Jawabannya hanya satu kkd yaitu satukan langkah partai Islam. Islam adalah satu 
dpt mempersatukan parpol Islam dan ummat Islam dalam satu kalimat Allahu 
Akbar..!
HZS 70+HZS 70+</div>
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 30 Mar 2014 11:25:38 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] 12 KELOMPOK ANTI ISLAM KUASAI DPR

 UNTUK RENUNGAN BAGI UMAT ISLAM

Ambo copaskan dibawahko:

*Mayjen (Purn) Kivlan Zen: Waspada! 12 Kelompok Anti Islam Kuasai DPR *

[image:
http://3.bp.blogspot.com/-_37Q1aQIi3k/UkmEk3twOjI/AAAAAAAAAYs/DWi1ydnfIXU/s320/Kivlan+Zen.jpg]<http://3.bp.blogspot.com/-_37Q1aQIi3k/UkmEk3twOjI/AAAAAAAAAYs/DWi1ydnfIXU/s1600/Kivlan+Zen.jpg>


*Mayjen (Purn) Kivlan Zen: Waspada! 12 Kelompok Anti Islam Kuasai DPR*

JAKARTA - Saat menyampaikan sambutannya dalam Pengajian Politik Islam di
Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Ahad (29/9/2013), mantan Kepala
Staf Kostrad (Kakostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen mengakui, Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang pernah menjawab Pangkostrad
itu dulu pernah dekat dengan Islam. Tetapi kini Prabowo hanya menjadikan
Islam sebagai alat.



*"Prabowo dulu dekat dengan Islam karena ditekan LB Moerdani*, tapi
sekarang dia jadikan Islam sebagai alat," kata jenderal kelahiran Aceh itu
saat menyampaikan sambutan politik dalam Pengajian Politik Islam di Masjid
Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Ahad (29/9/2013), seperti diberitakan oleh
Suara-Islam.com.



Kivlan yang kini menjadi Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu
bercerita mengenai rencana sejumlah perwira ABRI (sekarang TNI) sejak tahun
1968 yang menginginkan kelompok pro Islam yang memimpin negara ini. Rencana
ini, kata Kivlan, sudah disusun sejak 1968.



Kivlan menyebut periode 1993-1998 adalah "ijo royo-royo". Islamophobia
terhadap Islam mulai berkurang. *Panglima ABRI dijabat oleh Feisal Tanjung*.
Bersamaan dengan itu orang-orang yang pro terhadap Islam mulai naik
posisinya."Kita menang selama lima tahun," ungkapnya. "Tapi reformasi 1998
akhirnya menghancurkan semua," lanjutnya.



Untuk melanjutkan perjuangannya, Kivlan mengaku kini menjadi calon anggota
legislatif. Partai yang dipilih adalah PPP. "Partai ini bersejarah,"
katanya.



*12 Kelompok Anti Islam Kuasai DPR*


Menarik untuk disimak, Kivlan Zen juga mengungkapkan, saat ini ada dua
belas kelompok anti Islam yang menguasai DPR. Tanpa merinci kedua belas
kelompok itu, Kivlan menyebut mereka-mereka inilah yang pada akhirnya
menguasai aset negara ini dan mengeluarkan Undang-undang yang berbahaya
bagi umat Islam. Padahal jumlah mereka minoritas. "Barangsiapa kuasai DPR
dia akan kuasai negara," tegas Kivlan.



Sebelumnya, Kivlan juga menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi
politik umat Islam. Menurut Kivlan, partai-partai Islam kini kalah dari
lawan-lawannya. Jika pada awal berdirinya negara ini suara partai Islam
mencapai 57 persen, kini hanya tinggal 2 persen saja."Dulu kekuatan kita di
atas, sekarang surut," ungkap Caleg PPP ini.



Akibat suara partai Islam yang menurun itulah akhirnya terjadi banyak
perubahan dalam konstitusi negara. UUD 1945 diamandemen sebanyak empat kali
yang memasukkan unsur persamaan hak dan hak asasi manusia. "Saat reformasi,
UUD 1945 berubah batang tubuhnya," kata Kivlan.



*"MURDAYA PHO, ALVIN LIE*, ikut disitu. Membetuk UUD berdasarkan persamaan
hak," lanjutnya. Hasilnya, lanjut Kivlan, satu golongan yang bukan pribumi
asli akhirnya memegang aset 80 persen. Sedangkan umat Islam memegang
sisanya. "Umat Islam mayoritas tapi cuma pegang aset 20 persen. Karena
diberi kesempatan bertarung yang sama," ungkapnya.



Karena itu Kivlan menyerukan supaya umat Islam untuk masuk berbagai partai
untuk memenangkan Islam. Supaya tersusun UU yang pro terhadap umat Islam.
[desastian/SI)

Sumber:
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/09/30/27026/mayjen-purn-kivlan-zen-waspada-12-kelompok-anti-islam-kuasai-dpr/


Maturidi (L/75)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke