Mantari Sutan,
Ambo adolo saketek kenangan jo Bus ko. Taun 62 - 63, sangkek bapak ambo masih 
status tahanan kota dek pemerintah pusat dan inyiak lari ka rimbo di daerah 
Maninjau, tingga di Jl. a Yani, kampuang Cino Bukittinggi. Pas sabalah rumah tu 
agen no Bus Si Bual Buali tambang Bukittinggi - Medan.
Kalau lah nampak bus ko masuak, lansuang bapanjek paga dan duduak di ateh paga 
batu tu. Kenek bus tu lah tau sen, dapek jatah sa sumpik ketek salak Medan, 
ondeh sabana lamak.
Tapi kalau tadanga suaro kapa tabang atau ado oto "Reo" liwat lansuang cigin ka 
takuk an, mungkin trauma dek parang PRRI ko.

Tan Ameh

  ----- Original Message ----- 
  From: Mantari Sutan 
  To: RantauNet@googlegroups.com 
  Sent: Tuesday, March 18, 2008 3:03 PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Bis Antar Kota Antar Provinsi


  Sedari kecil saya sudah tertarik memperhatikan bus antar kota antar provinsi. 
 Ketertarikan ini mungkin muncul karena saya dibesarkan di Singkarak.  Sebuah 
nagari yang dilalui jalur lintas sumatera.  Beberapa nama bus yang melayani 
rute Lintas Sumatera masih melekat di kepala saya.  Sebut nama ANS, NPM, APD, 
Merah Sari, Manila, Manila Jaya, Taruko, HZN (ini rute Bangko atau Jambi), 
Labana, Gumarang Jaya, Satu Nusa, ALS, Liberti, dan Makmur.  Atau Bengkulu 
Indah, yang panjang dan berwarna hitam.  Semua melewati lintas sumatera di 
pesisr danau singkarak.  Beberapa bis berhenti di rumah makan di tepian danau 
singkarak.  Menyebut nama lagi, ada Nusantara, Bungo Palo atau Angin Berembus 
di Ombilin sana.

  Salah satu kenangan yang saya catat dalam memperhatikan liuk lenggok bus di 
lintas sumatera adalah ketika bus berbelok di sebuah tikungan di Singkarak.  
Tikungan cukup tajam dan memiliki pohon rindang di sisi luarnya.  Letaknya 
berdekatan dengan ojek wisata danau singkarak.  Disana disebut pesanggrahan.  
Bus yang melewati daerah sini biasanya akan mengerem, mengeluarkan engine break 
(jembrik-istilah awake) dan akan terdengar seperti terkentut.  Saya senang 
sekali menyaksikan adegan tersebut sembari berharap ada di dalam.  Berjalan dan 
berpetulang ke negeri lain.

  Lama baru saya berkesempatan bisa mencoba bus gadang ini.  Baru setelah kelas 
3 SD, saya berkesempatan mencoba naik bus seperti ini.  Sebelumnya hanya 
mendengar cerita kawan-kawan, tentang pengalaman mereka naik bus ke Jakarta, 
Palembang, bengkulu dan seterusnya.  Di masa penantian ini, saya hanya bisa 
menggambar bis-bis ini.  Lengkap dengan barang bawaan di atas atap, yang 
menggumpal-gumpal tinggi.  Bis paforit yang saya gambar adalan NPM dan ANS.  
Sesekali menggambar Bengkulu Indah.  Dinding bis sengaja dibuat warna hitam 
menggunakan pensil.  Di kaca akan di tulis, Full AC.  Lalu wiper akan dibuat 
dari atas.  Kaca bus dibikin dua sisi.  Ada bingkai di tengah kaca depan.

  Pengalaman pertama naik bis besar ini, cukup memprihatinkan.  Baru sejam 
berjalan, saya sudah mabok darat.  Pakai muntah segala.  Kali itu kami 
sekeluarga ke kota Medan naik bus NPM.  Ada dunsanak yang hendak dituruik 
sekalian berlibur panjang.  Lalu pernah sekali ke Jakarta ketika SMP, naik bus 
Gumarang Jaya ekonomi.  Sudah tidak mabok darat lagi.  Dan sudah mulai bisa 
menikmati perjalanan.  Lengkap dengan cerita berhenti di Rumah Makan, ban pecah 
dan sebagainya.

  The real adventure with the bus bagi saya adalah ketika kuliah di tanah jawa. 
 Sebagai mahasiswa dengan ekonomi pas-pasan, tentulah ketika lebaran dan  libur 
panjang tiba hanyalah ekonomi kelas yang masih bisa dijangkau.  Paling banter 
adalah jumbonya ANS atau NPM.  Terutama pas lebaran tiba, disaat demand bus ke 
ranah minang sangat tinggi.  Jangan harap bisa naik di jalan dengan harga murah 
seperti musim libur panjang kuliah.  Hampir semua bis rute Jakarta-Padang sudah 
saya naiki.  Semua kelas bus juga sudah pernah saya coba.  Bahkan saya pernah 
menaiki busnya orang jawa yang bernama Timbul Jaya.

  Pengalaman naik bus pulang dan dari kampung ini sangat membekas sampai hari 
ini.  Bermacam-macam kejadian sudah saya alami.  Kalau hanya sekadar pecah ban 
di pesawangan, AC ngadat tentu sudah biasa.  Nyaris berkelahi ama cingkariak 
(entah kenapa di bus minang, sebagian besar kondektur dipanggil ucok?) juga 
sudah saya alami.  Ceritanya bus yang saya tumpangi, tak pernah berhenti 
dirundung masalah.  Mulai dari pecah ban beberapa kali, lalu saluran solarnya 
tersumbat-sumpat pula.  Tentu ketika kejadian ini sangat tidak mengenakkan bagi 
kita semua yang berada di dalam bus.  Semua?? Tidak juga sih, ada sepasang 
muda-mudi yang sepertinya berharap bis selalu dirundung masalah.  Biar mereka 
punya kesempatan berduaan semakin lama.  Orang ini selalu lengket berdua.  
Pernah saya menoleh ke tempat mereka duduk di jam 2 pagi.  Ketika sebagian 
besar penumpang sudah tertidur.  Muda-muda ini terlihat sedang berciuman.  Di 
bibir pula.  Kalau kegiatan bagian tubuh yang lain, saya tak terlalu tahu.

  Kembali ke cerita nyaris berkelahi dengan kondektur.  Jadi, ketika bus 
dirundung masalah sopir 2 dan knek adalah orang yang paling sibuk bekerja 
memperbaiki situasi.  Kalau sopir satu, biasanya hanya mengawasi sambil 
ngomel-ngomel mencikaraui.  Pada suatu ketika, bis sudah sering berhenti karena 
masalah tak rundung berhenti.  Si knek dan sopir dua sudah terlihat lelah.  
Penumpang juga sudah terlihat bosan dengan semua kejadian ini.  Di tengah 
enaknya melaju, bus mulai terangguk-angguk.  Sopir satu sudah teriak-teriak 
memanggil si Ucok dari depan.  Bis pun menepi.  Si Ucok lambat merespon 
teriakan si sopir.  Penumpang gelisah bercampur kesal karena perjalanan 
terhambat lagi.  Dalam situasi ini, salah seorang penumpang menyeletuk. "Cok, 
dangakanlah ketua waan tu ha".  Lau saya timpali, "antah ka bilo kito sampai 
ko"  Lalu celetukan makin berkembang.  Sarkatis mengomentari perjalanan panjang 
ini.  Entah kenapa, Si Ucok tak tahan lagi pada kami.  Mengamuklah si Ucok, 
berdiri di depan ia mengacungkan obeng pada kami dengan mata melotot tentunya.  
"Mangecek juo lah sakali lai, mandapek kalian beko".  Kami akhirnya diam, 
sambil senyum-senyum kecil antara kami.  Lalu si sopir teriak menenengkan si 
ucok.  Lalu mereka turun, memperbaiki saluran solar yang mampet.

  Setelah kejadian itu, bus seperti berhenti ditimpa masalah.  Perjalanan 
lancar.  Si Ucok masih diam-diam saja pada kami penumpang laki-laki.  
Sepertinya ia masih marah.  Ketika berhenti di rumah makan dan menunggu 
penumpang lain naik.  Kami merokok-rokok di depan rumah makan.  Ucok 
menghampiri, lalu ia minta maaf.  Katanya ia emosi tadi, maklumlah katanya bis 
tak pernah berhenti dihadang masalah.  Dan ia sudah letih, dan emosinya 
tersulut mendengar celetukan kami.  Kami sebenarnya sudah paham dengan situasi 
ini, segera memaafkan Ucok.  Di dalam bis, situasi mulai normal.  Ucok sudah 
bisa bercerita dan bercanda dengan para penumpangnya.

  Sekian terima kasih

  Mantari/29

  PS:
  1. Masih ada cerita unik pulang kampung dengan bus: Bencong yang sudah 
operasi dada, buka baju ketika AC mati.  Sopir ngerjain penumpang yang kebelet 
pengen BAB dst..

  2. Salam untuk new setra dan OH Prima...













------------------------------------------------------------------------------
  Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
  


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke