Pak Saaf, kita sulit untuk membendung dunia maya, malah tak mungkin. Dunia maya ini disatu sisi juga mendorong keruntuhan moral bangsa ini.
Kusus untuk provinsi termasuk Sumbar, wibawa Gubenur terhadap pejabat teras daerah lainya termasuk yang menguasai senjata, masih diragukan. Mereka yang bertugas didaerah ini semua mengantongi pesanan dari pusat. Itulah barangkali Gubenur dan pemimpin masyarakat daerah lainnya gamang bertindak. Terlepas dari itu semua, mungkin menurut pak Saaf ada jalan yang lebih efektif untuk menghilangkan, setidaknya mengurangi hal yang memalukan itu. Mudah-mudahan ide itu menggaung ke ranah Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.