Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu Cordoba
Sebelum berangkat mengunjungi cucu, menantu kami B menanyakan kemana kami ingin diajak jalan-jalan selama berada di Pau. Rencana itu akan disesuaikan dengan jadwal libur sekolah Hamizan dan dia sendiri akan mengambil cuti. Dulu ketika pernah tinggal di Perancis, kami ingin berkunjung ke Cordoba dan Alhambra di Spanyol, melihat peninggalan sejarah Islam di sana. Keinginan tersebut tidak pernah kesampaian. Waktu aku memberi tahu hal tersebut menantu kami menyetujuinya dan merencanakan saat kunjungan akan dilakukan dan menyiapkan segala sesuatu termasuk pemesanan hotel dan kendaraan. Rencana itu kami realisasikan hari Selasa tanggal 28 April kemaren ini. Kami berangkat dari Pau jam setengah sebelas pagi. Perjalanan jauh melalui jalan tol (autoroute) ke arah barat dari Pau lalu berbelok ke selatan menuju Spanyol. Lalu lintas sangat lancar dan kami melaju dengan kecepatan maksimal 130 km per jam. B, sang menantu sangat menyukai menyetir dalam perjalanan jauh seperti ini, yang sudah dilakukannya banyak kali selama keberadaannya di Pau. Menyetir di jalan yang bagus dan suasana berlalu lintas yang tertib memang cukup menyenangkan. Pemandangan hampir monoton di sepanjang jalan dengan tanah pertanian yang terhampar sangat luas di area yang relatif datar. Sebagian besar berwarna hijau, mirip sawah di negeri kita. Pengairan ladang ini kelihatannya dilakukan dengan air tanah yang dipompa. Cuaca cerah di sepanjang perjalanan. Jam satu siang kami berhenti istirahat di sebuah pompa bensin untuk makan siang dan shalat. Makan masakan yang disiapkan dari rumah. Tempat itu sudah di daerah Spanyol. Banyak truk besar juga beristirahat di sana. Hampir jam setengah tiga, sesudah melaksanakan shalat zuhur (waktu zuhur jam dua lebih sepuluh), kami melanjutkan perjalanan. Melalui jalan tol yang tetap lancar tanpa halangan. Aku mengamati bahwa satu sisi jalan tol ini hanya terdiri dari dua jalur saja. Para pengemudi umumnya sangat tertib. Mereka mengemudi di jalur paling kanan dan masuk ke jalur kiri hanya ketika akan mendahului kendaraan lain. Kadang-kadang kami beriringan dengan beberapa buah truk besar dan panjang. Ketika sebuah truk sedang mendahului truk lain, dengan kecepatan lebih rendah, kendaraan kecil menunggu di belakangnya. Tidak ada yang main serobot. Perjalanan panjang di hari itu kami akhiri di kota Madrid, lebih dari 600 km dari Pau. Kami sampai di sini jam setengah tujuh sore, tapi matahari masih seperti jam tiga di tempat kita. Di kota ini kami menginap malam itu, di sebuah hotel apartemen dengan dua buah kamar, ruangan keluarga dan dapur. Hari Rabu pagi kami melanjutkan perjalanan. Diawali dengan melihat-lihat kota Madrid sambil berkendaraan saja tanpa berhenti. Kami (aku, istri dan dua anak kami yang pertama) pernah berkunjung ke kota ini di tahun 1984. Naik kereta api dari Paris yang di perbatasan Perancis - Spanyol kereta api harus menyesuaikan ukuran as rodanya, karena ukuran rel antara kedua negara itu berbeda. Waktu itu aku menyewa mobil dan berkeliling-keliling di dalam kota ini. Jam sebelas kami tinggalkan kota Madrid. Tujuan kami adalah Cordoba, 400 km di selatan. Ada yang berbeda di jalan menuju Cordoba ini. Jalan tolnya gratis. Kemarin sampai ke Madrid kami masih membayar tol. Menjelang jam empat sore kami sampai di Cordoba. Langsung menuju komplek mesjid yang terkenal itu. Kami melalui sebuah jembatan cukup panjang dari tempat parkir sebelum sampai ke mesjid. Dari jembatan itu bangunan itu tidak terlihat lagi seperti sebuah mesjid. Di sebelah kiri ada sebuah menara yang di puncaknya ada tanda salib. Menara itu adalah tempat lonceng gereja. Untuk memasuki mesjid kami harus membeli karcis. Harga karcis 8 Euro untuk orang dewasa. Anak-anak di bawah 10 tahun tidak membayar. Petugas di pintu masuk menyapa kami dan bertanya apakah kami dari Malaysia atau Indonesia. Dia mengingatkan agar kami tidak melakukan shalat di dalam mesjid. Si Tengah mengatakan bahwa dia mendapat cerita pernah ada satu rombongan pengunjung yang melakukan shalat di dalam mesjid ini ditegur bahkan diusir petugas. Padahal sebelum itu aku mengatakan bahwa aku juga ingin mengerjakan shalat di dalamnya. Bangunan dalam mesjid itu masih utuh menunjukkan sebuah mesjid yang megah, dengan tiang-tiang yang kukuh, disertai lengkungan indah di antara dua tiang menuju langit-langit mesjid yang tinggi. Mesjid yang menurut catatan sejarah dibangun pada tahun 785 M ini sangat luas. Hanya saja sekarang penuh dengan ornamen, tanda salib dan hiasan khas gereja Katholik. Ada bagian-bagian yang disekat, dan di dalam ruangan yang disekat itu terdapat patung-patung manusia (orang suci menurut agama Katholik). Bagian mihrab masih dipertahankan dan dibatasi dengan pagar besi. Kita tidak bisa masuk ke bahagian tersebut. Ada kalighrafi ayat al Quran di dinding dekat mihrab. Hanya bahagian mihrab ini saja yang bebas dari simbol-simbol dan hiasan salib. Kalighrafi ayat al Quran juga terdapat di beberapa bagian dinding yang lain, tapi terlihat kusam. Di langit-langit tergantung tempat meletakkan lampu-lampu lililn dengan lilin yang menyala. Aku melamun membayangkan betapa syahdunya mengerjakan shalat di mesjid ini seribu tahun yang lalu. Membayangkan betapa ramainya jamaah umat Islam yang ikut shalat di waktu itu. Menurut catatan sejarah pula, Cordoba adalah pusat budaya dan pengetahuan Islam selama kurun waktu yang panjang beratus tahun. Di sini hadir para ilmuwan Islam terkenal yang menguasai ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu kemaritiman. Banyak mahasiswa yang bukan Islam pun datang belajar ke kota ini. Pusat dari ilmu pengetahuan itu dihimpun di komplek mesjid yang indah ini. Tapi demikianlah ketetapan Allah, keagungan dan kemuliaan itu dibiarkan Allah runtuh dan bahkan tercerabut sampai ke akar-akarnya. Andalusia yang tadinya merupakan pusat kejayaan Islam, di pertengahan abad ke lima belas dikalahkan oleh agama Katholik. Cukup memilukan melihat bukti sejarah yang terhampar di hadapan mata. Aku yang tadinya terlintas keinginan untuk mengerjakan shalat di dalam mesjid ini, terlepas dari larangan petugas penjaga karcis masuk, jadi tidak berminat mengerjakannya karena suasananya yang lebih kental bernuansa gereja. Kami tidak berlama-lama di lingkungan mesjid. Jam setengah tujuh kami tinggalkan tempat itu. Tujuan kami adalah kota kecil Ecija, sekitar 60 km dari Cordoba. B telah memesan hotel tempat kami akan menginap sampai hari Sabtu di kota tersebut. **** Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi Lahir : Zulqaidah 1370H, Jatibening - Bekasi (sadang di Pau Perancis) -------------------------------------------- On Fri, 5/8/15, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> wrote: Subject: Re: [R@ntau-Net] Qul Siiruu fil ardh To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> Date: Friday, May 8, 2015, 1:44 AM Apakah kerajaan Islam yang berkuasa 7 abad dan akhirnya runtuh di Spanyol itu termasuk dalam kelompok kaum pendusta seperti dimaksudkan oleh ayat-ayat dengan frasa"Qul siiru fil ardh" seperti dijelaskan Ibnu Abbas r.a. (yang ambo kutip sebelumnya)? Silakan Pak FMN n.a.h. sertakan dalil-(dalil) yang membantah penjelasan Ibnu Abbas, agar bisa kita pelajari bersama. Sebab perintah untuk menjelajahi bumi (tanpa keharusan belajar dari umat terdahulu), lain lagi ayatnya. Bukan dengan "Qul siiru fil ardh" tetapi dengan frasa lain seperti "Famsyu fi manakibiha" (berjalanlah di segala penjurunya/bumi), seperti pada QS 67:15. "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka BERJALANLAH DI SEGALA PENJURUNYA dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan hanya kepadaNya lah kamu dibangkitkan." Allahu a'lam. Wassalam, ANB Pada 8 Mei 2015 00.21, Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com> menulis: Sebetulnya perjalanan ke Spanyol dan Portugal dengan mengunjungi bekas2 kejayaan Islam di sana dulu bisa memberi pelajaran kenapa kerajaan Islam yang telah berkuasa selama sekitar 7 abad bisa runtuh. Silahkan dibuka dan dibaca link berikut: Runtuhnya Kerajaan Granada, Kerajaan Islam Terakhir di Spanyol | Cerita kisah cinta penggugah jiwa - http://kisahmuslim.com/runtuhnya-kerajaan-granada-kerajaan-islam-terakhir-di-spanyol/ Cuplikan Pada tahun 711, umat Islam mulai memasuki semenanjung Iberia. Dengan misi mengakhiri kekuasaan tiran, Raja Roderick. Umat Islam di bawak kepemimpinan Thariq bin Ziyad menyeberangi lautan yang memisahkan Maroko dan daratan Spanyol. Tujuh tahun kemudian, sebagian besar wilayah semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal sekarang) berhasil diduduki oleh umat Islam. Dan kekuasaan tersebut berlanjut selama lebih dari 700 tahun. Pada tahun 900-an M, Islam mencapai puncak kejayaannya di tanah Andalusia. Lebih dari 5 juta muslim tinggal di daerah tersebut, dengan prosentase mencapai 80% penduduk. Kerajaan yang kuat kala itu, Dinasti Umayah II menjadi penguasa tunggal di daerah tersebut dan menjadi kerajaan yang paling maju dan palign stabil kondisi sosialnya di daratan Eropa. Namun, masa keemasan sosial dan politik ini tidaklah abadi. Pada tahun 1000-an M, kerjaan ini runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang disebut tha-ifah. Thaifah-thaifah muslim ini adalah wilayah yang memiliki otonomi masing-masing sehingga sangat rentan diserang oleh kerajaan-kerajaan Kristen Eropa yang berada di wilayah Utara. Sepanjang dua ratus tahun berjalan, satu per satu thaifah berhasil ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan Kristen Eropa (Reconquista). Dan akhirnya pada tahun 1240-an M, hanya tersisa satu kerajaan Islam saja di benua biru tersebut, di ujung Selatan tanah Andalusia, itulah Kerajaan Granada. Tulisan yang singkat ini akan memaparkan bagaimana kerajaan Islam terakhir di Eropa ini runtuh. Emirat Granada Selama terjadinya reconquista, kerajaan Islam satu per satu jatuh ke wilayah kekuasaan kerajaan Kristen yang melakukan penyerangan dari Utara. Dimulai dari tahun 1000-an hingga 1200-an, kota-kota utama semisal Cordoba, Sevilla, Toledo bergiliran dikuasai. Gerakan al-Murabitun dan Muwahidun (yang kemudian menjadi sebuah daulah pen.) di Afrika Utara, turut memiliki andil membantu Kristen Eropa, meskipun perpecahan umat Islam adalah faktor utama yang menyebabkan keruntuhan Islam di Eropa. On May 7, 2015 10:40 PM, "Sjamsir Sjarif" <sjamsirsja...@gmail.com> wrote: Istilah "HPR" ko baru muncul di Lapau ko kiro-kiro duo hari nan lalu. Re: [R@ntau-Net] HPR jo Palakuik Mancik May 6Endecho_kampai minang Images are hidden - Show images ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª...=)) ╬═╬åª Maranggeh la nyo nyit sungut.... Pada tanggal 6 Mei 2015 20:21, "Sjamsir Sjarif" <sjamsi...@gmail.com> menulis: This message is eligible for Automatic Cleanup! (sjamsi...@gmail.com) Add cleanup rule | More info Ado kawan di Padang wakatu ka lalok malatakkan Palakuik Mancik dakek ranjangnyo. Sadang lalok lamak inyo tasintak mamakiak. Ruponyo HPR-nyo (Harato Pusako Randah -nyo) tasapik, tasangkuik de palakuik mancik ...:) -- Nyit Sungut -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.