Pak Saaf dan Sdr Amri, dkk di RN semua, Pak Saaf bilang: "Agama Islam satu tapi politik Islam
beraneka ragam, tidak jarang malah saling bertentangan." Kalau mau ditambahkan lagi: Dalam Islam itupun ada mazhab2. Ada mazhab yang empat, ada pula aliran2, seperti Syi'ah, Sunni, Wahhabi, dsb, yang dalam Hadits sendiri dikatakan: Di akhir masa nanti akan ada 73 firqah dalam Islam. Nah, apa lalu yang kita tuju dalam mengatakan ini. Kenyataan bahwa tidak hanya dalam politik tapi dalam agama pun kita ummat Islam ber-firkah2. Apa lalu kita mau mengatakan: Perlu apa repot2 mengajak partai2 Islam dan Ormas2 Islam bersatu, toh mereka dari sononya sudah tidak bersatu dan bercerai-berai juga. Biarkan aja. Kendati mereka merupakan mayoritas terbesar di NKRI ini, tapi kan hanya angka statistik kependudukan, sementara negara ini bukan Negara Islam, tetapi negara nasional Pancasila milik bersama. Kebetulan, memang, yang tidak setuju, bahkan tidak suka, negara ini berdasarkan Islam, atau minimal melaksanakan ajaran Islam bagi ummat Islam -- walau Sila Pertama Pancasila mengatakan Ketuhanan YME, yang implisit hanyalah Islam yang mengatakan dan berprinsip demikian -- sebagian terbesar yang tidak setuju itu adalah ummat Islam sendiri, termasuklah bagian dari kita2 yang orang Minang sendiri dan anggota RN ini pula. Kalau yang bukan muslim, itu kan sudah wajar dan logis. Mana pula ada non-muslim kendati minoritas yang mau negara NKRI ini adalah Negara Islam, atau sedikitnya melaksanakan ajaran Islam bagi ummat Islam sendiri. Jadi, seperti dimafhumi dari ucapan Pak Saaf itu, yang tidak menyukai syariat Islam berlaku untuk ummat Islam sendiri, adalah termasuk ummat Islam itu sendiri. Mereka selama ini memang telah dibasuh oleh ajaran sekularisme-pluralisme-sinkretisme yang masuk dari berbagai segi, internal maupun eksternal, sehingga, walaupun agama mereka, Islam, mengajarkan bahwa Islam itu adalah agama yang kaffah, yang integral-komprehensif, berlaku untuk semua aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial-budaya, dsb, tapi mereka tak ikuti. Yang mereka ikuti adalah ajaran yang sekuler-pluralistik-sinkretik itu. Kita2 yang tidak mengikuti ajaran sekuler-pluralistik-sinkretik itu, tetapi religius-integral-komprehensif dan sintetik, seperti yang dianut oleh seluruh Dunia Melayu, termasuk Minangkabau, tentu saja akan selalu bertubrukan. Dan inilah dilema yang kita hadapi selama ini. NKRI jadinya bukan faktor pemersatu antara sesama ummat Islam, tetapi membiarkan mereka terpecah-belah dalam sekian banyak partai dan golongan, yang Islam maupun yang bukan Islam. Pak Saaf dan Sdr Amri, masalah yang kita angkatkan ini jelas bukan masalah yang segera bisa kita selesaikan. Tapi bisa kita mulai menanganinya untuk masa2 yang mungkin akan panjang ke masa depan. Inti persoalannya adalah karena ummat Islam sendiri, bisa2 mayoritasnya, termasuk yang tidak menginginkan Islam berlaku walau untuk ummat Islam sendiri di NKRI ini. Namun sementara itu, kita2 yang dari puak Minang ini, yang telah menyetujui menerima ABS-SBK sebagai pegangan filosofi kehidupan kita, bahwa yang kita maksud dengan "Adat bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah” itu tidak lain dari seluruh sisi dan aspek kehidupan kita yang dasarnya adalah Islam. Dan bahkan, Kitabullah yang menjadi pegangan tertinggi kita. Mana yang cocok dengan itu kita pakai, yang tidak cocok kita buang. Dengan didorong oleh filosofi kehidupan ABS-SBK itulah kita mengajak dan menghimbau seluruh ummat Islam dengan seluruh partai2 Islam dan Ormas2 Islam bersatu padu dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi syahdu Indonesia ini. Maka sebagai langkah awal, berkoalisilah untuk tujuan persatuan itu. Demikianlah, salam hormat saya pada semua, MN. 15/04/14 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.