JUL06
Minang Saisuak #227 - Kolonel Ahmad Husein (1925-1998)
Published By niadilova
<http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/author/niadilova/>
under Minang
Saisuak
<http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/category/minang-saisuak>
    Edit Post
<http://niadilova.blogdetik.com/wp-admin/post.php?action=edit&post=1599>

[image: 7fa2881021a13891f7556e92b1017ef8_vxbb]

Lelaki ganteng ini, lebih-lebih lagi dalam seragam militernya, telah turut
mengukir sejarah Minangkabau dan Republik Indonesia. Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang dicetuskannya bersama
kawan-kawannya di tahun 1958 telah menimbulkan peristiwa berdarah dan
perang saudara *balambuik* *lapiak* di Sumatera Barat. Sebagian orang
mungkin memandang peristiwa PRRI sebagai refleksi penunjukan harga diri
orang Minang, tapi sebagian lain mungkin beranggapan itu adalah penggalan
hitam dalam sejarah Minangkabau.

Kolonel Ahmad Husein, tokoh rubrik *Minang* *saisuak* kita kali ini, telah
memainkan peran sentral dalam peristiwa PRRI. Riwayat hidup dan pandangan
politiknya dapat dibaca dalam biografinya yang disusun dengan apik oleh
Prof. Mestika Zed dan Hasril Chaniago,*Perlawanan Seorang Pejuang: Biografi
Kolonel Ahmad Husein*. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, 2001. Berikut
uraian singkat tentang riwayat hidup beliau yang dipetik dari buku rancak
tersebut.

Ahmad Husein lahir di Padang pada 1 April 1925 dari pasangan Abdoel Kahar
seorang pemilik apotik di Padang dan usahawan Muhammadiyah, dan Sa’adiyah.
Ahmad sebelas orang bersaudara (7 laki-laki, 4 perempuan). Ia bersekolah di
HIS Padang dan tamat tahun 1938. Setelah itu ia belajar di Taman Dewasa
(setingkat MULO) di Bukittinggi dan tamat tahun 1941. Pada 1943, menyusul
masuknya si fasis Jepang ke Indonesia, Ahmad Husein mendaftar masuk *Gyugun*.
Di *Gyugun*, Ahmad terkenal jago tembak.

Menjelang kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik, Ahmad menjadi anggota BKR
(Badan Keamanan Rakjat) di Padang. Ia aktif merekrut para pemuda menjadi
anggota BKR. Ahmad menjadi komandan tempur Padang Area, yang kemudian
dikenal sebagai pasukan Harimau Kuranji.

Seiring dengan perjalanan kemerdekaan Indonesia, terjadi reorganisasi dalam
dinas ketentaraan. Di Padang terbentuklah Divisi Banteng. Ahmad Husein
aktif dalam divisi ini, dan dalam tahun-tahun yang sulit, menyusul
munculnya agresi Belanda I dan II, ia dan kawan-kawannya aktif berjuang
mempertahankann kedaulatan negara muda itu.

Namun, dalam perjalanan masa, Ahmad Husein kecewa kepada Presiden Soekarno
yang pertama kali berjumpa dengannya di Bukitinggi pada 2 Juni 1948.
Presiden Soekarno dinilai terlalu berfokus pada pembangunan Jawa dan
mengabaikan daerah-daerah.

Pada 15 Februari 1958 Ahmad Husein dengan Dewan Bantengnya memproklamirkan
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Jakarta menudingnya
berbuat makar kepada NKRI. Presiden Soekarno mengirim *tantara* *pusek* ke
Sumatera Barat. Gerakan PRRI berhasil dipadamkan tahun 1961. Para
pendukungnya lari kocar-kacir, sebagian kembali ke pangkuan RI, termasuk
Ahmad Husein. Banyak kajian menunjukkan bahwa Amerika Serikat ikut berperan
dalam gerakan itu, karena Soekarno makin condong ke Blok Timur. Rakyat
Minangkabau mengalami tragik yang tak tepermanai. Perang itu telah
memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat Minangkabau.

Setelah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Ahmad Husein diberi pengampunan
oleh Presiden Soekarno. Kemudian ia pindah ke Jakarta dan hidup mewah di
*center* *of**excellence* itu. Ahmad Husein meninggal di Jakarta pada 28
November 1998. Jenazahnya dibawa ke Padang dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kuranji.

Temikianlah kisah lelaki yang, langsung atau tidak, telah jadikan rumah
besar nenek saya di Sunur, dibuat serak sumerai oleh bunga api dan jadi
abu, sundutan tentara *pusek*, di suatu malam yang menggigilkan lutut semua
anggota keluarga kami - malam mengerikan yang bertahun-tahun menjadi igauan
dan mimpi buruk ibu saya dan saudara-saudaranya.

*Suryadi* - Leiden, Belanda | *Singgalang*, Minggu, 5 Juli 2015 (Sumber
foto: James Burke/Time Life).
http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/1599#more-1599
-- 



*Wassalam*



*Nofend St. Mudo38th+/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok
SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola *

*https://www.facebook.com/nofend <https://www.facebook.com/nofend>*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke