“Aswin sempat menangis melihat Burhan kesakitan seperti itu, cukup lama dia
bertahan dalam kondisi seperti itu sampai akhirnya dia pingsan tidak
sadarkan diri. Aku sempat bingung juga kenapa Aswin bisa tahu seberapa
kesakitannya Burhan ketika itu, ketika kutanyakan kata dia, saat dia pegang
tangan Burhan, dia mencengkram tangan Aswin dengan kuat sekali sampai sakit
rasanya, tapi Aswin tidak merasakan kesakitan itu karena dia merasa kasihan
melihat penderitaan Burhan. Tadinya aku tidak sadar juga kenapa Aswin bisa
menahan sakit akibat cengkraman Burhan, kini aku tahu ternyata anakku saat
itu sudah diisi oleh datuak sehingga bisa menahan sakit. Sejak saat itu
sampai saat  kesembuhannya, Burhan selalu ditemani Aswin, bahkan anakku mau
tidur hanya dengan Burhan saja, dan Burhan perlahan-lahan sembuh, proses
kesembuhannya memakan waktu hampir 3 bulan.”

 

“Setelah dia sembuh, Burhan dan Aswin menjadi sobat sejati, mereka begitu
dekat satu dengan yang lainnya, Burhan selalu menutupi semua kenakalan Aswin
dan cendrung selalu membela anakku yang bandel itu. Dan aku tertarik dengan
ketabahan dan kesetiaannya mulai mengajarkan dia ilmu pernafasan itu
tujuannya agar bisa memperkuat kondisi tubuhnya. Tidak lama keluarga
mamaknya membawa dia pulang ke rumah mereka, sejak saat itu anakku suka
bermain ke sana dan setiap senja Aswin akan membawa Burhan ke sini untuk
berlatih ilmu pernafasan dan meditasi denganku selama 2 jam setiap harinya.
Dan ternyata dia merupakan seorang murid yang berbakat ditambah lagi dia
tekun dan rajin sekali melakukan latihan, aku menjadi bersemangat
mengajarinya tidak seperti ajarin Aswin walaupun anakku itu tidak kalah
bakatnya tapi setiap mengajari dia, rasanya aku mau marah-marah terus akibat
kemalasannya tapi sejak ada Burhan, anakku jadi ikut-ikutan rajin berlatih.”
Kata Bumi sambil menggeleng-geleng kepala ingat kelakuan anaknya.

 

“Uda Bumi, dari tadi kau hanya ceritakan keistimewaan anak ini, apa tidak
kejelekannya sama sekali?” Tanya Masnan penasaran.

 

“Uda Masnan, dari tadi uda terus bertanya tentang anak ini, apa uda suka
anak ini ?” Tanya Kahar.

 

“Entahlah Kahar, aku merasa anak ini akan cocok menjadi muridku, ada
perasaan seakan-akan dia akan menjadi bagian dari hidupku.”kata Masnan
sambil merenung.

 

“Mengenai kejelekannya, aku merasa tidak terlalu mempengaruhi semua
keistimewaan dia. Dia itu terlalu pendiam, apa yang ada di hatinya tidak
akan pernah kita bisa tahu, semua kesedihan dan kesusahannya tidak pernah
terungkap keluar semua tersimpan rapi di dalam hatinya. Pernah aku
menanyakan kepadanya bagaimana caranya orang tua dia meninggal, dia hanya
menatapku dengan sedih dan di matanya kulihat kepedihan yang begitu dalam,
tapi satu katapun tidak keluar dari mulutnya. Hanya dengan menatap dia, aku
rasanya tidak sanggup lagi mendesak dia untuk menceritakan kisah hidupnya
yang begitu menggenaskan harus kehilangan orang tuanya dalam usia muda.
Sejak saat itu aku tidak pernah bertanya lagi mengenai orangtuanya dan
kehidupannya saat dia masih di kampungnya, takut dia merasa sedih.”

 

“Hmmm… anak yang luar biasa, kuat menahan derita dan tabah menjalani
kehidupannya tanpa mengeluh. Benar-benar anak pilihan, aku akan bangga
sekali bisa menjadi gurunya walau tidak dalam waktu yang lama, tapi aku
yakin dia pasti akan bisa menjadi seorang pendekar yang gagah berani.”kata
Masnan dengan hati senang.

 

“Bagaimana dengan kalian, Kahar dan Basri, apa kalian ingin anak ini menjadi
murid kalian?”

 

“Uda Masnan, jangan senang hati dulu, kita kan hanya baru mendengar kata uda
Bumi, belum kita lihat anak itu secara langsung, siapa tahu begitu
melihatnya uda tidak berkenan mengambilnya sebagai murid.”goda Basri.

 

“Tidak mungkin Basri, aku tidak akan tertarik pada anak ini, aku mempercayai
penilaian uda Bumi, walaupun nanti pas saat ketemu ternyata anaknya berparas
jelek sekalipun, aku tetap akan mengangkat dia menjadi muridku.”tegas
Masnan.

 

“Yah ampun uda, masak lihat calon muridnya dari segi paras, jelek atau
tampan yang penting hatinya, untuk apa dia tampan kalau dia buruk hatinya
buat apa yang ada dia akan memalukan kita sebagai gurunya.”kata Kahar.

 

“Bukan begitu maksudku Kahar, itu perumpaanku saja. Bagaimana uda Bumi, apa
menurutmu dia bisa menjadi muridku?”Tanya Masnan.

 

“Kita lihat saja nanti Masnan, jangan terburu-buru menentukan hanya dari
ceritaku mengenai Burhan, kau kan belum mendengar tentang anak-anak yang
lain. Dan satu hal yang perlu kau ketahui Burhan bukan anak yang berparas
tampan, tapi aku menyukai parasnya karena mempunyai karakter wajah yang
jantan, dan aku yakin jika dia besar nanti akan banyak wanita yang mencari
perlindungan pada dirinya.”kata Bumi dengan mencengir.

 

“Ah, uda Bumi macam-macam saja, bilang anak orang jelek tapi bisa membuat
wanita menyukai dia, gimana ni uda penjelasannya.”kata Masnan dengan
tersenyum.

 

“Yah sudah, kau lihat saja nanti anaknya.”

 

“Terus uda gimana dengan anak yang lain?” Tanya Basri penasaran. Kalau mau
jujur memang dia tertarik juga dengan Burhan tapi dia tidak mau rugi mau
mendengar latar belakang anak yang lain.

 

“Baiklah, anak kedua yang kita bicarakan adalah Karim, anak ini adalah anak
sepupuku yang dititipkan padaku beberapa waktu yang lalu ketika orangtua
pergi ke tanah seberang, baru beberapa waktu yang lalu orangtuanya pulang
dari rantau dan mengambil anak tersebut kembali. Anak ini dititipkan ke aku
setiap kali orang tuanya pergi, jadi dia sudah akrab dengan Aswin, bahkan
menjadi teman sekomplotan Aswin dalam melakukan kenakalan, mereka berdua
merupakan anak yang paling nakal sedunia menurutku. Dan lucunya mereka patuh
sekali pada Burhan, setiap aku melarang mereka melakukan sesuatu mereka
hanya saling pandang satu dengan yang lain lalu tetap saja melakukan apapun
yang aku larang. Tapi ketika Burhan melarang mereka, tidak satupun dari
mereka yang akan melanggarnya. Sering aku bertanya-tanya wibawa apa yang
dipunyai Burhan sehingga mereka patuh padanya?”kata Bumi dengan gemas
sekali.

 

“Sebenarnya Karim anak yang pintar nan licik, dia bisa memasang wajah tidak
berdosanya untuk mengelabui orang atas perbuatannya, tapi sejak bergaul
dengan Aswin kelicikan dia berkurang tapi tingkat kenakalannya bertambah.
Yang aku maksudkan licik adalah dia mampu membuat anak lain yang bertanggung
jawab atas semua perbuatan kenakalannya. Dia hampir  selalu lolos dari
setiap hukuman atas perbuatannya, hanya pada Aswin saja yang dia tidak mampu
memanipulasi, karena ternyata kelicikan anakku di atas Karim.”

 

“Hahahaha…. Uda Bumi, seharusnya kau bersyukur bahwa tidak ada orang
nantinya yang bisa mengerjai anakmu.”tawa Masnan dengan keras, sedangkan
yang lain mendengarnya sambil tersenyum.

 

“Sejak kenal Aswin, memang banyak juga perubahan dalam dirinya, tadinya dia
merupakan anak yang bandel luar biasa, suka mengerjai anak lain sampai orang
tua anak-anak itu mengeluh dan mengadu padaku mengenai masalah ini. Karena
pengaduan inilah akhirnya aku memutuskan untuk menerima anak ini di rumahku
setiap kali orang tuanya pergi, tidak lagi membiarkan anak itu ditinggalkan
dengan pembantu di rumah. Dan itu sudah berlangsung sejak 1 tahun yang lalu,
dan sama seperti Burhan dan Aswin, aku mendidik anak ini dengan ilmu
pernafasan dan meditasi agar bisa meredam sedikit kenakalannya. “

“Wah uda, masak setelah mengatakan yang baik-baik mengenai Burhan, sekarang
malah menjelek-jelekan Karim, jangan-jangan karena uda sudah pusing atas
kelakuan anak itu makanya jadi tidak melihat keistimewaan anak itu
lagi.”kata Kahar menggoda Bumi, karena biarpun Bumi menjelek-jelekkan anak
tersebut tapi tetap di nada Bumi, dia bisa merasakan rasa sayang Bumi pada
anak ini.

 

Bersambung………..


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1327 - Release Date: 12/03/2008
13:27
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke