Tq, ada Quick Count milik RRI , mungkin bisa untuk dipercaya..

http://news.detik.com/pemilu2014/quickcountpilpres

Wass,
Tbunsu
  ----- Original Message ----- 
  From: Muchwardi Muchtar 
  To: rantaunet@googlegroups.com 
  Sent: Friday, July 11, 2014 4:39 AM
  Subject: [R@ntau-Net] Sapandai-pandainyo Manyiimpan Bangkai Nan Busuak 
Katabaun Juo


  Perlahan Misteri Hasil Quick Count Pro Joko-Kalla Terbongkar 
  Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing 
Services 21 



  SPEKTANEWS (Jakarta) Hasil quick count rilisan sejumlah lembaga survey yang 
berpihak ke kubu pasangan Joko-Kalla mengundang banyak reaksi dari banyak 
pihak. Peneliti opini publik, Agung Prihatna, menilai secara objektif menilai 
terdapat keganjilan dalam proses kemunculan hasil quick count kubu Joko-Kalla.


  Menurut  Agung Prihatna, keganjilan hasil quick count tersebut nampak nyata 
dan sepatutnya publik dapat melihat fenomena tersebut. Agung pun menyebutkan 
sejumlah keganjilan tersebut :


  Pertama, pada awal Juli 2014, ada pernyataan dari pihak capres nomor urut 2 
bahwa ada indikasi kecurangan. Kedua, pada masa tenang ada tiga lembaga survei 
terkemuka, yaitu Charta Politica, SMRC, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang 
pimpinannya secara terbuka berafiliasi ke capres nomor urut 2, dengan 
mengumumkan Jokowi-Kalla unggul 3 persen dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta 
Rajasa.


  Ketiga, pada hari pemilihan, kelompok lembaga survei tersebut, seperti 
CSIS-Cyrus Network, mengeluarkan hasil exit poll yang menyatakan capres nomor 
urut 2 unggul 3 persen dari capres nomor urut 1. Dia menyatakan, hasil quick 
count lembaga survei yang berafiliasi ke pasangan Jokowi-Kalla, seperti 
CSIS-Cyrus, SMRC, Litbang Kompas, dan RRI sama-sama mengungulkan dengan selisih 
3 persen.


  "Ini juga pertama kalinya ada pihak yang secara sepihak mengklaim kemenangan 
berdasarkan hasil quick count yang data masuk baru mencapai 70 persen. Yang 
bikin aneh pula, sekitar jam 15.00 WIB, data quick count sebesar 70 persen di 
luar logika," kata mantan peneliti LP3ES itu kepada wartawan, Kamis (10/7).


  Menurut Agung, bukankah untuk menginformasikan sampel dari daerah pelosok 
Papua, Medan, Sumatra, dan pulau lainnya butuh waktu sekitar satu hingga tiga 
jam untuk melaporkan melalui pesan singkat (SMS) di area on spot (daerah yang 
terdapat sinyal). Hal itu mengingat tidak semua daerah yang kita tentukan 
sebagai zona sampling terdapat sinyal operator telepon selular.


  "Katakanlah benar data masuk 70 persen selang dua jam setelah TPS ditutup 
pukul 13.00 WIB. Maka, kemungkinannya adalah sampel ditarik semua ke daerah 
perkotaan, sehingga sebenarnya nihil sampling dari desa/wilayah pelosok," kata 
perintis quick count di Pemilu era 1997 itu.


  Agung menyatakan, dalam berbagai momen pilkada biasanya yang terjadi adalah 
pengakuan dari pihak lain terhadap keunggulan pasangan lainnya. 


  "Tidak pernah salah satu pihak melakukan klaim kemenangan berdasarkan hasil 
quick count," katanya.


  Keanehan lain juga didapatkannya ketika melihat perkembangan beberapa hari 
sebelum Pilpres 9 Juli kemarin. Itu setelah Indobarometer, LSI, dan Charta 
Politica pada lima hari sebelum Pilpres menyatakan bahwa ada ‘lampu kuning’ 
bagi Jokowi jika keadaan terus begini karena trend terus menurun. Sementara, 
trend Prabowo terus naik. 


  "Pada saat itu selisih Jokowi dengan Prabowo semakin dekat tinggal tiga 
persen."


  Menjadi aneh, sambung dia, karena tiga hari setelah pernyataan tersebut, para 
lembaga survei yang berafiliasi dengan Jokowi-Kalla mengeluarkan pernyataan 
bahwa terjadi rebound elektabilitas. Artinya, dalam waktu tiga hari, mereka 
membuat pengakuan terjadi perubahan trend. 


  "Padahal dalam logika survey trend itu tidak mungkin berbalik trendnya hanya 
dalam waktu dua sampai hari," katanya.


  Catatan berikutnya, lanjut Agung, pihak Jokowi pada sepekan sebelum Pilpres 
sudah menyatakan bahwa kemenangan mereka akan sulit jika pihak lawan melakukan 
kecurangan. 


  "Artinya mereka melakukan prakondisi bahwa di atas kertas mereka bisa kalah. 
Bahkan cawapres Jusuf Kalla pernah menyatakan, bahwa pasangannya hanya akan 
kalah jika dicurangi," sebutnya. 




  Dia mengingatkan, gejala-gejala tersebut patut dicurigai sebagai upaya 
terencana untuk memenangkan pasangan yang diusung PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, 
dan PKPI itu dengan melakukan manipulasi survei sejumlah lembaga yang selama 
ini pro-Jokowi.
  - See more at: 
http://www.spektanews.com/2014/07/perlahan-misteri-hasil-quick-count-pro.html#sthash.shRkRPc6.dpuf

  -- 
  .
  * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
  * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
  ===========================================================
  UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
  * DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
  * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
  * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
  * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
  * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
  ===========================================================
  Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
  --- 
  Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
  Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
  Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke