Dari subalah:

Selingan, kalau tak tertarik, tak perlu baca :)

KERUSAKAN OTAK AKIBAT PORNOGRAFI MIRIP MOBIL RINGSEK AKIBAT BENTURAN KERAS

Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging 
(MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian 
penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.

Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat 
pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan 
masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah 
yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut 
direktur yang mengarahkan kita.

"Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa 
melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi 
direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak 
gadget, HP, dan akses internet secara bebas?"ucap Elly Risman dalam acara 
seminar parenting bertema "Tantangan Mendidik Anak di Era Digital" yang 
diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.

"Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke 
otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum 
berfungsi maka anak akan kaget," ujar Elly.

Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya 
dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa 
senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.

Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi 
dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang 
karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar 
porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.

Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti 
menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.

"Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali 
lagi," ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka 
bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan 
menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena 
mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.

"Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat 
pornografi mereka bersetubuh dengan gambar -gambar," ujar Ibu yang pernah 
mengikuti pelatihan parenting di USA ini.

Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga 
akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan 
yang detail.

Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun 
sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain 
norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah 
adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.

Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak 
tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa 
yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.

"Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini 
yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki," ujarnya.

Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak 
rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu 
Wata'ala untuk mereka telah siap dan halal.

Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai 
sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan 
pornografi seumur hidup.

Aktivitas Pacaran

Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah 
aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini 
begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. 
Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di 
harapkan.

"Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada 
anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri 
anaknya sendiri, " ucapnya.

Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih 
dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis 
pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang 
jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang 
dimasuki oleh industri pornografi.*/Samsul Bahri

http://bit.ly/1nUAeId




Pintas Tangkas

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to