Orang yang kritis model minang jo babarapo suku di NKRI ko,  memang tak ada
tempat di PNS apalagi diperusahaan.

PNS, diatehnyo urang nyuwun injeh, apolagi perusahaan, kepatuhan nomor
satu,  bagi babarapo suku mungkin barek manyasuaikan diri alias kurang
cocok.

Tapi kalau di io-an  nan diurang, dilaluan nan diawak, sekadar untuak makan
bisa, tapi kalau ide, indak samo bandera indak kalalu doh.

Iko mungkin bisa nasihat ka nan mudo-mudo

Bagi nan mudo-mudo kalau kritis, manggaleh/badagang sajolah untuak maasok
dapua, dengan demikian bebas untuk berjiwa kritis.

Buliah PNS atau diperusahaan sabanta, cari modal setelah itu dagang.

Kalau alun kuek dapua, pandai-pandai sajolah.


Itulah kesan ambo dengan sekelumit goresan hidup pak MN


Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to