Iyo, salah tulis Pak Amiroeddin, harusnya tahun 1921. Di FB alah direvisi, tapi 
di milis ko talongsong nan lamo. Tarimo kasih banyak. 

Salam,

ANB

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: rn.amiroed...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 17 Jun 2014 16:27:21 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Peci: Keseriusan Upaya Bung Karno yang Terlupakan

Adinda ANB, dr tahunnyo iko Bung Karno baru berusia 11 tahun ....... Apokah 
indak salah tulis mengenai tahunnyo, terimo kasih
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 16 Jun 2014 18:13:21 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Peci: Keseriusan Upaya Bung Karno yang Terlupakan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Status ambo di FB hari ini. Semoga berkenan.

Salam,

ANB

* * *


Para calon pemimpin Indonesia tampaknya harus dengan serius mempelajari
sejarah mengapa peci diperjuangkan Bung Karno dengan susah payah sebagai
bagian dari identitas nasional. Peci bukan hanya properti penutup kepala,
tapi sebuah fashion statement tentang kemandirian satu bangsa dari
ketertaklukan atas definisi bangsa lain tentang busana.

Mari kita melihat apa yang terjadi pada satu abad silam dalam bahasa BK
sendiri:

* * *

MINGGU terakhir bulan Juni 1912, aku berangkat ke Bandung, kota yang mirip
Princeton dst ... Sebenarnya aku masih diliputi rasa bangga, setelah aku
memperkenalkan pemakaian peci, kopiah beludru hitam yang kemudian menjadi
tanda pengenalku, sebagai lambang nasionalisme kami. Peristiwa ini terjadi
dalam satu rapat Jong Java, sesaat sebelum aku meninggalkan Surabaya. Pada
rapat sebelumnya, ada diskusi yang seru dilakukan oleh kelompok yang
disebut inteligensia. Mereka membenci pemakaian blangkon, penutup kepala
yang biasa dipakai orang Jawa bersama sarung, dan peci yang biasa dipakai
tukang beca dan rakyat biasa lainnya. Mereka mencemooh semua jenis penutup
kepala yang biasa dipakai orang Indonesia, dan memilih tidak mengenakan
apa-apa; begitulah cara mereka mengejek dengan halus kalangan masyarakat
yang lebih rendah ... Karena tidak seorang pun di kalangan kaum intelektual
melakukan hal yang demikian, aku memutuskan sendiri untuk menjadikan diriku
bagian dari rakyat yang jelata. Pada rapat berikutnya, aku bermaksud
memakai peci.

Aku merasa sedikit tegang. Perutku terasa mules. Berlindung di belakang
seorang tukang sate di jalanan yang gelap, kuamati kedatangan kawan-kawan
seperjuangan yang banyak lagak itu, yang semuanya tidak memakai penutup
kepala, karena ingin seperti orang Barat yang berkulit putih. Aku awalnya
merasa ragu-ragu. Kemudian aku berdebat dengan diriku sendiri, "Apakah
engkau seorang pengekor atau pemimpin?"_"Aku seorang pemimpin," jawabku
tegas. _"Kalau begitu, buktikanlah," kataku lagi kepada diriku. "Majulah.
Pakailah pecimu. Tarik napas yang dalam! Dan masuklah ke ruangan rapat ....
SEKARANG!!!"

Begitulah yang kulakukan. Setiap orang ternganga melihatku, tanpa bicara.
Agaknya lebih baik memecahkan kesunyian itu dengan berbicara. "Demi
tercapainya cita-cita kita, para pemimpin politik tidak boleh lupa bahwa
mereka berasal dari rakyat, bukan berada di atas rakyat."

Mereka masih saja menatapku. Aku lanjutkan kata-kataku, "Kita memerlukan
sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas
ini, mirip yang dipakai oleh buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat
kita. Tapi istilahnya berasal dari penjajah kita. Dalam bahasa Belanda
'pet' berarti kopiah, 'je' akhiran untuk menunjukkan 'kecil', dan kata itu
sebenarnya 'petje'. Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan
memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka."

... aku gembira karena telah mempunyai pandangan jauh ke depan 44 tahun
yang lalu (note: pada saat wawancara Bung Karno dengan Cindy Adams -- ANB)
untuk membikin peci ini begitu terpandang, sehingga masyarakat sekarang
menganggap tidak pantas untuk melepas peci di muka umum.

(Sumber: "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia", Cindy Adams, hal.
61-62).

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to