KEPARIWISATAAN SUMBAR Budaya Hidup dan Alam Mentawai Disukai Warga Australia
Rabu, 9 April 2008 Kepariwisataan Sumatera Barat (Sumbar) memang menarik. Selain pesona alam Bukittinggi dan Kota Padang yang selalu dikunjungi banyak wisatawan asing, daerah Mentawai juga tak boleh dianggap enteng. Buktinya, tanpa promosi besar-besaran, setiap pekan Mentawai dikunjungi banyak wisatawan asing dari berbagai negara. "Kebanyakan turis ke sini dalam tiga bulan terakhir adalah orang Australia, kemudian dari Eropa. Mereka ke sini hanya untuk meneliti tentang budaya masyarakat Mentawai, kemudian melakukan surfing di ombak yang besar," ujar Salomon Dalimunte, salah seorang petugas kepariwisataan Mentawai, ketika ditemui Suara Karya di stan Mentawai pada pameran dunia selam-menyelam dan wisata bahari di Jakarta Convention Center, 28 Maret lalu. Menurut Salomon, saat ini ada sekitar 100 mahasiswa Australia melakukan penelitian tentang kebudayaan di Mentawai. Bulan lalu juga sekitar 100 turis Australia datang ke Mentawai hanya untuk membikin film tentang budaya masyarakat Mentawai. Film-film tentang budaya masyarakat Mentawai dan objek wisata baharinya ternyata sudah banyak dibuat seniman dan pencinta wisata di Australia-Selandia Baru. Hingga kini, menurut beberapa petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumbar, ada sebuah film dokumenter tentang budaya orang Mentawai yang sudah ditonton sekitar empat juta warga Australia di Canberra, Melbourne, dan beberapa kota besar lain di Negeri Kanguru. Film dokumenter masyarakat Mentawai yang disukai warga Australia itu adalah film yang merekam gaya hidup keseharian orang Mentawai dan kekayaan alam Kepulauan Mentawai. "Film itu memang menceritakan tentang daya tarik surfing dan aksi selancar diselingi dengan adat istiadat sehari-hari warga Mentawai. Ternyata film itu disukai, dan kini menjadi bentuk sosialisasi dan promosi daerah Mentawai dalam rangka menarik wisatawan asing sebanyak mungkin ke Mentawai," tutur Martin Daly, pemimpin Indies Trader Marine Adventures. Martin menyebutkan, film dokumenter itu diputar pada sejumlah stasiun televisi di Australia dan banyak menarik perhatian warga di negara ini. Hingga kini dilaporkan sudah sekitar empat juta orang Australia menontonnya. "Dengan demikian, budaya dan kehidupan tradisional Mentawai kini makin populer di Australia," tambahnya. Menurut Martin, pemahaman ini sangat diperlukan agar ketika peselancar Australia datang ke Mentawai, bisa menyesuaikan diri dengan budaya dan kehidupan tradisional masyarakat di kepulauan itu. Dengan paham akan budaya masyarakat, maka peselancar Australia bisa menghindari tindakan yang dianggap terlarang di Mentawai dan bisa beradaptasi sesuai tatanan kehidupan setempat. Australia merupakan pangsa pasar terbesar surfing Mentawai. Sebanyak 60 persen dari 12 ribu peselancar dunia yang datang ke daerah itu tiap tahunnya berasal dari Negeri Kanguru. Sisanya 39 persen berasal dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Sedangkan peselancar Indonesia, yang datang ke Mentawai hanya satu persen. Untuk berselancar di Mentawai, setiap peselancar asing dikenai tarif 2.500 dolar AS (sekitar Rp 22,5 juta) per orang untuk 20 hari kunjungan. Mentawai, yang berjarak sekitar 110 mil laut arah barat dari pesisir barat Pulau Sumatera, merupakan salah satu lokasi surfing terbaik di dunia dan tiap tahun digelar World Champions Surf Series di tempat itu. Transportasi ke Mentawai menggunakan pesawat terbang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Lapangan Terbang Rokot di Pulau Sipora dengan pesawat SMAC selama 35 menit. Kemudian dengan kapal cepat selama 4 jam dan kapal penumpang kayu atau feri antarpulau dengan lama tempuh 10 jam. Selain itu tersedia 46 kapal pesiar mini yang bisa disewa para peselancar dunia selama berada di Mentawai. Jika datang ke Mentawai dengan menggunakan pesawat udara, dari ketinggian sudah bisa terlihat ketinggian ombak dan tipe gelombang laut di perairan Kepulauan Mentawai. Ketinggian ombak dan gelombang di daerah ini dinilai paling konsisten untuk kegiatan selancar (surfing) kelas dunia, sehingga selalu memancing para peselancar asing untuk datang menaklukkan tantangan tersebut. Martin Daly, yang juga dikenal sebagai pimpinan agen selancar dunia, kepada wartawan di arena pameran selam-menyelam dan wisata bahari di Jakarta Convention Center baru-baru ini juga mengemukakan, dari semua lokasi selancar terbaik di dunia, Mentawai merupakan yang paling konsisten ombak dan gelombang lautnya. Dengan kata lain, ketinggian ombak dan gelombang laut di Mentawai tidak selalu berubah-ubah. Begitu juga jadwal musimnya, tepat waktu, sehingga para peselancar bisa membuat jadwal yang tepat untuk datang berselancar ke Mentawai. Keunggulan itu, kata Martin, mendapat pengakuan dunia internasional dengan selalu ditunjuknya Mentawai sebagai penyelenggara World Champions Surfing Series (kejuaraan dunia) setiap tahunnya. Kenyataan itulah yang menguntungkan daerah Mentawai. Kunjungan peselancar dunia ke Mentawai, misalnya, selalu meningkat dan untuk tahun 2007 tercatat sekitar 12 ribu orang. Kini Martin-yang sejak 1990 menjual ombak Mentawai di pasar dunia-mengoperasikan empat unit kapal pesiar mini bagi para peselancar asing yang datang ke Mentawai. Promosi Mentawai juga selalu teratur dilakukan Martin, agar daya tarik Mentawai bisa makin dikenali pecinta wisata bahari di berbagai belahan dunia. Martin juga rutin memasarkan paket-paket wisata selncar ke Mentawai melalui website-nya. Penghasilan dari jualan ombak dan gelombang Mentawai mengakibatkan kas PAD Sumbar tak pernah kekurangan. Kontribusi sektor wisata Mentawai terhadap PAD hingga kini merupakan yang terbesar dibanding daerah wisata lainnya di Sumatera Barat. Dalam waktu dekat, sekitar 95 peselancar akan datang lagi ke Mentawai. Itu berarti, Mentawai kembali akan menjadi perhatian dunia. Anda sudah pernah ke Mentawai? (Ami Herman) Copy Right ©2000 Suara Karya Online --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---