Salah satu Keistimewaan Daerah yang selama ini diagung-agungkan adalah bahwa Daerah Minang merupakan Daerah Istimewa *Industri Otak*, penghasil intellektual yang diklaim-banggakan terkenal ke seluruh Nusantara.
Nah ... berita ini malah sangat mengejutkan...! Di Negeri yang disorak-sorakkan Beradat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah ini, selain dari terjadinya bermacam-macam Pemalakan, Perzinaan malah meraja lela.... Bayi-bayi tak berdosa malah Dibuang ke Tempat Sampah .... *Na'uzubillahi min zalik ...!* -- Nyiak Sunguik Sjamsir Sjarif Dari Haluan kita baca: *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan* Dibaca: *0* kali Kamis,14 Januari 2016 - 04:08:55 WIB *Dalam* 15 hari belakangan terjadi empat praktik pembuangan bayi di empat daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Ada kondisi bayi yang masih hidup dan ada yang sudah meninggal. Empat daerah itu; Kabupaten Limapuluh Kota (28/12-2015), Kota Solok (30/12-2015), Kota Bukittinggi (5/1-2016), dan Kabupaten Solok Selatan (13/1-2015). Diduga kuat bayi yang dibuang adalah hasil perzinaan atau hubungan luar nikah. Wanita muda yang melahirkan bayi hasil perzinaan, malu diketahui oleh orang lain dan takut terkena sanksi atau marah besar orang tua dan keluarganya. Pilihan mereka untuk menutupi aib itu adalah dengan membuang bayi yang baru lahir tersebut. Mayat jabang bayi di Kabupaten Limapuluh Kota ditemukan masyarakat Jorong Banja Laweh Gadang, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukit Barisan Senin (28/12) sekitar Pukul 07.30 WIB. Jabang bayi tersebut ditemukan terapung di kolam milik warga setempat. Jabang bayi yang diduga hasil hubungan gelap tersebut, berjenis kelamin laki-laki. Jabang bayi itu pertama kali ditemukan oleh Rahmi (20) ketika hendak buang air besar di kolam ikan milik Mayor. Dia dikejutkan dengan sesosok orok mengapung dalam kolam ikan tanpa balutan pakaian. Rahmi pun langsung memberitahu masyarakat sekitar, sehingga kabar penemuan orok itu cepat menyebar di Kecamatan Bukit Barisan dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan sigap pihak kepolisian dari Polsek Suliki, lansung mengamankan lokasi tempat ditemukannya jabang bayi itu. Di Kota Solok juga ditemukan mayat bayi dibuang ke dalam kolam ikan Rabu (30/12-2015). Pelakunya adalah ‘Y’ (17) yang bekerja sebagai penjaga toko. Di hadapan petugas Y mengungkapkan, Senin (28/12) dini hari dia merasakan sakit perut. Awalnya ia mengira sesak buang air besar, lantas pekerja kantin ini langsung berlari ke dalam kamar mandi di rumahnya. Ternyata di saat itu pelakuý justru melahirkan sosok bayi laki-laki hasil hubungan gelap dengan sang kekasih yang telah lama kabur entah kemana. Karena panik mendengar tangisan si buah hati, bayi yang lahir secara normal itu lantas dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam yang kebetulan tergantung di kamar mandi. Entah setan mana yang merasuk, Y lalu membuang kantong plastik berisikan bayi yang baru dilahirkannya itu ke dalam kolam milik tetangga. Sedangkan di Kota Bukittinggi, Selasa (5/1-2015) seorang bayi perempuan ditemukan dalam kondisi sehat di bibir jalan aspal Jalan Pakokan Koto Katiak Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Bukittinggi sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (5/1). Lokasi penemuan bayi itu tidak jauh dari lokasi pemancingan. Bayi itu diduga dibuang oleh seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya. Diduga kuat bayi yang lahir itu merupakan hasil hubungan gelap. Banyak warga yang ingin menjadi orang tua asuhnya. Sementara di Kabupaten Solok Selatan, sejumlah warga di sekitar Jorong Sungai Padi, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Sosel) dihebohkan dengan penemuan mayat bayi yang tersangkut di aliran Sungai Lipek Patah di Jorong Sungai Padi, Rabu (13/1-2015). Mayat bayi perempuan itu ditemukan dengan kondisi tali pusar masih menempel. Bayi ini ditemukan warga yang hendak mandi ke sungai sekitar pukul 07.30 WIB. Fakta maraknya aksi pembuangan bayi hasil hubungan luar nikah di beberapa daerah di Sumbar membuat kita terenyuh. Bayi itu lahir atas hubungan haram yang sangat bertolak belakang dengan falsafah minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Temuan itu semakin mengkonfirmasi bahwa akhlak generasi muda Sumatera Barat jauh merosot. Sulit membantah dugaan bahwa angka perzinaan di Sumbar cukup tinggi. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, bahwa yang muncul ke permukaan hanya empat kasus, tapi yang sesungguhnya belasan atau bahkan mungkin puluhan. PR (pekerjaan rumah) bagi kita semuanya. **** -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.