Batua Mak Ngah, Fit, mulai kini tapek jo ari sumpah pamuda, awak pakai bahaso awak / minang dalam baciloteh awak samo awak.
Jadi kok ado nan indak mamakai bahaso minang dilapau, kito singguang beleknyo saketek kan lai raso dak kabaa doh. Maturidi Pada 27 Oktober 2016 21.07, Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> menulis: > Nan lah punah 14 bahaso di tahun lalu, mak Ngah. > > Wassalam > fitr > > > http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/06/14-bahasa- > daerah-di-indonesia-kini-punah > > > > 4 Bahasa Daerah di Indonesia Kini Punah > 14 bahasa yang punah itu yakni, 10 bahasa di Maluku Tengah, bahasa Hoti, > Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela dan Nila. > [image: 14 Bahasa Daerah di Indonesia Kini Punah] > <http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/06/14-bahasa-daerah-di-indonesia-kini-punah#>Makin > maju ekonomi, makin besar kemungkinan bahasa yang musnah. > (*http://www.bbc.co.uk/indonesia > <http://www.bbc.co.uk/indonesia>*) > > Terdapat 14 bahasa daerah di Indonesia, yang hingga saat ini telah punah. > Sementara, satu bahasa lagi hanya digunakan oleh satu orang dan dinyatakan > nyaris musnah. > > Hal ini disampaikan oleh staf ahli Komisi III DPD-RI, Multania Retno > Mayekti Tawangsih Lauder di Bengkulu, Senin (15/6), terkait kunjungan > penyusunan draft RUU bahasa daerah. > > "Ada 14 bahasa yang telah punah, dan satu bahasa lagi nyaris punah karena > penggunanya tinggal satu orang lagi," kata Multania. > > 14 bahasa yang punah itu yakni, 10 bahasa di Maluku Tengah, bahasa Hoti, > Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela dan Nila. > Dua bahasa punah juga di Maluku Utara yakni Ternateno dan Ibu. Serta dua > bahasa berasal dari Papua yakni Saponi dan Mapia. > > Menurut dia, kepunahan bahasa tersebut diakibatkan sedikitnya pengguna. > Hanya 13 bahasa di Nusantara yang penuturnya di atas satu juta. Sementara > keseluruhan bahasa daerah di Indonesia berjumlah 726 bahasa dan versi > Unesco 640 bahasa. "Ada banyak bahasa daerah yang penuturnya di bawah 100 > orang," tambah dia. > > [image: Jangkauan bahasa-bahasa ...]Jangkauan bahasa-bahasa Austronesia. > | Wikimedia Commons > > > Sementara, 13 bahasa daerah yang penuturnya di atas satu juta di > antaranya, Minangkabau, Batak, Rejang, Lampung, Sunda, Makassar, Aceh, > Jawa, Bali, Sasak, Bugis, Madura, dan Melayu. > > Dari aspek distribusi, bahasa daerah di Indonesia banyak tersebar di > Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan sedikit di > Jawa dengan 20 bahasa. > > Sementara itu, Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Eni Khairani, mengaku DPD > akan mengajukan RUU Bahasa Daerah dalam Prolegnas 2015 hingga 2019. > > (*Firmansyah/Kompas.com*) > > 2016-10-27 10:03 GMT-04:00 Sjamsir Sjarif <sjamsirsja...@gmail.com>: > >> Maa Rang lapau nan Basamo, >> >> Sajak samulo baridinyo Lapau (Rantaunet) lah hampia manjalang saparampek >> abad sampai kini, MakNgah (Sjamsir Sjarif) salalu anyak-anyak-i supayo kito >> manggunokan Bahasa Minang (Caro Awak) sebagai bahaso percakapan dan >> pengantarr di Lapau ko. Tanyato, lai banyak nan mangikuti dan lqah jaleh >> Rantaunet adolah Mailing List Pertama yang menganjurkan supaya kita >> Berbahasa Minang, bahkan kalau dapat menggunakan dialek dari berbgai daerah >> atau Kampuang Halaman kito. >> >> Kini, untuk umum, kito baco malah Urang Lua, Petinggi dari Nagari Jiran >> kito Malaysia -- Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia Tan Sri Rais >> Yatim-- yang sedang berkunjung ke Padang menganjurkan supaya Orang Minang >> Harus Bangga berbahasa Minang. >> >> Mudah-mudahan Orang Minang, awak kasadoalahe, istimewa Angkatan Baru >> dapek diilhami oleh Seruan Beliau Tan Sri Rais Yatim ko! >> >> Salam, >> -- MakNgah >> Sjamsir Sjarif >> >> *Dari Antara Sumbar kito baco:* >> >> *Rais Yatim: Banggalah Menggunakan Bahasa Minang* >> Rabu, 26 Oktober 2016 18:06 WIB >> Pewarta : Syahrul Rahmat >> >> >> Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia Tan Sri Rais Yatim. (Antara) >> Padang, (*Antara Sumbar*) - Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia Tan >> Sri Rais Yatim mengatakan masyarakat Minangkabau seharusnya bangga >> menggunakan bahasa Minang dalam sehari-sehari, karena bahasa merupakan >> salah satu identitas yang harus dijaga kelestariannya. >> >> "Sebagai masyarakat Minang biasakanlah kembali untuk menggunakan bahasa >> Minang dalam kehidupan sehari-hari, kalau bukan masyarakatnya siapa lagi >> yang akan melestarikan," katanya di Padang, Rabu. >> >> Menurutnya masyarakat Minang saat ini sudah mulai jarang menggunakan >> bahasa Minang untuk berkomunikasi antarasesama, sementara bahasa Minang >> merupakan bahasa yang merupakan salah satu kearifan lokal yang harus dijaga. >> >> "Jika dalam forum nasional silakan menggunakan bahasa Indonesia, tapi >> jika dalam forum lokal banggalah menggunakan bahasa Minang," katanya. >> >> Ia menambahkan saat ini masyarakat dinilai perlu untuk kembali >> mempelajari dan memahami nilai-nilai sejarah dan budaya tradisional >> Minangkabau. >> >> "Tidak hanya sekedar memahami, selanjutnya juga harus bisa mengembalikan >> semangat budaya agar 'pusako lamo' tidak hilang," ucapnya. >> >> Selain itu ia mengatakan bahwa masyarakat Minang haruslah bisa >> menyeimbangkan antara ilmu yang diperoleh di luar dengan budaya lokal yang >> ada. >> >> Ia menyebutkan jangan hanya membawa budaya asing ke dalam negeri, akan >> tetapi perkenalkanlah kebudayaan Minangkabau di luar sana. >> >> Senada, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga mengatakan bahwa masyarakat >> Sumbar seharusnya peduli dan bangga dengan kebudayaan sendiri seperti dalam >> penggunaan bahasa. >> >> "Sebagai masyarakat Minang, banggalah menggunakan bahasa Minang, karena >> ini merupakan salah satu wujud dari kepedulian terhadap kebudayaan >> sendiri," katanya. (*) >> >> >> Editor : Mukhlisun >> >> COPYRIGHT © ANTARASUMBAR 2016 >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.