Kanda MD dan sanak sapalanta RN n a h Angko angko nan ambo kemukakan dalam tulisan ambo tu adalah angko angko dari BPS berdasarkan terbitan BPS terakhir dengan judul “Sumatra Barat dalam angka 2014. ” Katalog BPS No. 1102001.3 yang bisa di unduh dari website BPS.
Nan ambo persoalkan adalah masalah pengangguran terbuka di Sumbar yang tinggi yang menjadi akar dari penyakit masyarakat, seperti premanisme (termasuk pemalakan, parkir liar dsb) dan kaitannya dengan masalah investasi dan pembangunan ekonomi Sumbar. Pembangunan ekonomi itu adalah semua kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat diukur melalui pedekatan Pendapatan Regional Bruto,dan pendapatan percapita. Karena pendapatan perkapita bukan jaminan bagi kesejahteraan masyarakat tertentu diusahakan pula agar distribusi pendapatan itu tidak timpang. Itulah pokok dasar dari tujuan pembangunan ekonomi. Karena kebutuhan manusia itu tidak terbatas hanya pada makan dan perumahan saja, mereka memerlukan banyak sekali barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Barang dan jasa itu disediakan oleh produsen (pengusaha). Semakin banyak orang berusaha dalam kegiatan produksi dan pemberian jasa, maka semakin hidup ekonomim itu. Mall itu adalah kebutuhan masyarakat juga, yang menjadi tempat masyarakat menyenangkan diri dan menikmati hasil pembangunan ekonomi. Perkembangan dan kemajuan ekonomi itu diukur dari segala aspek, termasuk nilai barang dan jasa yang diproduksi yang terakumulasi dalam Pendapatan Regional Bruto itu. Pasar tradisional saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat . Dimana mana seperti itu. Di Bekasi Barat saja terdapat sekitar 15 Mall yang setiap harinya menjadi tempat masyarakat menyenangkan diri. ( Di Padang hanya ada dua Mall, satahu ambo, dan ukurannya tidak besar). Hal itu hanya mungkin kalau masyarakat itu mempunyai penghasilan yang cukup. Di Jakarta maupun di Bekasi, pasar tradisional itu tetap hidup, tidak terganggu dengan Mall Mall yang megah itu. Masing masing punya segmen sendiri, dan orang gedongan juga tidak semua belanja ke Mall, sebagian besar belanjanya tetap ke pasar tradisonal. Tidak ada pasar tradisional di Bekasi dan Jakarta yang mati karena Mall yang banyak itu. Semua berkembang bersama, dan itulah buah dari pembangunan ekonomi. Kalau kita merasa cukup dengan pasar tradisional saja, boleh. Tapi kita tidak bisa melarang tumbuhnya usaha usaha lain yang mungkin merugikan usaha tertentu, karena persaingan yang tidak seimbang. Umumnya persaingan tidak seimbang itu sifatnya hanya sementara, usaha yang dirugikan itu biasanya kemudian menyesuaikan diri dan akhirnya dapat pula mengimbangi sehingga usahanya tetap hidup. Terjadilah keseimbangan baru. Kemajuan pembangunan ekonomi suatu daerah juga terlihat dari perkembangan fisik (sarana, prasarana, gedung dsbnya) pada suatu daerah. Kalau suatu daerah tidak maju ekonominya, maka daerah itu akan nampak sebagai daerah tertinggal. Kalau penduduknya tidak puas dengan kondisi daerah itu , karena tidak tersedianya lapangan kerja , karena pembangunan ekonomi tidak jalan, maka mereka akan keluar dari daerah itu, merantau mengadu nasib sekaligus menikmati kemajuan ekonomi di daerah lain itu. Orang Minang meratau , banyak dengan motif mencari kerja atau berusaha di daerah lain karena Sumbar tidak dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi yang bersangkutan. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg. Tingga di Jkt. 2015-07-27 19:06 GMT+07:00 'asfarinalnanang' via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>: > mak, nan ma unyi saputaran rel nan ado dr Padang sampai kiktinggi taruih ka > payokumbuah, sia tu kiro2. iko nan pernah dikeluhkan kapalo daerah Bukik > tinggi dulu. ingin nyo realosasikan, sayang daerah lain hanap sajo > > Nanang sedang di ternate > > Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network. > Original Message > From: Sjamsir Sjarif > Sent: Monday, 27 July 2015 20:11 > To: RantauNet > Reply To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] Penyakit Mamakuak yg Membudaya > > Maturidi: "Orang minang asal tidak malas saja, untuk beberapa generasi, > keperluan makan dan perumahan tak usah mikir > > Makanya tanah ulayat ini jangan sampai hilang,.." > > Iyo, untuak nan punyo Tanah Ulayat; "manggadang-gadangan cirik sajo" > karajonyo jadih lah ... > > Tapi nan mamalak ka nan indak bakualifikasi batanah ulayat ..., bahkan banyak > nan "pendatang haram ka Ranah Minang" ... > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.