Pak Akmal yang saya hormati,

Sedikit komentar terhadap surat tersebut. Di rentang tahun 2006 - 2008 saya
punya beberapa teman (sesama mahasiswa) asal Suriah. Mereka cukup konsisten
menjelaskan bahwa Sunni di Suriah sudah lama tertindas. Setiap laki-laki
wajib militer kecuali memenuhi syarat tertentu. Sebagian teman asal Suriah
tersebut telah menjalani wajib militer tersebut. Selama wajib militer,
mereka tidak boleh shalat berjama'ah. Membaca al-Qur'an pun menjadi sesuatu
yang terlarang. Sudah lumrah pula lelucon bahwa jika ada dua orang Suriah,
salah satunya adalah mata-mata.

Teman-teman saya bukanlah al-Qaida.

Wassalaam,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke