Sanak Dedy nah,

Ambo hanyo manambahkan bahwa Desy Anwar kini berada dibawah bendera Surya Paloh 
dan sama2 pendukung Jokowi dengan James T Ryadi pemilik JakartaGlob. Jadi, 
tamasuak kudo palajang bukik juo wee mah.

Nan paralu awak sadari, apo pun yang dikatakan orang yg diposisikan kalah, 
tetap tak seenak orang yang merasa menang.

Salam

Syaf AL, Bogor



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "'asmun sjueib' via RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 8 Aug 2014 18:37:19 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Desi Anwar: Mengapa KPU Meloloskan
 Megalomania-Delusional Prabowo Ikut Pilpres?

Wuah Ddn. Sur tambah pulo ciek laie, urang nan harus dibuek waras dan sehat 
caro bapikie. Lapau wak pakai basamo sajolah, kok ado nan ba promosi silahkan, 
kalau ado rang nan andak bacaruik2 silahkn, tapi nan jaleih siapopun nan 
manjadi anggota Lapau RN seyogyanyo lah tahun tata tertib dan kurenah nan 
sasuai jo harkat martabat masing2.baa gak ati. As long as masih dalam kerangka 
tata tertib, tata krama dan sopan santun jo keimanan ABS SBK lanjuik sajolah.
Wass.
Haasma Depok


Pada Jumat, 8 Agustus 2014 16:17, Julnardi G <jgad...@gmail.com> menulis:
 


Sanak Dedi,

Bunda Nismah orang tuo kito yang ndak usah angku ajak badebat panjang, ndak ba 
pamatang sawah dek angku lai.

Inti nan disampaikan dek Bundo adolah angku manjadikan RN ko sabagai ajang 
kampanye. Kiniko alah salasai Pilpres, angku ndak baranti2 juo mamforward 
barito2 nan bakaitan jo Capres nan angku dukuang.

Sudah lah, samo jo capres angku, ajak nyo Legowo, bisiakan ka talingo nyo 
:'.Let it go Wo'..

Ciek lai takaik posting Desi Anwar, sasuai pangalamannyo, inyo berhak pulo 
manulis satantang CAPRES nan alah mulai mambuek resah sebagian masyarakat ko. 


wassalam,
JG,37th, Jkt
MInal Aidin wal faidzin




2014-08-08 11:49 GMT+07:00 Dedi Suryadi <dsuryadi...@gmail.com>:

Bunda Nismah yang baik,
>Saya tidak paham Bunda nenilai sy dari sudut pandang mana, sehingga Bunda 
>mengatakan sy mengkultuskan seorang capres. Dlm postingan ini sy hany 
>menyayangkan bahasa seorang Desy Anwar, yg org minang, dan seorang jurnalis 
>nasional yg sdh punya nama besar.
>Kenapa ?
>Desy Anwar adalah seorang jurnalis. Bukan pengamat politik, bukan juru bicara 
>salah satu kandidat capres. Seharusnya, sbg jurnalis nasional yg punya nama 
>besar, dia hrs bisa menjaga independensi dan kredibilitasnya. 
>Kemudian dari tulisan ini, sy lihat justru seorang Desy Anwar telah 
>memperlihatkan dirinya seorang yg bodoh dan tdk mengerti konstitusi negara ini.
>Dia mengatakan Prabowo harusnya menerima kekalahan dan pilpres sdh selesai. 
>Artinya dia tidak mengerti bahwa meneruskan sengketa pilpres ke MK adalah hak 
>konstitusional dan berarti dia dia tdk menganggap keberadaan MK sbg lembaga 
>hukum di negara ini.
>Dia menyalahkan KPU meloloskan Prabowo sbg capres, yg dia anggap Megalomania. 
>Artinya dia tdk paham UU yg mengatakan setiap waga negara punya hak yg sama 
>untuk dipilih dan memilih dlm pemilu pres, asal menenuhi syarat. Prabowo sdh 
>melalui semua test untuk bisa dipilih sbg capres. Sdh diperiksa secara pisik 
>dan psikis, dan dokter menyatakan Prabowo layak jd presiden. Berarti dia 
>merasa lbh hebat drpd team dokter yg telah memeriksa capres.
>Knp dia tdk bilang seperti ini sblm pilpres dimulai, atau pd pilpres2 
>sebelumnya, bahkan saat Megawati mengajaknya koalisi di pilpres yg lalu ? Dia 
>menganggap dirinya lebih pintar dari KPU, dan KPU hanyalah kumpulan org2 bodoh.
>Dia bilang Prabowo megalomania. Gila dan sbgnya. 70% lebih org minang dan 60 
>juta lbh orang Indonesia memilih Prabowo sbg presiden. Prabowo menang telak di 
>Sumbar. Berarti dia menganggap 70% lebih org minang dan 60 juta lebih org 
>Indonesia adalah org bodoh, krn telah memilih seorang megalomania, seorang 
>gila sbg presiden.
>Atau apa bukan sebaliknya, Bunda Nismah yg telah mengkultuskan salah satu 
>kandidat capres, sehingga tak bisa memahami dgn baik tulusan Desy Anwar tsb..?
>
>Wassalam dan terimakasih
>dedi suryadi
>Pada 8 Agt 2014 08:29, "Bunda Nismah" <nismahru...@gmail.com> menulis:
>
>
>Desi memang orang Minang dan dia bebas memberikan pendapatnya tak perlu dia 
>menurut anda yang sudah mengkultuskan seseorang capres.
>>
>>@Hayatun Nismah Rumzy#
>>
>>On 7 Agt 2014, at 20.56, Dedi Suryadi <dsuryadi...@gmail.com> wrote:
>>
>>
>>Assalamualaikum...
>>>Kl ambo indak salah, Desy Anwar ko urang awak.
>>>Prihatin ambo jo bahasonyo..
>>>********
>>>Mendorong Perubahan
>>>Desi Anwar: Mengapa KPU Meloloskan Megalomania-Delusional Prabowo Ikut 
>>>Pilpres?
>>>| Rabu, 06 Agustus 2014 - 08:09 WIB | 598343 Views
>>>Saya tidak tahu apa dosa Indonesia dengan mendapatkan karmanya memiliki 
>>>seorang kandidat presiden yang pecundang yang tidak mau menerima kekalahan
>>>JAKARTA, Baranews.co - Saya tidak tahu apa dosa Indonesia dengan mendapatkan 
>>>karmanya memiliki seorang kandidat presiden yang pecundang yang tidak mau 
>>>menerima kekalahannya dengan lapang dada, melanjutkan saja hidupnya, dan 
>>>membiarkan negeri ini kembali menjalankan urusan sehari-hari.
>>>Alih-alih, selama lebih dari dua minggu sejak kita menjalankan kewajiban 
>>>memilih, lewat pemilu yang demokratis, damai, dan transparan, kita masih 
>>>saja harus menenggang pidato-pidato retorikanya tentang hasil-hasil pemilu 
>>>yang menurut versinya sendiri, ia semestinya dialah yang menang, pidato 
>>>tentang Komisi Pemilihan Umum yang curang dan tidak demokratis, tentang 
>>>seluruh proses pemilihan umum yang tidak sah karena didasarkan pada upaya 
>>>penipuan yang masif dan sistematis. Semua itu hanya karena dia tidak sedang 
>>>beruntung. Semua karena dia kalah.
>>>Sebab hasilnya— sejak hasil perhitungan cepat (quick count) ditayangkan, 
>>>sampai ketika hitungan resmi oleh KPU di bawah pengawasan ketat di seluruh 
>>>negeri demi memastikan tidak ada ketidakwajaran yang terluputkan— secara 
>>>konsisten dia berada di kubu yang kalah.
>>>Padahal, selama berbulan-bulan kubunya telah dengan gigih dan tiada henti 
>>>melancarkan upaya kampanye garang secara besar-besaran, efektif dan 
>>>sistematis di setiap basis media yang sebenarnya sudah berhasil mendongkel 
>>>kenaikan suara daripada yang semestinya ia dapatkan. Kendati telah 
>>>mengerahkan upaya-upaya humas yang taktis dan besar-besaran untuk 
>>>mengangkatnya menjadi tokoh penyelamat negeri ini ditambah lagi dengan 
>>>berbagai aktivitas, baik yang secara terang-terangan maupun yang secara 
>>>sembunyi-sembunyi, untuk mempengaruhi para pemilih agar memilihnya. Belum 
>>>lagi entah berapa banyak uang, waktu, dan ahli strategi kampanye 
>>>profesional, energi dan kenaikan tensi darah demi memenuhi ambisi seumur 
>>>hidupnya: menjadi presiden di negeri ini.
>>>Namun, dalam kenyataan, pemenangnya hanya boleh ada satu. Dan pemangnya 
>>>sudah terpilih, dan bukan dia. Kendati apapun yang dicemoohkan kubu 
>>>seberang, kendati ia telah mengumumkan ke seluruh dunia bahwa dialah sang 
>>>pemenangnya, kendati seberapa banyak pun amarah dan ngamuk, fakta itu tidak 
>>>bisa diubah. Kenyataan adalah banyak sekali kandidat presiden yang kalah di 
>>>dunia ini ujung-ujungnya toh harus menerima kekalahan, seberapa pahitpun, 
>>>tanpa harus jadi ngamuk-ngamuk yang membuat iba. Toh semua ini hanya dunia 
>>>politik, bukan taman bermain di Taman Kanak-Kanak.
>>>Alih-alih mundur dengan tenang dan anggun— yang merupakan tindakan 
>>>terhormat, terutama bagi seorang yang perkasa dan patriot seperti 
>>>pengakuannya tentang dirinya selama ini— dia telah mencuri terlalu banyak 
>>>perhatian media yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memberi ucapan 
>>>selamat kepada presiden terpilih yang baru, malah harus difokuskan bagi rasa 
>>>sakit hatinya, rasa frustrasinya, dan perasaan terkhianati tiada terhingga.
>>>Kan dialah simbol heroisme dan keberanian? Kan dialah seorang pendekar 
>>>demokrasi? Kan dialah kastria berseragam berkilau para yang telah 
>>>ditakdirkan untuk mengangkat rakyat Indonesia dari kebodohan, 
>>>mentalitas-budak, dan dari penindasan pihak-pihak asing yang arogan itu?
>>>Tidakkah jelas bahwa dialah sang pemenang pemilu yang sebenarnya dan yang 
>>>sah, bukan lelaki kerempeng pembuat mebel yang tak jelas asal usulnya yang 
>>>tidak pernah menunggang kuda, tak pernah menyandang senjata atau tak pernah 
>>>membela negara dalam peperangan? Seorang yang tak punya nyali untuk 
>>>berhadapan dengan seorang yang terlahir dari keluarga berada dan dengan 
>>>keturunan yang dapat dilacak selama berabad-abad?
>>>Pastilah ada kekeliruan. Ada kejahilan yang keji. Atau semacam konspirasi 
>>>sistematis dan masif yang direkayasa oleh para pendukung Kekuatan Jahat 
>>>untuk merampas tahta yang sepenuhnya telah menjadi miliknya sejak ia 
>>>dilahirkan. Mereka yang berada di atas itu tidak pernah salah. Maka yang 
>>>salah adalah seluruh proses pemilu ini. Dan adalah kewajibannya untuk 
>>>meluruskan kesalahan itu, apapun yang terjadi, karena kalau tidak maka 
>>>bahaya mengancam bila ketidakadilan tidak ditegakkan.
>>>Tak masalah bahwa seluruh negeri menjadi tersandera oleh murkanya. Tak 
>>>masalah bahwa ia memperlakukan lembaga-lembaga terhormat dengan cara hina 
>>>macam seorang tiran penindas yang memuakkan dan agresif, dan ini ketika dia 
>>>bahkan belum jadi presiden. (Hanya Tuhan yang tahu apa jadinya bila dia yang 
>>>menjadi presiden).
>>>Karena itu, saya sepenuhnya menyalahkan KPU karena dari awal telah 
>>>membiarkan seorang megalomania delusional mengikuti pemilihan presiden. ***
>>>
>>>
>>>Tulisan asli dalam bahasa Inggris, diterjemahkan oleh Rani Rachmani 
>>>Moediarta.
>>>(Nugie Stine/Facebook)
>>>
>>>Sumber: 
>>>http://www.thejakartaglobe.com/opinion/desi-anwar-take-delusional-prabowo/
>>>* Catatan Redaksi:
>>>Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
>>>- Megalomania adalah kelainan jiwa yang ditandai khayalan tentang kekuasaan 
>>>dan kebesaran diri
>>>- Delusi adalah pikiran atau pandangan yang tidak berdasar (tidak rasional), 
>>>biasanya berwujud sifat kemegahan diri atau perasaan dikejar-kejar; pendapat 
>>>yang tidak berdasarkan kenyataan; khayal
>>>© 2013 baranews.co
>>>
>>>Wassalam dan terimakasih
>>>dedi suryadi
-- 
>>.
>>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>===========================================================
>>UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>* DILARANG:
>>1. Email besar dari 200KB;
>>2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>>3. Email One Liner.
>>* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>>mengirimkan biodata!
>>* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>>subjeknya.
>>===========================================================
>>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>--- 
>>Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
>>Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
>>email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>* DILARANG:
>1. Email besar dari 200KB;
>2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. Email One Liner.
>* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>mengirimkan biodata!
>* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>--- 
>Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
>Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
>email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>


-- 

Wassalam,
JG
37th, Jkt
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke