Wa'alaikumussalam dinda Imran, Menyangkut soal second opinion, daya jelajah tsunami, dst, yang sudah masuk persoalan teknis, mungkin bukan wilayah kita membicarakannya.
Tetapi karena data LIPI sudah spesifik, dari kebutuhan 1000 sirene, hanya ada 46, dan bekerja cuma 3 sirene, sehingga waktu evakuasi hanya tersedia 3 menit, ini yang persoalan besar. Bisa sejauh apa orang menjauh dalam waktu 3 menit? Tapi kalau waktu evakuasi bisa menjadi 10, 20, apalagi 30 menit, akan banyak peluang penyelamatan jika mendadak terjadi bencana. Idealnya peringatan LIPI itu ditindaklanjuti media massa di Sumbar. Kirim reporter untuk mengecek kondisi lapangan, dan buat laporan komprehensif di media masing-masing. Karena itulah gunanya teknologi. Jangan sampai terlambat dan baru, biasanya, saling menyalahkan setelah bencana terjadi. Wassalam, ANB Pada 30 Juli 2015 10.40, 'Imran Al' via RantauNet < rantaunet@googlegroups.com> menulis: > assalamualaikum da akmal dan warga palanta nan ambo hormati. > > iko ado pendapat lain setidaknya bisa jadi second opinion dari akademisi > Unand soal potensi gempa di mentawai... > > Megathrust Mentawai-BNPB - Tribun Pekanbaru > <http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/07/30/megathrust-mentawai-bnpb> > > > [image: image] > <http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/07/30/megathrust-mentawai-bnpb> > > > > > > Megathrust Mentawai-BNPB - Tribun Pekanbaru > <http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/07/30/megathrust-mentawai-bnpb> > Jangan kita takut terhadap gempa dan tsunami. Yang harus kita lakukan > adalah WASPADA. Bukan takut. Pelajari mitigasi > Lihat di pekanbaru.tribunnew... > <http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/07/30/megathrust-mentawai-bnpb> > Lihat preview menurut Yahoo > > > > > Pada Rabu, 29 Juli 2015 22:19, "palito_k...@yahoo.co.id" < > palito_k...@yahoo.co.id> menulis: > > > Da ANB > > Sayangnyo, dalam berita iko ndak tasabuik, kalau tinggi gelombang 10 meter > tu, bisa sampai kama se daya jelajahnyo. > > Saat di aceh 2004, hantaman gelombang sampai ke Madagaskar, India, > Thailand dan negara-negara yang berhadapan dengan samudera hindia. > > Imran, tingga di padang, 38+ > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> > *Sender: * rantaunet@googlegroups.com > *Date: *Wed, 29 Jul 2015 21:14:54 +0700 > *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> > *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *[R@ntau-Net] LIPI: Siklus 200 Tahun Tsunami 10 Meter > Diprediksi Terjadi di Mentawai > > [image: Bencana ini merupakan siklus 200 tahun di wilayah tersebut.] > > > - Home <http://m.liputan6.com/> > - News <http://m.liputan6.com/news> > - Peristiwa <http://m.liputan6.com/kategori/news/peristiwa> > > Tsunami 10 Meter Diramalkan Terjadi di Wilayah IniBy Putu Merta Surya > Putra <http://m.me.liputan6.com/putu.merta> on 28 Jul 2015 at 18:52 WIB > Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Mentawai, Sumatera Barat diprediksi bakal > diguncang gempa > <http://m.liputan6.com/news/read/2280865/bnpb-gempa-72-sr-papua-sebabkan-pergeseran-tanah-50-meter> > berkekuatan > 9 skala richter (SR). Gempa itu diprediksi bakal membawa serta gelombang > tsunami setinggi lebih dari 10 meter. > > Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan > Indonesia (LIPI) bersama Prancis dan Singapura pada Juni 2015 kemarin. Ini > merupakan siklus 200 tahun di wilayah tersebut. > > "Berdasarkan penelitian itu kita siapkan masyrakat dan pemda setempat > untuk waspada terhadap tsunami tersebut. Kita berusaha membuat master plan > pengurangan bencana gempa > <http://m.liputan6.com/news/read/2280870/setelah-papua-gempa-51-sr-guncang-konawe-utara> > dan > tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional > Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, > Selasa (28/7/2015). > > Menurut Sutopo, sudah sejak 2013, pihaknya melakukan simulasi bencana di > wilayah tersebut. Meski demikian, sambung dia, BNPB mengalami kesulitan. > > "Struktur untuk pelatihan atau simulasi bencana sudah oke. Tapi kultur > yang susah. Saat simulasi, 63 persen warga justru panik," tegas dia. > > 1.000 Sirene Tsunami > > Menurut Sutopo, sebenarnya untuk mengantisipasi bahaya tsunami diperlukan > *1.000 > sirene tsunami.* Namun, dia menjelaskan, pihaknya baru mempunyai 46 buah > saja. Itu pun tak semuanya bisa digunakan. > > "Kita punya 46 buah. *Tapi yang hanya berfungsi berjumlah 3 buah. *Itu > masalah yang kita hadapi," tutur dia. > > Menurut Sutopo, selain terbentur biaya, BNPB juga masih terbentur dengan > teknologi dan sumber daya manusia yang dinilai masih minim. > > "Belum cukup sumber daya yang kita punya. Dengan 3 buah itu, maka > masyarakat hanya mempunyai waktu 3 menit untuk lari dari ancaman tsunami," > pungkas Sutopo. (Ndy/Yus) > ----- > > ANB: > Mari kita berdoa agar prediksi para pakar di atas tidak terjadi terhadap > dunsanak kita di Mentawai dan sekitarnya, serta para pihak terkait di > tingkat provinsi bisa mengantisipasi seserius mungkin seluruh persiapan > terhadap potensi bencana. > > Wallahu musta'an. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.