PARIWISATA MANINJAU SUDAH DITINGGALKAN
Jumat, 08 Agustus 2014 02:12

PERLU PENATAAN ULANG

PADANG, HALUAN — Penataan ulang Danau Maninjau sebagai kawasan tujuan
pariwisata harus dilakukan absolut, tidak boleh setengah-setengah.
Pemerintah Kabupaten Agam harus bisa secara tegas menata keramba apung yang
berada di kawasan danau.

“Jika pemkab sudah bisa menata, maka pihak swasta akan datang untuk
berinvestasi. Tapi jika pihak swasta yang mulai kembali menata Danau
Maninjau, maka urusan dengan masyarakat barangkali akan sulit
diselesaikan,” kata Ketua DPP Asita Asnawi Bahar, Kamis (7/8).

Kondisi wisata Danau Maninjau sekarang sudah sangat jauh tertinggal.
Wisatawan dan masya­rakat sudah meninggalkan Danau Maninjau. Danau itu
seakan-akan telah hilang dan terhapus dari peta tujuan wisatawan lokal,
domistik dan mancanegara. Kini sudah tidak ada lagi penginapan, seperti
home stay dan hotel karena pemilik juga sudah mulai mening­galkan danau ini.

Kini hanya segelintir orang yang masih mau yang berkun­jung ke danau yang
terkenal dengan legenda bujang sambilan ini. Maninjau masih terbantu oleh
pesona Puncak Lawang dan Nuansa Maninjau. “Itupun orang hanya datang dan
pergi, tidak ada nilai ekonominya. Tidak ada kegiatan bernilai ekonomi yang
dapat dilakukan di sana,” terang Asnawi.

Untuk menghidupkan kembali Danau Maninjau, jelas harus dilakukan
pembaharuan. Danau harus diatur sehingga olahraga air dan wisatawan air
bisa diterapkan. “Saat ini saja, Carocok sudah mulai mengejar Sawah­lunto.
Danau Maninjau telah jauh tertinggal dibanding dua daerah ini. Jadi
intinya, penataan Danau Maninjau harus absolut,” tegas Asnawi.

Pemkab Tak Tegas

Fasilitas yang minim,  serta semakin banyaknya keramba jaring apung memang
menjadi salah satu sebab kurang bergai­rahnya minat wisatawan berkun­jung
ke Danau Maninjau. Air Danau Maninjau sejak 15 tahun belakangan berbau tak
sedap dan airnya seperti berlendir. Nyaris semua pinggir danau disesaki
oleh keramba jala apung.

Keindahan alam Danau Ma­nin­jau kini hanya bisa dinikmati dari Kecamatan
Matur atau dilihat dari dataran tinggi. Apabila Danau Maninjau dikunjungi
dari jarak dekat tidak ada peman­dangan yang didapati kecuali aktivitas
bongkar muat ikan keramba jaring apung. Meski demikian, peluang pemerintah
un­­tuk menjadikan Danau Ma­ninjau sebagai kawasan wisata yang bernilai
jual masih terbuka.

Salah seorang tokoh Keca­matan Tanjung Raya, Rajo Bintang me­ngatakan,
sejak dulu pemerintah ti­dak miliki sikap yang tegas me­ngolah kekayaan
serta potensi yang dimiliki Maninjau. Penye­lamatan Danau Maninjau dan arah
pe­ngem­­bangan Danau Maninjau seha­rusnya sudah digariskan sejak pu­luhan
tahun lalu. Meski belum ter­lam­bat, namun untuk memulai kem­bali pemetaan
saat ini sangat sulit.

“Setiap pergantian peme­rintahan, tidak ada inovasi yang bisa mengubah
tatanan yang ada. Tidak mungkin menjual sesuatu apabila setengah-setengah,”
ungkapnya.

Menurutnya, kekayaan alam tanah air, khususnya Sumbar, bisa saja sejajar
dengan tempat-tempat wisata berkelas interna­sional yang memiliki nilai
jual tinggi, seperti Maladewa atau tempat-tempat lain. Tetapi semuanya
tergantung komitmen, dan ada arah yang jelas dari pemerintah.

“ Keseriusan pemerintah bisa dilihat dari kemampuannnya membuat pilihan.
Misalnya, jika benar fokus menjadikan Maninjau tempat wisata pastinya
pemerin­tah, mengundang investor, serta tegas membatasi pertumbuhan keramba
sejak dulu. Atau sebaliknya serius menjadikan kawasan Danau Maninjau
menja­di daerah bisnis perikanan yang mendatangkan keuntungan kepada
masyarakat dan daerah. Namun saat ini semuanya serba setengah-setengah,”
katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Agam, Junaidi menyebut,
pemerintah sudah berupaya menjaga kelesta­rian alam Danau Maninjau dengan
perda yang mengatur jumlah keramba jaring apung. Peraturan daerah tersebut
bertujuan untuk membatasi pertumbuhan keramba, sehingga tidak menutup
sektor pariwisata.

Menurutnya, pemerintah sangat serius untuk menyela­matkan Danau Maninjau
dengan cara menekan, serta mengurangi jumlah keramba secara bertahap.
Selain itu, pemerintah akan terus berupaya menciptakan beragam kegiatan
yang merangsang pertumbuhan ekonomi pada tingkat masyarakat dari sektor
kepariwisataan.

Ia menambahkan, ada bebera­pa iven yang dilakukan rutin setiap tahun dalam
upaya pengembangan potensi pariwisata Danau Manin­jau, antara lain adalah
Fly For Fun In Lake Maninjau Agam International Paragliding¸ Fun Bike, Tour
De Singkarak. Kele­mahan sektor pariwisata di Maninjau karena tidak
ditunjang dengan pengina­pan yang repre­sentatif. (h/eni/yat)

http://harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/33293-pariwisata-maninjau-sudah-ditinggalkan-


Pada 8 Agustus 2014 08.11, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> menulis:

> Jumat, 08 Agustus 2014 02:02
>
> Jika wisatawan lokal, domistik dan manca negara akan ber­kunjung ke
> Sumatera Barat, dapat dipastikan mendatangi Danau Maninjau tidak masuk
> dalam daftar jadwal kunjungan wisata mereka. Yang masuk daftar kunjungan
> biasanya, seperti ke Jam Gadang, Ngarai Sianok, Los Lambuang untuk kuliner
> (Bukittinggi), Lembah Harau (Kabupaten Limapuluh Kota), Water Boom Mifan
> (Padang Panjang) dan Rumah Gadang Pagaruyung (Batusangkar/Tanah Datar)
>
>
>
> http://harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/33283-danau-maninjau-ditinggalkan-wisatawan
>
>


-- 



*Wassalam*



*Nofend St. Mudo37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok
SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola *

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke