Sanak dipalanta n.a.h


Nan ambo tangkok dari pernyataan dan uraian Pak MN dalam menyuarokan agar
di NKRI ko tagak syariat islam bagi umat islam,  indak ado salahnyo.



“Ambo ambiak saketek tulisan beliau:


 Dengan didorong oleh filosofi kehidupan ABS-SBK itulah

kita mengajak dan menghimbau seluruh ummat Islam
dengan seluruh partai2 Islam dan Ormas2 Islam bersatu padu

dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi syahdu

Indonesia ini. Maka sebagai langkah awal, berkoalisilah

untuk tujuan persatuan itu”


Sabananyo pak Mn hanyo manasihati kito basamo untuk tagaknyo syariat islam
di bumi indonesia ko.


Dalam alquran kalau tak salah ado 7 surek dan 14 ayat  manyangkut nasihat
manasihati ko (tengoklah di indek Alquran).



Kalau umat islam bersatu dan meyakini agama yang dianutnya, seharusnya
setiap umat islam mengehendaki berlakunya syariat islam di Negara yang dia
tempati ini.



Namun perjuangannya harus dengan damai. Itu saja.



Kenapa umat islam ini jadi ragu dengan keyakinannya bahwa islam dengan
syariatnya itu, itulah yang akan menjamin keselamatannya dunia akhirat.



Bahwa Undang-Undang Dasar  harus kita pegang untuk kehidupan bersama ya,
tapi UU dasar itu kan masih belum sempurna. Harus diperbaiki terus sesuai
dengan waktu.



UUD 45 dari tahun 1945 , tahun 1998 sudah diamandemen, kenapa kita orang
islam takut memperjuangkan  atau menyuarakan syariat islam bagi kita umat
islam.



Yang penting caranya harus damai, sekali ml;agi harus damai.



Banyak yang bersuara, termasuk umat islam juga, “kan umat islam bebas
melaksanakan ibadahnya”



Beribadah ia, tapi apakah kami bebas melarang yang tidak sesuai dengan
syariat islam masuk ke nagari / kampung kami. SAYA KIRA TIDAK.



Bagi orang minangkabau yang umumnya umat islam, maksiat harus dilarang,
termasuk lainnya yang akan meruntuhkan ABS-SBK di Minangkabau.



Makanya untuk Minangkabau Syariat islam harus berlaku, dan harus
diperjuangkan dengan istiqomah oleh masarakat islam Minangkabau.



Bagi umat islam nan masih ragu-ragu, percayalah pertolongan Allah akan
datang, yang penting kita umat islam Minangkabau mau berusaha ke arah itu.



Hanya Minangkabau karano lai banyak nan cadiak-cadiak diateh tu pejuangkan
sajo dengan damai. Aawak Minangkabau minta hak awak sajo uang lain tasarah
kainyo pulolah.



Nan jaleh di Aceh alah bisa syariat islam balaku.



Awak tatap bersatu di NKRI/NPRI ko, tapi jaan basatu dalam keadaan tatakan
dan makan hati.



Bagi para senior minang nan masih mayakini Islam ko untuak keselamatan
Dunia Akhirat seperti yang selalu diucapkan dalam doa sapu jagat- Rabbana…,
tetapkanlah pendirian.



Berikanlah semangat ke anak mudo-mudo minang untuak berusaho agar di
Minangkabau hendaknyo berlaku Syariat Islam, indak kini bisuak, indak
bisuak bilo dapek.



Tapi nan alah patah smangek kabaajuo lai. Salamatkan sajolah badan diri.



Sakitu dulu talabiah takurang mohon maaf



Wass,


Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau.


Pada 15 April 2014 21.49, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> menulis:

> Pak Saaf dan Sdr Amri, dkk di RN semua,
>
>    Pak Saaf bilang: "Agama Islam satu tapi politik Islam
> beraneka ragam, tidak jarang malah saling bertentangan."
> Kalau mau ditambahkan lagi: Dalam Islam itupun ada mazhab2.
> Ada mazhab yang empat, ada pula aliran2, seperti Syi'ah,
> Sunni, Wahhabi, dsb, yang dalam Hadits sendiri dikatakan:
> Di akhir masa nanti akan ada 73 firqah dalam Islam.
>    Nah, apa lalu yang kita tuju dalam mengatakan ini.
> Kenyataan bahwa tidak hanya dalam politik tapi dalam
> agama pun kita ummat Islam ber-firkah2. Apa lalu kita mau
> mengatakan: Perlu apa repot2 mengajak partai2 Islam
> dan Ormas2 Islam bersatu, toh mereka dari sononya sudah
> tidak bersatu dan bercerai-berai juga. Biarkan aja.
> Kendati mereka merupakan mayoritas terbesar di NKRI ini,
> tapi kan hanya angka statistik kependudukan,
> sementara negara ini bukan Negara Islam, tetapi negara
> nasional Pancasila milik bersama.
>    Kebetulan, memang, yang tidak setuju, bahkan tidak suka,
> negara ini berdasarkan Islam, atau minimal melaksanakan
> ajaran Islam bagi ummat Islam -- walau Sila Pertama
> Pancasila mengatakan Ketuhanan YME, yang implisit hanyalah
> Islam yang mengatakan dan berprinsip demikian --
> sebagian terbesar yang tidak setuju itu adalah ummat
> Islam sendiri, termasuklah bagian dari kita2 yang orang
> Minang sendiri dan anggota RN ini pula. Kalau yang bukan
> muslim, itu kan sudah wajar dan logis. Mana pula ada
> non-muslim kendati minoritas yang mau negara NKRI ini
> adalah Negara Islam, atau sedikitnya melaksanakan
> ajaran Islam bagi ummat Islam sendiri.
>    Jadi, seperti dimafhumi dari ucapan Pak Saaf itu,
> yang tidak menyukai syariat Islam berlaku untuk ummat Islam
> sendiri, adalah termasuk ummat Islam itu sendiri. Mereka
> selama ini memang telah dibasuh oleh ajaran 
> sekularisme-pluralisme-sinkretisme yang masuk dari berbagai segi,
>
> internal maupun eksternal, sehingga, walaupun agama mereka,
> Islam, mengajarkan bahwa Islam itu adalah agama yang
> kaffah, yang integral-komprehensif, berlaku untuk semua
> aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial-budaya, dsb, tapi mereka 
> tak ikuti. Yang mereka ikuti
>
> adalah ajaran yang sekuler-pluralistik-sinkretik itu.
>    Kita2 yang tidak mengikuti ajaran sekuler-pluralistik-sinkretik itu, 
> tetapi religius-integral-komprehensif
> dan sintetik, seperti yang dianut oleh seluruh Dunia Melayu,
> termasuk Minangkabau, tentu saja akan selalu bertubrukan.
> Dan inilah dilema yang kita hadapi selama ini. NKRI jadinya
> bukan faktor pemersatu antara sesama ummat Islam, tetapi
> membiarkan mereka terpecah-belah dalam sekian banyak partai
> dan golongan, yang Islam maupun yang bukan Islam.
>    Pak Saaf dan Sdr Amri, masalah yang kita angkatkan ini
> jelas bukan masalah yang segera bisa kita selesaikan. Tapi
> bisa kita mulai menanganinya untuk masa2 yang mungkin akan
> panjang ke masa depan. Inti persoalannya adalah karena
> ummat Islam sendiri, bisa2 mayoritasnya, termasuk yang
> tidak menginginkan Islam berlaku walau untuk ummat Islam
> sendiri di NKRI ini.
>    Namun sementara itu, kita2 yang dari puak Minang ini,
> yang telah menyetujui menerima ABS-SBK sebagai pegangan
> filosofi kehidupan kita, bahwa yang kita maksud dengan
> "Adat bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah” itu
> tidak lain dari seluruh sisi dan aspek kehidupan kita
> yang dasarnya adalah Islam. Dan bahkan, Kitabullah yang
> menjadi pegangan tertinggi kita. Mana yang cocok dengan
> itu kita pakai, yang tidak cocok kita buang.
>    Dengan didorong oleh filosofi kehidupan ABS-SBK itulah
> kita mengajak dan menghimbau seluruh ummat Islam
> dengan seluruh partai2 Islam dan Ormas2 Islam bersatu padu
> dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi syahdu
> Indonesia ini. Maka sebagai langkah awal, berkoalisilah
> untuk tujuan persatuan itu.
>    Demikianlah, salam hormat saya pada semua,
> MN. 15/04/14
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke