Salah satu doa terbaik dari anggota palanta yang pernah ambo baco. Menunjukkan Islam yang *rahmatan lil 'alamin.* Sejuk.
Merinding membacanya. Amin allahumma amin. Tarimo kasih dinda Fitr. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 6 Juni 2014 08.31, Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> menulis: > Mari kito doakan semoga Ahok dapek hidayah Islam. > Bantuaknyo inyo urang yg hanif, cendrung kepada kebenaran dan punyo > prinsip. > Kalau Ahok dapek hidayah, tantu indak jadi Jakarta dipimpin non > muslim...:) > > Allahhuma hdi Ahok ilal Islam. > Yahdihullah wa yuslihu balahu. > > Wassalam > fitr > lk/39/Austin > > > 2014-06-05 19:35 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>: > > Sanak Dedi dan Mak MM*** n.a.h. >> >> 1. Di tiok kantor gubernur, di seluruh Indonesia, pasti ado wartawan nan >> ngepos, dek karano gub/PLT gub adolah "RI 1" untuk masing-masing daerah. >> Jadi tiok kegiatan pak gub, sudah pasti akan capek mandapek liputan. Kalau >> ado daerah nan kegiatan gubnyo kurang taekpos, mungkin paralu dicaliek baa >> hubungan sang gub dengan wartawan setempat. Jadi kalau ado wartawan, sarupo >> dari GatraNews nan mancaliek ES kalua dari kantor gub dengan "wajah >> cemberut diikuti dengan dua lelaki bergamis", reporter itu alah malakukan >> tugasnyo dengan baik dari sisi reportase. Apolai inyo mawawancarai Ahok >> pulo. Jadi dari unsur kelengkapan liputan alah terpenuhi. >> >> 2. Sayang, banyak urang indak tahu SOP karajo wartawan nan bana, tapi >> alah jadi "hakim" pulo dengan "shoot the messenger". Sang wartawan lah nan >> dicap macam-macam label. Sabagai pembanding cubolah baco link dari Rakyat >> Merdeka OnLine (RMOL) ko: >> >> >> http://www.rmol.co/read/2014/06/04/158153/Komisaris-PT-JM-Keluar-dari-Kantor-Ahok-dengan-Muka-Cemberut- >> >> Pada link iko bahkan wartawan nan manulih (inisial DEM, sementara di >> GatraNews sang wartawan adolah ZAK) mendeskripsikan duo pengiring Edward >> Suryadjaja sbb: Edward datang tak sendirian. Bersama dia ada dua orang >> berpakaian >> gamis dan sorban putih langsung masuk ke ruangan Basuki di lantai dua >> gedung Balaikota. >> >> Bukan hanyo si DEM manulih gamis, bahkan ado "sorban putih" bagai dalam >> artikelnyo (indak ado dalam tulisan ZAK di GatraNews). Apokah duo wartawan >> dari duo media berbeda ko salah mancaliak pulo? >> >> 3. Kalau 2 contoh di ateh masih kurang dek karano itu dua media umum >> (GatraNews dan RMOL), iko link katigo dari media bisnis ( >> >> >> http://news.bisnis.com/read/20140604/77/233230/edward-soeryadjaya-datangi-ahok-soal-kisruh-monorel >> >> Berita ditulis oleh reporter Yanita Petriella dengan editor Rustam Agus. >> Perhatikan pada bagian kalimat: Komisaris Utama di PT JM tersebut juga >> ditemani seorang pria bersorban dan berpakaian gamis saat mendatangi >> Ahok. Pria tersebutlah yang menjawab pertanyaan wartawan. "Saya >> mewakili Pak Edward. Maaf. Pak Edward nggak mau ngomong. Karena nggak >> ngomong saja beritanya meleset," katanya. >> >> Jadi dari sampling tiga berita di tiga media berbeda, kehadiran pengiring >> ES yang bergamis (GatraNews), atau bergamis dan bersorban (RMOL dan >> Bisnis.com) itu faktual, bukan karajo "media nan dikangkangi JIL", meski >> jumlah pengiring itu berbeda, kareena menurut Gatra dan RMOL duo urang, dan >> manuruik Bisnis cuma ciek (sekaligus sebagai "jubir" ES). Tapi artinyo, iko >> kejadian faktual di lapangan. >> >> Jadi tarutamo ambo menyayangkan sekali "respon cepat" Mak MM yang mencap >> laporan pertama (GatraNews) pastilah "dikangkangi JIL" karena menulis >> adanya pria bergamis menemani Edward Suryadjaja, padahal Mak MM selalu >> mengaku sebagai mantan jurnalis. >> >> 4. Soal kiprah Ahok sebagai PLT Gubernur Jakarta, kita bandingkan dengan >> ketegasan "gubernur legendaris" Ali Sadikin nan selalu dipuji urang sebagai >> gubernur terhebat di Jakarta. Tapi banyak urang indak tahu, paling sedikit >> lupo, bahwa Bang Ali pernah menggampar seorang sopir truk di jalan Bypass, >> Jaktim, ketika sebuah truk (yang tidak tahu di belakang mobil gubernur) >> dengan sengaja menghalang-halangi jalan mobil Bang Ali yang sedang bergegas >> untuk sebuah urusan. >> >> Contoh kedua yang lebih terkenal, perseteruan Bang Ali dengan para ulama >> (termasuk Buya Hamka), ketika Bang Ali bilang akan melokalisasi pelacuran >> dan perjudian. Ada bagian dari dana lokalisasi itu yang dijadikan tambahan >> APBD untuk membangun jalan-jalan Jakarta. Ketika para ulama keberatan, Bang >> Ali enteng saja bilang, "Kalau begitu silakan para ulama naik helikopter >> saja di Jakarta, tidak perlu menggunakan jalan raya." >> >> Manuruik ambo, Ahok punya peluang menjadi, bahkan melebihi, Ali Sadikin >> dalam soal ketegasan. Tentu selama dia jujur, tegas, dan terus berorientasi >> pada kepentingan publik seperti keberaniannya mengusir ES kemarin. Kalau >> nanti dia terbukti sama saja dengan Gubernur Jakarta lain (bahkan hanya >> untuk membersihkan Monas saja ternyata tak pernah dilakukan selama 22 >> tahun! Bayangkan berapa periode gubernur itu?), kalau nanti ADA BUKTI Ahok >> juga menyia-nyiakan amanah, tentu harus dikritik pula. >> >> 5. Tapi saat ini, keberaniannya kepada ES harus dipuji. Jangan karena >> dia non-muslim seakan-akan tindakannya tidak ada arti pentingnya sama >> sekali. Bahkan oleh Mak MM*** disamakan dengan kisah "lonte yang menolong >> anjing" dari hadis Nabi oleh Mak MM. Dari mana perbandingan ( >> *muqaranah)* seperti muncul bahwa Ahok = lonte? >> >> Apakah Mak MM seorang muhadditsin yang sangat memahami prinsip *gayah as >> sanad* (yakni matan/isi hadis sebagai tujuan sanad sebuah hadits), >> sehingga dengan mudahnya mengambil hadis "lonte penolong anjing" dan >> melekatkannya pada sosok Ahok -- hanya karena Mak MM tidak suka Ahok yang >> non-muslim? Tetapi sangat mungkin pengetahuan ambo yang indak ado >> tentang konsep *dirasah al-mu'ardhah* sebuah hadits sehingga ambo nan >> indak paham. Ado baiaknyo Mak MM menjelaskan agar tacaliek di ma hubungan >> antara "lonte" dan Ahok itu. >> >> (Ini di luar kesalahpahaman masyarakat selama ini -- termasuk yang >> dipercayai Mak MM ternyata -- tentang "lonte/pelacur yang karena memberi >> minum anjing kehausan sehingga dia masuk surga", ternyata *syarah* >> hadits itu dalam kitab Riyadush Shalihin tidak begitu. Tidak pernah ada >> redaksi "masuk surga" dari hadist itu, selain sang pelacur "diampuni >> dosanya". Redaksi "masuk surga" itu ada pada hadist lain tentang seorang >> LAKI-LAKI yang berbuat kebaikan serupa dan diriwayatkan oleh muttafaq >> 'alaih. Jadi, redaksi hadits yang dikutip Mak MM pun bermasalah. Tetapi ini >> adalah soal lain. Untuk saat ini, cukuplah palanta diberi penjelasan >> mengapa cap "lonte" bisa disematkan kepada Ahok oleh Mak MM***) >> >> Selamat berhari Jumat, semoga Allah selalu memberikan rahmat dan >> ampunan-Nya kepada kita yang dhaif. >> >> Allahu a'lam. >> >> Wass, >> >> ANB >> 46, Cibubur >> >> >> > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.