Mohammad Natsir Teladan Anak Bangsa <http://hariansinggalang.co.id/mohammad-natsir-teladan-anak-bangsa/>(74 Views) January 16, 2015 8:58 am | Published by sgl17 <http://hariansinggalang.co.id/author/sgl17/> | No comment <http://hariansinggalang.co.id/mohammad-natsir-teladan-anak-bangsa/#respond>
PADANG — Mohammad Natsir tokoh nasional asal Sumatera Barat pantas dijadikan idola, model dan teladan bagi anak bangsa. Kesederhaan tetap ia tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari walau pernah menjadi Perdana Menteri. [image: CINDERAMATA] <http://hariansinggalang.co.id/wp-content/uploads/2015/01/yarsi.jpg> Dia tak haus kekuasaan. Dia justru menggunakan kekuasaan untuk kepentingan masyarakat banyak. Pemikiran-pemikirannya dalam bidang pendidikan, politik dan dakwah telah banyak mempengaruhi kehidupan politik, dakwah dan pendidikan di negeri ini. Walau sudah meninggal dunia sejak tahun 1993 silam, nama Natsir tetap dikenang. Untuk mengabadikan semangat perjuangan Natsir tersebut, pihak keluarga mendirikan Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi. Inilah benang merah yang dapat ditarik dari seminar nasional pemikiran Mohammad Natsir dalam membangun karakter bangsa menyongsong pendirian Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi di Aula Bank Indonesia, Kamis (15/1). Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Gubernur Sumbar Prof Irwan Prayitno, Ketua BKKBN Pusat dan juga mantan Wakil Mendiknas Prof Fasli Djalal dan mantan Wakil Mendikbud Prof Musliar Kasim dan dosen Unand Prof Helmi. “Natsir merupakan tokoh yang unik dibanding tokoh-tokoh nasional lainnya asal Sumatera Barat,’ kata Irwan Prayitno. Natsir sebagai aktivis Islam punya gaya berbeda dengan M Hatta. Bahkan Buya Hamka yang menurutnya juga aktivis Islam, punya gaya yang sangat berbeda dengan Natsir yang memiliki jiwa pergerakan. ‘’Kalau Hamka lebih condong kepada keulamaannya,’’ tambahnya. Ia mengatakan, di pemerin tahan, Natsir mampu memegang tampuk tertinggi kepemimpinan di Indonesia. Begitu juga di politik, Natsir berkecimpung di Partai Masyumi yang nuansa keislamannya cukup bagus. “Sosok Natsir merupakan profil orang Minang yang memiliki karakter keislaman yang bagus. Karakter Natsir katanya pantas dicontoh dan ditiru oleh anak-anak bangsa. Bagi yang ingin sukses bisa mengambil model Natsir untuk dicontoh. Dia bisa jadi model untuk bisa menjadi orang sukses,’’ tuturnya. Dalam makalahnya berjudul ‘Pembangunan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi melalui Pendekatan Psikologi’, Irwan menegaskan, pemikiran-pemikiran Natsir bisa dibentuk pada mahasiswa. Cara dengan membuat subjek-subjek pengajaran bagi pemikiran-pemikiran Natsir tersebut. ‘’Atau pemikiran-pemikiran itu bisa diseminarkan didiskusikan di perguruan tinggi dan kalangan mahasiswa,’’ terangnya. Natsir, katanya, mempunyai karakter yang sederhana. Karakter itu adalah bawaan Natsir sejak kecil. Karena itu ketika Natsir jadi pejabat, dirinya tak berubah. ‘’Dalam dirinya sudah terbentuk karakter sederhana. Karena itu kendati Natsir jadi pejabat, dia tetap hidup dalam kesederhanaan,’’ ujarnya. Karakter tersebut kata Irwan, tidak bisa dibentuk melalui metode kuliah. Di kuliah hanya sekadar pembentukan metodologi, dibutuhkan lagi praktiknya. Pembentukan karakter harus dimulai sejak usia dini. Kalau dibentuk sudah melewati masa remaja, maka perilaku seseorang sudah bersifat permanen dan sulit diubah. Karena itu menurutnya pembentukan karakter di perguruan tinggi akan lebih sulit dilakukan, karena karakter mahasiswa sudah terbentuk. ‘’Oleh karena itu yang perlu dibentuk di usia perguruan tinggi bukan lagi karakternya tapi pemikirannya,’’ jelasnya. Sementara Fasli Jalal menekankan dalam makalahnya berjudul ‘Pembangunan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi’ mengatakan, semua nilai-nilai karakter diterapkan di perguruan tinggi. Penerapan nilai-nilai itu bisa diaplikasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan serta hal-hal lain yang dapat membantu masyarakat. ‘’Mahasiswa harus mampu mempertahankan karakter-karakter yang baik dan tidak terpengaruh dengan model yang buruk dari luar,’’ katanya. Sedangkan Prof Helmi mengatakan mengapa perlu dilakukan pembangunan karakter, karena menguatnya degradasi standar moral dalam kehidupan publik. ‘’Penyebabnya ada ‘krisis’ lembaga pendidikan kita yang belum mampu melahirkan generasi berkarakter,’’ tuturnya. Karena itu ke depan menurutnya, perlu dilakukan pembangunan karakter terhadap sistem nilai dan etika. ‘’Untuk pembangunan karakter harus dilakukan di semua bidang ilmu,’’ terangnya. Pembangunan karakter katanya bukanlah hal yang mudah. Unand telah membuat roadmap pembangunan karakter yang disebut dengan karakter Andalasian. ‘’Ditargetkan tahun 2016 sudah terlihat karakter Andalasian ini,’’ harapnya. Membangun karakter mahasiswa butuh proses panjang. Proses pembangunan karakter menanamkan karakter Andalasian melalui kegiatan pendidikan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Mereka yang lulus di Unand nanti, diharapkan menularkan pula karakter itu ke lingkungannya. Harus beda Musliar Kasim menyambut baik pembangunan Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi. Namun menurutnya harus ada yang ditonjolkan dari kehadiran perguruan tinggi ini. Kehadiran Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi harus membedakannya dengan universitas lainnya. Sehingga universitas ini dapat diminati. ‘’Agar universitas ini diminati, harus ada karakter yang membedakan universitas ini dengan universitas lainnya,’’ sarannya. Sebab tanpa ada kelebihannya dari universitas lain, universitas ini akan kesulitan untuk mendapatkan mahasiswa. ‘’Kalau sama saja dengan Unand dan UNP, tentu orang akan lebih cenderung memasukkan anak-anaknya kuliah di Unand dan UNP,’’ ujarnya. Dukungan serupa disampaikan Gubernur Sumbar. ‘’Secara moril kami mendukung. Begitu juga materil, kami bisa merekomendasikan kepada beberapa lembaga yang bisa membantu. Yang jelas kehadiran universitas ini kita support ini,’’ katanya. Kehadiran universitas ini kelak akan memudahkan generasi muda di Sumbar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. ‘’Dengan adanya perguruan tinggi maka bertambah pula yang menjadi sarjana,’’ sebutnya.(hendri nova) http://hariansinggalang.co.id/mohammad-natsir-teladan-anak-bangsa/ Pada 15 Januari 2015 11.08, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> menulis: > (5 Views) January 15, 2015 8:00 am | Published by sgl17 | No comment > > Muslim Suardi — Sebelum subuh awal tahun baru 2015. Tatkala sebagian orang > tertidur pulas pagi hari, 1 Januari 2015, karena begadang merayakan malam > tahun baru, saya tersentak dan haru biru membaca tulisan seseorang bernama > Faisal. > > > -- *Wassalam* *Nofend St. Mudo38th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * *https://www.facebook.com/nofend <https://www.facebook.com/nofend>* -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.