
>>   Menurutnya, gedung itu memiliki makna. Balai-rung sebagai tempat
>> pertemuan adat. Basa adalah kebesaran dan keagungan yang nanti akan
>> dipergu-nakan sebagai tempat aktivitas menjalankan ajaran Adat Basandi
>> Syarak-Syarak Basandi Kitabullah.
>>   Di tempat ini bersanding sim-bol Syarak (Masjid Raya) dan simbol adat
>> Balairung Marawa Basa.
>>   Keberadaan gedung LKAAM yakni sebagai lambang kebudayaan adat, pusat
>> infor-masi adat, destinasi wisata, museum terbuka, simbol jati diri
>> masyarakat Minang, seba-gai pusat dokumentasi dan in-formasi, rekreasi,
>> penyim-panan benda-benda bersejarah dan pemersatu bangsa serta dapat
>> menjadi sumber pendapatan asli daerah.
>>   "Rencananya kami akan buatkan duplikat pedang Nabi Muhammad, sebagai
>> simbol nabi memperjuangkan syarak ini dengan penuh perjuangan," paparnya.
>>   Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pemba-ngunan gedung LKAAM
>> Sum-bar ini masih bagian dari ke-giatan rehab rekon pasca-gem-pa. Tempat
>> ini akan menja-di Islamic Centre. Islamic Centre diharapkan menyatukan adat
>> dan agama. Untuk pem-ba-ngu-nannya, BNPB meng-alokasikan dana Rp14,4 miliar.
>>   "Keberadaan gedung LKAAM ini bisa menjadi tem-pat destinasi wisata
>> baru," ujar-nya.
>>   Kepala BNPB Syamsul Ma-arif mengatakan gedung LKAAM tidak boleh
>> birokratis dalam pengelolaannya. Hubu-ngan pengurus LKAAM dan aktivitasnya
>> harus ada tatacara adat sopan santun. "Meski pun sumber dananya dari APBN,
>> namun kami berikan dengan sentuhan hati," ujarnya.
>>   Katanya, adat adalah ben-teng kekuatan bangsa. Untuk itu, BNPB
>> memberikan duku-ngan terhadap pembangunan gedung LKAAM. "Mudah- mu-dahan
>> bantuan yang kami be-rikan ini bermanfaat," ujarnya.
>>   Sedangkan Ketua DPD Ir-man Gusman yang hadir pada kesempatan ini
>> mengatakan, kearifan lokal dan peningkatan daya saing harus menjadi
>> platform untuk memajukan daerah dan bangsa. Peranan tigo tung-ku sajarangan
>> dalam mem-bangkit batang terandam di Sumbar dapat menjadi contoh bagi
>> daerah lain. "Inilah kekua-tan kita. Semangat gotong-ro-yong harus
>> dibangkitkkan, se-hingga lebih bisa memajukan daerah," ujarnya. (ayu)
>>
>> Padang Ekspres * Rabu, 19/03/2014
>> Wassalam
>>
>> @nofend | 37+ | Cikarang/BEKASI
>> Kp. Muarolabuah - Solok Selatan
>>
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi
> tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;  3. Email
> One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke