Nakan ANB yang kami nanggakan,

Komentar nyo pas bana dan konstruktif, bukankah pemerintah (atau MUI ) sudah maagiah solusi untuak badialog dengan Ahmadiah untuak diajak kepada ajaran Islam nan bana. Makonyo mamak indak sato mandaftar untuak manyipak ZR kalua palanta. Labiah seru mambaco 'penggiringan' nakan ANB dengan argumen dan dalil nan mantap. Batambah pulo pengetahuan kito dipalanta dalam menghadapi penganut Ahmadiah. Mamak pernah kadatangan tamu penyebar Ahmadiah wakatu batugas di Zamboanga, kalau ndak salah namonyo Slamat Barus dari Barus Madina. Dia mengaku sudah punya pengikut di pulau Basilan dan kep.Sulu sekitar 2000 orang Moro. Setuju jo usul JG.

 Wassalam,

AA.



On 16/07/2014 02:04, Akmal Nasery Basral wrote:
Julnardi:

-----
Mungkin sabaiaknyo dibuek forum sendiri jo uda Akmal, kok ado member palanta nan baminat tantu bisa join disitu.
-----

ANB: Dinda Jul, maaf komentar dinda tasalek baru tabaco. Meski alah talambek limo hari dan sanak Zulheri Rambo pun alah disepak kalua dari palanta, ambo komentari saketek untuk menghargai pendapat dinda Jul nan alah manulih.

Manuruik ambo masalah Ahmadiyah ko bukan hanya masalah "bilateral" Zulheri-ambo, tapi masalah kito basamo. Tapi sayang banyak urang awak nan langsung alergi kalau alah mandanga namo Ahmadiyah, dan memilih sikap "by pass" seperti dicontohkan tempo hari. Padahal dengan kemuliaan dan ketinggian Islam, apa yang seharusnya ditakutkan untuk berdialog dengan Ahmadi atau golongan lain?

Sanak Jul tahu bahwa urang Minang sering juga diasosiasikan dengan Muhammadiyah. Tetapi sayang, meski banyak orang Minang yang mengaku Muhammadiyah, bahkan pengurus Muhammadiyah, tetapi sedikit sekali dari mereka yang betul-betul MEMBACA kisah hidup KH Ahmad Dahlan (KHAD) sang pendiri Muhammadiyah.

Kalau orang Minang yang mengaku Muhammadiyah itu betul-betul cermat membaca kisah hidup KHAD dan mencoba menerapkan teladan KHAD dalam cara dakwah mereka, maka mereka akan tahu menemukan bahwa salah satu ciri dakwah KHAD yang paling jelas adalah beliau tidak pernah takut beradu argumentasi dengan pihak mana pun, entah dengan kalangan ulama elit Kraton Jogja sampai para pendeta Belanda. Semua dihadapi satu per satu, /fis tu fis/ -- kata Tukul.

(Contoh-contoh debat KHAD itu ada dalam novel sejarah yang ambo tulis, /Sang Pencerah/, yang sayangnya tak semua bagian bisa difilmkan oleh Hanung karena pertimbangan waktu tayang).

Jadi Kiai Dahlan itu tak pernah mengambil "jalan mudah" dalam berdakwah dengan mengatakan kepada orang yang mencoba menggugat ajaran Islam dengan cara, "Pergilah kau, menjauhlah dari kami, tempatmu bukan di sini."

Tak ada sikap seperti itu pernah ditunjukkan oleh Kiai Dahlan dalam hidupnya. Bahkan dalam debat-debat legendarisnya dengan beberapa pastor Katolik dan pendeta Kristen, Kiai Dahlan dengan yakin mengajak mereka bermubahalah, "Kalau anda bisa meyakinkan saya tentang kebenaran ajaran agama anda, maka saya akan ikut anda. Tetapi jika anda menemukan kebenaran dalam penjelasan saya tentang agama saya, maka anda yang harus mengubah keyakinan anda. Bersedia?"

Jika dalam sejarah KHAD beliau tak tercatat pernah berdialog kritis dengan tokoh Ahmadiyah, penyebabnya satu saja: karena KHAD wafat (1923) sekitar dua tahun SEBELUM masuknya tokoh Ahmadiyah ke Indonesia, yakni Hazrat Maulana Ali (ke Tapak Tuan Aceh, 1925, sebagai utusan khusus Khalifah II Qadiani).

Tetapi bukti spirit Muhammadiyah tak pernah sungkan untuk berdialog, sampai berdebat, dengan orang Ahmadi, adalah debat legendaris Haji Rasul dengan Mirza Wali Ahmad Baiq (tokoh Ahmadiyah Lahore) di Jogjakarta pada 1926 atau tiga tahun setelah wafat KHAD.

Tahun-tahun itu, Ahmadiyah Lahore (bukan Qadiani) memang membonceng ke dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Contoh paling gamblang adalah Minhajurrahman Djojosoegito, Sekretaris Muhammadiyah Jogjakarta yang kemudian keluar dan menjadi salah seorang tokoh awal Ahmadiyah Lahore di Indonesia. (MD ini adalah kakek dari Gita Wirjawan).

Keanehan (sebagian) kader (yang mengaku) Muhammadiyah sekarang ini adalah tak adanya kesabaran untuk menghadapi orang yang sesat, dan lebih bersabar lagi dalam menunjukkan kesalahan cara pandang mereka sebelum mengetuk hati mereka agar kembali kepada fitrah.

Semua ingin berdakwah tanpa dibantah, lewat proses "jalan tol", dan kalau bisa dengan 1-2 kata saja, pendengar harus mengangguk-anggukkan kepala. Kalau mau dakwah seperti ini, lahan dakwah yang cocok adalah anak-anak PAUD dan TPA, bukan?

Banyak muslim yang sudah lupa dengan kisah kemuliaan akhlak Rasulullah ketika seorang Arab Badui yang kencing di mesjid membuat murka para sahabat, sehingga ingin membunuh orang yang mencemari kesucian rumah Allah itu. Tapi bagaimana sikap nabi? Apakah beliau menyetujui sikap para sahabat, atau menunjukkan cara lain yang lebih beradab, lebih mulia, dan membuat Arab Badui itu menyadari kesalahannya?

Ini baru ada Ahmadi yang "kencing" di palanta saja, sudah banyak yang merasa terpanggil untuk "memancung kepalanya" ketimbang mengetuk sanubari dunsanak kita yang sedang bingung itu untuk kembali berislam secara benar.

Sungguh benar firman Allah dalam QS 3:159 kepada menjelaskan kepada Nabi Saw akhlak dakwah yang quraniyyah:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah *kamu berlaku lemah lembut *terhadap mereka. *Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. *Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.


Jadi dinda Julnardi, berdasarkan ayat di atas jelas sekali bahwa tingginya ilmu agama seseorang bukan jaminan dia bisa berlaku lemah-lembut kepada orang lain, terutama objek dakwah yang sedang dihadapi, karena yang bisa memunculkan sikap lemah lembut itu hanyalah berkat rahmat Allah semata.

Saatnya kita mengevaluasi diri di bulan suci ini, sudahkah rahmat Allah membasuh hati dan cara berpikir kita sehingga sama sekali tak terlihat dan berbekas kelemahlembutan itu dalam akhlak dakwah? Dalam mencoba meyakinkan lagi orang-orang yang sedang bingung dalam pencarian spiritual mereka (yang penyebab utama pun kita tak tahu pasti, karena kita hanya saling membaca posting singkat tanpa mengenal latar belakang pribadi lebih rinci).

Saya masih percaya dalam kasus Zulheri Rambo, berdasarkan email tanggapannya terhadap komentar pertama Mak Zubir Amin Dt. Rajo Jambi, di mana ZR menulis, "nasihatilah ambo dengan cara yang Islami" menunjukkan masih ada celah dari pintu hatinya yang belum sepenuhnya tertutup.

Bahwa "celah pintu hati" itu sangat kecil, memang iya. Dan seharusnya tugas kitalah, dengan kesabaran, pelan-pelan membuka "celah pintu hati" ZR itu agar lebih besar, lebih besar lagi, sampai akhirnya cahaya keilahian dan celupan Allah (/shibghatullah/) bisa kembali masuk, membersihkan dan mewarnai hatinya lagi.

Allahu a'lam.

Salam menjelang sahur,

ANB
46, Cibubur

* * *


Pada 11 Juli 2014 09.21, Julnardi G <jgad...@gmail.com <mailto:jgad...@gmail.com>> menulis:

    Kanda Zulheri n.a.h,

    Sahubuangan pemahaman kanda agak berbeda jo Islam mainstream nan
    kito pahami, tantu akan banyak bantahan nan paralu diklarisfikasi.
    Tampak no ndak ka abih sahari duo hari. Mungkin sabaiaknyo dibuek
    forum sendiri jo uda Akmal, kok ado member palanta nan baminat
    tantu bisa join disitu.

    Manuruik ambo pribadi, masalah pemahaman ugamo adolah masalah
    'BERPROSES'. Dari awak aqil baligh sampai liang kubua, awak ndak
    baranti mencari kebenaran pemahaman satantang ugamo. Ado nan alah
    taseok2 ka kian kamari sarupo kanda Zulheri, ado nan alah baranti
    se sampai disitu. Intinyo FINALnyo kutiko angok alah ka sampai
    dikerongkongan sajo. Katiko itupun Allah Swt lai pulo maagiah
    jalan nan namonyo TAUBAT.

    Dek karano alah banyak member palanta nan manggalang suaro, agak
    lebih terhormat kalau kanda Zulheri se nan maundurkan diri..

    wassalam,
    Julnardi,37th, Jkt



    2014-07-10 12:08 GMT+07:00 zulheri rambo <rzulh...@gmail.com
    <mailto:rzulh...@gmail.com>>:

        Ulama mazhab indak mangaku isa karno ndak ado perintah dr
        tuhan...ndak kamungkin ulama warasatul anbiya kabaduto ateh
        namo tuhan...
        Imitasi tu kato urang nan indak mayakini....kato urang nan
        mayakini ameh 24 karat...itu biasolah...cubo kanda caliak nabi
        muhammad saw...manuruik kito urang islam..bahkan menurut
        kebenaran nan sabananyo...nabi muhammad tu asli..awal dan
        akhir..tapi maaf cubo tanyo ka urang kristen nau
        zubillah..imitasi kato mereka..
        Pendakwaan mga tu ndak kamasuak dek urang nan lah maraso
        dirinyo alim...
        Bahkan ulama sufi sekh ibnu arabi mengatokan..imam mahdi tu
        kan di tolak dek ulama ahli fikih...
        Lahaula wala quwwata illa billah

        Pada 10 Jul 2014 11:44, "Akmal Nasery Basral"
        <ak...@rantaunet.org <mailto:ak...@rantaunet.org>> menulis:

            Sanak Zul,

            1.  Soal nabi Isa a.s. ko banyak versi penjelasan para
            ulama, dan ada pula yang berbeda-beda. Tapi satu hal yang
            membedakan para ulama dengan MGA adalah *tak satu pun dari
            ulama yang mengaku bahwa diri mereka adalah Isa a.s*.
            Bahkan keempat imam mazhab pun tak ada yang mengaku diri
            mereka sebagai Isa. Tidak seperti MGA yang banyak
            mengambil hadits-hadits Nabi Saw tentang Isa -- alah ambo
            berikan satu contoh dari Abu Hurairah soal membunuh babi
            dan menghancurkan salib -- namun menganggap dirinya
            sendirilah Isa a.s. yang akan turun itu.

            2.  Kalau sanak mau mempelajari untuk jadi perbandingan,
            baca langsung hadits-hadits tentang turunnya Isa a.s.
            kelak di Damaskus. Hadits-hadits itu sudah sampai tahap
            mutawatir maknawi, dishahihkan sejak dari ulama klasik
            seperti Imam Muslim sampai ulama kontemporer seperti
            muhadditsin Syekh Nashiruddin al-Albani.

            3. Sanak siap atau indak siap merubah (harusnyo "mengubah"
            dek karano kata dasarnyo "ubah" bukan "rubah") keyakinan
            sanak, itu urusan sanak jo Allah. Indak paralu sanak
            bajanji ka ambo. Ingek sajolah bahwa taubat indak ditarimo
            Allah pada saat sakaratul maut (4:17-18). Jan sampai
            talambek, sanak.

            4. "Ambo siap mengubah keyakinan ... kalau Isa nan turun
            tu lebih hebat dari MGA" tulih sanak.

            Sejak kapan MGA *lebih hebat* dari nabi Isa, sanak Zul?
             Semua yang dilakukan MGA adalah proses imitasi. Biasanya
            orang yang melakukan imitasi itu adalah orang yang punya
            tingkat kepercayaan diri rendah, tapi ingin disamakan
            dengan orang yang diikutinya.

            Syaikh Muhammad Yusuf Al Banuri, /muhadditsin /dari
            Karachi, dalam kata pengantar buku Keyakinan Al Qadiani
            karya Manzhur Ahmad Chinioti Pakistani (2002), menunjukkan
            ada 8 (delapan) proses pengakuan Mirza Ghulam Ahmad yang
            menunjukkan proses imitasi:

            1. Awalnya MGA mengaku sebagai mujaddid (pembaru) ajaran
            agama.
            2. Kemudian, mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syari'at.
            3. Setelah itu mengaku sebagai nabi dan rasul membawa
            syari'at, menerima wahyu seperti Al Qur'an, dan menerapkan
            kepada dirinya.
            4. Setelah itu MGA mengikuti cara-cara kebatinan dan
            zindiq dalam ungkapan-ungkapannya, dan mengikuti cara kaum
            Baha'i dalam mengaburkan ucapan.
            5. Lalu meniru-niru dan mengaku-akui mu'jizat Nabi
            Muhammad Saw sebagai mukjizatnya juga.
            6. Tak cukup dengan itu, MGA menyatakan mesjidnya sebagai
            Al Aqsha dan desanya sebagai Makkah al Masih.
            7. MGA lalu menjadikan Lahore sebagai Madinah, dan menara
            masjidnya diberi nama Al Masih.
            8. MGA juga membangun pemakaman yang disebut Al Jannah, di
            mana semua yang dimakamkan di sana disebutnya sebagai ahli
            surga.
            (Sanak Zul sudah pesan tempat satu kavling di pemakaman Al
            Jannah, belum? Kalau sanak tak dimakamkan di sana dan
            wafat di Sintang, percuma dong sanak Zul menjadi Ahmadi
            karena hanya Ahmadi yang terbujur mayatnya di pemakaman Al
            Jannah di Rabwah, yang diakui MGA akan masuk surga).

            Dr. Hasan Mahmud Audah, mantan mubaligh Ahmadiyah dan
            orang kepercayaan khalifah Ahmadiyah ke-4 yang mukim di
            London, ketika ke Indonesia (2002) menyatakan  MGA punya
            dua jenis penyakit: fisik dan akal. Penyakit fisiknya
            sudah jelas, berminggu-minggu sebelum meninggal dia tak
            bisa beranjak dari tempat tidur sehingga buang air kecil
            dan besar sehingga tempat tidurnya seperti WC.

            "Adapun sakit akalnya," ujar Dr. Hasan Mahmud Audah,
            "karena MGA menganggap dirinya Maryam. Lalu setelah Allah
            meniupkan ruh ke dalam dirinya, maka lahirlah Isa. Apa itu
            tidak sakit akal namanya?"

            Orang yang mengaku-aku sebagai ibu (Maryam) sekaligus
            sebagai anak (Isa) kok sanak Zul percaya? Dan sanak Zul
            siap mati pula mempertahankan keyakinan seperti itu?




--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke