Wisatawan Malaysia Serbu Bukittinggi PadangKini.com | Sabtu, 29/3/2008, 9:09 WIB
PADANG--Wisatawan Malaysia mulai menyerbu Kota Bukittinggi dan sekitarnya, seperti Ampek Angkek, Agam dalam dua tahun terakhir. Wakil Ketua ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) Sumatera Barat, B. Rafles kepada PadangKini.com mengatakan, sekitar 1.500 wisatawan asing asal Malaysia setiap bulannya berkunjung ke Bukittinggi dalam beberapa tahun terakhir. "Di bawahnya baru wisatawan dari Singapura," katanya. Pada periode 1993-1997, wisatawan Singapura terbanyak berkunjung ke Bukittinggi. Jumlah mereka merosot tajam setelah krisis moneter dan kejatuhan Soeharto. "Banyaknya wisatawan dari Malaysia ke Bukittinggi mungkin karena merasa serumpun, adat dan budayanya yang muslim sama, mereka juga banyak ke Bukittinggi untuk mencari baju-baju muslim seperti kerudung," kata Rafles. Musim liburan tiga hari 20-23 Maret lalu, sekitar 600 kamar hotel di Bukittinggi penuh. Kunjungan wisatawan dari Malaysia, kata Rafles, tergantung liburan mereka. Melalui Tigo Balai Travel milik B. Rafles, setiap bulan wisatawan Malaysia ke Bukittinggi 300 hingga 500 orang. "Mereka menginap di Bukittinggi 4 sampai 5 malam, dari Bukittinggi siangnya biasanya kita tawarkan paket wisata ke berbagai tempat di Sumatera Barat seperti Lembah Harau di Payakumbuh, Pagaruyung, Pandaisikek, dan tempat-tempat kerajinan bordir," katanya. Di tempat pembuatan songket atau bordir mereka bisa melihat pembuatan songket dengan helai demi helai benang. "Sehingga membeli sehelai songket seharga Rp1,5 juta hingga Rp3 juta tidak masalah, karena tahu sulitnya membuat kerajinan tangan itu." Selain itu mereka juga berbelanja ke Pasar Atas di samping Jam Gadang. Di Bukittinggi mereka paling senang jalan kaki dan berfoto di Jam Gadang. Meningkatnya kunjungan wisatawan dari Malaysia juga dirasakan di toko sulaman "Hj. Rosma" di km 10,5 Jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh, Bonjo Panampuang, Ampek Angkek. "Saat ini alhamdulilah banyak sekali turis dari Malaysia, kalau hari libur seperti Jumat sampai Minggu bisa 200 orang yang kemari, biasanya mereka datang akhir minggu saat liburan, ada yang dibawa biro travel, ada yang datang dengan taksi," kata Eddy R. Iskandar Dt. Mangiang, Manager "Hj. Rosma". Dua tahun lalu, kata Eddy, sempat berkurang hingga hanya 100 orang per bulan. Tapi sekarang meningkat. "Kebanyakan yang datang ibu-ibu, mereka membeli asesoris seperti taplak meja, gorden, dan alas bantal, belanja baju kurung kurang, tapi jilbab banyak," katanya. (yanti/syof) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---