assalamualaikum da akmal dan warga palanta nan ambo hormati.

iko ado pendapat lain setidaknya bisa jadi second opinion dari akademisi Unand 
soal potensi gempa di mentawai... 

Megathrust Mentawai-BNPB - Tribun Pekanbaru

|   |
|   |  |   |   |   |   |   |
| Megathrust Mentawai-BNPB - Tribun PekanbaruJangan kita takut terhadap gempa 
dan tsunami. Yang harus kita lakukan adalah WASPADA. Bukan takut. Pelajari 
mitigasi |
|  |
| Lihat di pekanbaru.tribunnew... | Lihat preview menurut Yahoo |
|  |
|   |

 


     Pada Rabu, 29 Juli 2015 22:19, "palito_k...@yahoo.co.id" 
<palito_k...@yahoo.co.id> menulis:
   

 Da ANB 

Sayangnyo, dalam berita iko ndak tasabuik, kalau tinggi gelombang 10 meter tu, 
bisa sampai kama se daya jelajahnyo. 

Saat di aceh 2004, hantaman gelombang sampai ke Madagaskar, India, Thailand dan 
negara-negara yang berhadapan dengan samudera hindia. 

Imran, tingga di padang, 38+ Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  Akmal 
Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>Sender:  rantaunet@googlegroups.comDate: 
Wed, 29 Jul 2015 21:14:54 +0700To: 
rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>ReplyTo:  
rantaunet@googlegroups.comSubject: [R@ntau-Net] LIPI: Siklus 200 Tahun Tsunami 
10 Meter Diprediksi Terjadi di Mentawai

   
   - Home
   - News
   - Peristiwa

Tsunami 10 Meter Diramalkan Terjadi di Wilayah Ini
By Putu Merta Surya Putra on 28 Jul 2015 at 18:52 WIBLiputan6.com, Jakarta - 
Kawasan Mentawai, Sumatera Barat diprediksi bakal diguncang gempa berkekuatan 9 
skala richter (SR). Gempa itu diprediksi bakal membawa serta gelombang tsunami 
setinggi lebih dari 10 meter.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan 
Indonesia (LIPI) bersama Prancis dan Singapura pada Juni 2015 kemarin. Ini 
merupakan siklus 200 tahun di wilayah tersebut.

"Berdasarkan penelitian itu kita siapkan masyrakat dan pemda setempat untuk 
waspada terhadap tsunami tersebut. Kita berusaha membuat master plan 
pengurangan bencana gempa dan tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan 
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di 
kantornya, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Menurut Sutopo, sudah sejak 2013, pihaknya melakukan simulasi bencana di 
wilayah tersebut. Meski demikian, sambung dia, BNPB mengalami kesulitan.

"Struktur untuk pelatihan atau simulasi bencana sudah oke. Tapi kultur yang 
susah. Saat simulasi, 63 persen warga justru panik," tegas dia.

1.000 Sirene Tsunami

Menurut Sutopo, sebenarnya untuk mengantisipasi bahaya tsunami diperlukan 1.000 
sirene tsunami. Namun, dia menjelaskan, pihaknya baru mempunyai 46 buah saja. 
Itu pun tak semuanya bisa digunakan.

"Kita punya 46 buah. Tapi yang hanya berfungsi berjumlah 3 buah. Itu masalah 
yang kita hadapi," tutur dia.

Menurut Sutopo, selain terbentur biaya, BNPB juga masih terbentur dengan 
teknologi dan sumber daya manusia yang dinilai masih minim.

"Belum cukup sumber daya yang kita punya. Dengan 3 buah itu, maka masyarakat 
hanya mempunyai waktu 3 menit untuk lari dari ancaman tsunami," pungkas Sutopo. 
(Ndy/Yus)-----
ANB:Mari kita berdoa agar prediksi para pakar di atas tidak terjadi terhadap 
dunsanak kita di Mentawai dan sekitarnya, serta para pihak terkait di tingkat 
provinsi bisa mengantisipasi seserius mungkin seluruh persiapan terhadap 
potensi bencana.
Wallahu musta'an. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke