Analisa yg bagus, kecurangan quick count jelas terlihat. Tinggal pembuktian
hasil kpu. Lembaga riset yg curang harus diberi sanksi krn sdh menipu
masyarakat.
Pada 2014 7 14 12:23, "Dedi Suryadi" <dsuryadi...@gmail.com> menulis:

> Wajib Baca!!! Ketika Jagoan Matematika Membongkar Keanehan Quick Count
> SMRC-LSI
>
> Oleh Tras Rustamaji
>
> Tampaknya saya harus buat notes mengenai quick count ini karena ada
> beberapa teman yang minta penjelasan. Baiklah, saya tuliskan yang runut
> biar mudah dipahami.
>
> Teman-teman facebook saat ini mungkin mengenal saya sebagai pendukung
> Prabowo. Ya memang betul saya memilih Prabowo, tapi lihat di timeline saya,
> saya tidak pernah melakukan kampanye hitam kepada siapapun.
>
> Tapi please untuk urusan data statistik tolong inget saya bukan sebagai
> pendukung capres, tetapi sebagai penikmat matematika, sebagai juara
> matematika semasa di sekolah dulu, peserta Olimpiade Matematika di Jerman.
> Karena itulah saya tertarik mengamati quick count ini.
>
> Setiap pemilu saya tertarik untuk 'menilai' lembaga-lembaga survey dgn
> membandingkan ramalan vs hasilnya. Dan berikut ini yang ingin saya 'nilai'.
>
> Gambar 1
>
> Seperti terlihat dari data survey di atas, ada 16 lembaga survey yang
> menjagokan Prabowo dan 4 survey yang menjagokan Jokowi.  Lembaga Survey
> manakah yang paling akurat? Saya nggak mau nunggu sampai KPU selesai
> menghitung suara, saya percaya quick count. Dan saya pilih SMRC sebagai
> rujukan quick count kali ini. SMRC dalam quick count ini mengambil sejumlah
> 4000 TPS sebagai sample, yang mana sudah bisa dianggap cukup. Tapi bukan
> cuma nilai suara akhir yang dipajang di TV yang saya pantau, saya melototin
> data real time yang ditampilkan di
> http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php yang selalu update
> setiap ada data baru masuk.
>
> Kurva stabilitas ini sangat penting dalam menilai hasil quick count
> sementara. Dengan memantau kurva stabilitas data, maka jelas terlihat
> volatilitas data, seperti terlihat pada grafik di bawah in yang saya
> capture pada pukul 13.05
>
> Gambar 2
>
> Seperti terlihat di atas, pada data awal Jokowi unggul 90%:10% di 6 tps
> pertama yang dimasukan datanya, kemudian berangsur-angsur turun sampai di
> titik sekitar 60-66 TPS di mana terjadi perpotongan kurva yang menandakan
> suara Prabowo:Jokowi 50:50.
>
> Kemudian setelah data masuk 66-84 TPS suara prabowo sekitar 60%:40%. Hal
> ini sesuai dengan tweet dari @saifulmujani di bawah ini yang menyebutkan
> pada "Hasil QuickCount SMRC pukul 11:58 - PH 63.78% JJ 36.22%. Data masuk
> 1.65%."
>
> Gambar 3
>
> Dan selanjutnya Prabowo unggul terus dengan nilai yang masih variative,
> sampai pada pukul 13:05 di mana gambar kurva stabilitas suara di atas saya
> ambil. Dan saat itu sesuai dengan tweet smrc ,"Hasil QuickCount SMRC pukul
> 13:05 - PH 52.94% JJ 47.06%. Data masuk 13.78%."
>
> Gambar 4
>
> Pada saat itu sebetulnya kurva suara sudah mulai stabil di mana Prabowo
> unggul sekitar 53%:47% seperti tweet smrc pada jam 13.05 tsb, tetapi dengan
> margin error 6.5% (? yg benar margin error 0,62%), maka selisihnya 6% masih
> lebih kecil daripada margin error nya. Data yang masuk saat itu 13,78%
> (dari 546 TPS)
>
> Pada saat itu sebetulnya saya sudah ingin mengambil kesimpulan bahwa
> Prabowo yang menang dengan melihat hasil quick count SMRC tsb karena
> seperti terlihat pada stabilitas suara sudah mulai datar, namun saya masih
> ingin menunggu data berikutnya supaya lebih yakin.
>
> Tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Pada saat grafik refresh terjadi (buat
> yang paham IT, ada AJAX call yang mengupdate data dan grafik) dan hasilnya
> berbalik 180 derajat, seperti pada gambar di bawah:
>
> Gambar 5
>
> Seperti terlihat pada gambar di atas pada jam 13:19 posisi suara sekarang
> adalah 47.3% : 52.7% untuk keunggulan Jokowi dengan jumlah suara masuk
> 17.65% dari sebelumnya 13.78%.
>
> Hal tersebut berarti dalam waktu 14 menit tersebut ada tambahan data 3.87%
> atau sekitar 154 TPS. Dengan penambahan suara tersebut suara Prabowo turun
> sebesar 5.64% sedangkan suara Jokowi naik sebesar 5.64%!
>
> Maka dugaan saya adalah data yang baru masuk adalah dari kantong-kantong
> Jokowi. Tetapi saya perhatikan data-data dari kantong Jokowi sudah masuk
> lebih dahulu seperti Papua, Sulawesi, Bali, Kalimantan, dan Indonesia Timur
> pada umumnya. Hal ini bisa dilihat dari peta berwarna merah yang
> mendominasi pada tahap awal quick count. Intinya SMRC harus terbuka
> mengenai data apa yang masuk pada pukul 13.05-13.19 tsb.
>
> Dan yang lebih aneh sebetulnya adalah kurva stabilitas suara jadi berubah!
> Tidak ditemukan lagi posisi cross (persilangan) di mana Prabowo menyalib
> Jokowi dan terus unggul sampai data ke 546 seperti pada kurva sebelumnya
> (lihat gbr2), dan digantikan dengan kurva seperti di bawah ini:
>
> Gambar 6
>
> Kurva Stabilitas (2) menunjukan bhw Prabowo tdk pernah menyalip JKW ---
> padahal faktanya menyalip
>
> Hal inilah yang membuat saya bingung. Seharusnya di dalam kurva stabilitas
> suara tetap menunjukkan adanya posisi di mana Prabowo sempat unggul pada
> rentang data 68-546 seperti pada gambar sebelumnya. Kenapa jadi hilang
> bagian kurva yang menyatakan Prabowo sempat unggul?  Apa penjelasan
> logisnya?
>
> Saya tidak bisa memastikan, tetapi yang jelas ada 'koreksi' data terhadap
> data sebelumnya. Hal ini yang harus dibuka oleh SMRC. Tanpa keterbukaan
> akan menyebabkan spekulasi.
>
> Ada satu lagi, tapi ini mungkin di luar metodologi dan statistik tetapi
> mungkin bisa mempengaruhi quality: seperti terlihat di tweet SMRC di bawah
> ini, sedianya quick count akan dimulai pukul 13:00 WIB tetapi ternyata pada
> pukul 11.33 sudah mulai menampilkan data.
>
> Gambar 7
>
> Karena kejanggalan pada Quick Count SMRC ini akhirnya saya harus menunggu
> hasil KPU untuk bisa meneruskan rencana saya untuk menilai lembaga survey
> yang saya sebutkan di atas.
>
> Demikian tulisan saya ini semoga bermanfaat. Mohon koreksinya kalau ada
> yang salah. Terimakasih.
>
> ***
>
> UPDATE BERITA TANGGAL 14 JULI 2014
>
> Tadi malam (12/7) saya kaget bukan kepalang mengetahui bahwa data quick
> count SMRC-LSI yang di tampilkan di
> http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php berubah . Data
> analisa tulisan sebelumnya di
> https://www.facebook.com/notes/tras-rustamaji/catatan-quick-count-pilpres-2014/10152551028838914
> bisa dilihat pada Gambar 6 (di atas).
>
> Dalam notes yang saya tulis sebelumnya saya kritisi kenapa kurva
> stabilitas suara di atas (Gambar 6) tidak menunjukkan adanya fakta bahwa
> prabowo sempat leading pada saat data yang masuk 68 – 546 TPS, seperti pada
> kurva yang saya capture pada tanggal 9 Juli 2014 jam 13.05 (Gambar 2).
>
> Nah, alih-alih menjelaskan kenapa ada perubahan kurva tersebut, SMRC malah
> mengganti datanya menjadi seperti di bawah ini. Dan ini adalah data
> ditampilkan pada pukul 00:56:39 dini hari tadi (Gambar 8).
>
> Gambar8
>
> Kelihatan sekali bahwa data yang baru diedit tersebut dibuat untuk
> menghilangkan anomali yang saya jelaskan di notes sebelumnya. Kurva di
> ataspun kalau mau saya bahas, banyak sekali kejanggalannya, tapi saya gak
> mau bahas itu karena itu kurva fake. Membahas kurva stabilitas fake (palsu)
> hanya menghabiskan energi.
>
> Apakah kita masih percaya quick count jika lembaga sekelas Saiful Mujani
> ini, suatu lembaga yang saya respect beberapa tahun terakhir karena
> metodologinya, akurasinya, sekarang mau bermain-main dengan data, seenaknya
> mengganti data hanya demi mendukung capres idolanya.
>
> Kalau temen-temen masih kekeuh bahwa hasil quick count dari 2000 atau 4000
> tps adalah yang paling valid, lebih valid daripada data KPU yang dari
> 478.685 TPS, saya sudah nyerah deh. Mesti dengan cara apalagi saya
> menjelaskannya.
>
> Lebih gampang memanipulasi data sample quick count yang cuma 2.000 TPS
> tanpa pengawasan (walaupun katanya lembaga kredibel) dibandingkan
> memanipulasi data 478.685 TPS yang diawasi saksi kedua belah pihak dan
> pengawas bahkan publik sekalipun bisa ikut mengawasinya. Dan itu sudah
> terbukti tadi malam, smrc mengganti data quick countnya tanpa saksi, tanpa
> pengawasan tanpa upacara.
>
> Gambar 9, Perbandingan Grafik Quick Count sebelum dan SSesudah diedit
> untuk kedua kalinya
>
> ***
>
> ADMIN
>
> Posisi hari ini (14/7) pukul 05.30 wib, secara tiba-tiba kurva stabilitas
> suara QC SMRC-LSI diganti lagi. Bukan dengan kurva yang baru tetapi dihapus
> sekalian. Sila cek: http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php
> .
>
> Gambar10
>
> WASPADALAH...
> WASPADALAH...
> WASPADALAH...
>
> www.intriknews.com/2014/07/wajib-baca-ketika-jagoan-matematika.html?m=1
>
> Wassalam dan terimakasih
> dedi suryadi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke