Skeptis, tetapi tidak sinis. Melihat persoalan dari akar persoalan. Berpikir dalam apa yang disebut sebagai meta-narasi atau grand narasi. Bisa memilih lebih dari satu cabang filsafat: eksistensialis, strukturalis, modernis atau pasca-modernis, etc. melihat sesuatu bukan pada gejala atau fenomena, melainkan pada tataran wacana (discourse).
Kalau mau memang mendiskusikan reformasi, segera cari apa makna reformasi itu? Apa beda reformasi dengan restorasi? Bagaimana pula dengan perbedaan-perbedaan lain menyangkut evolusi, revolusi, dllnya? Kalau mau menyebut neo-kolonialisme, jelaskan dulu apa defenisinya? Darimana akar dari neo-kolonialisme? Bagaimana kaitannya dengan system politik dan ekonomi sebuah Negara? Apa pula yang membedakannya dengan teori lain menyangkut dependensia? Dan yang jelas, seorang filosof tidak jump to conclusion! Aneh, kalau mahasiswa filsafat langsung menyimpulkan. Seorang filosof bahkan harus mempertanyakan dan meragukan kesimpulannya sendiri. Buya Tan Malaka menggunakan tesis-antitesis-sintesis dalam melihat gejala kearah kemerdekaan. Lalu, dia menyusun madilog. Tanpa dialektika, filsafat akan kehilangan ruhnya. Kalau hanya menjajar-jajarkan pendapat orang lain, berarti telah terjadi ketidakpercayaan kepada diri sendiri. Ijp Lupo-lupo ingek jo filsafat-filsafatan ko. Alah lamo bana ndak baraja. _____ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of andre suchitra Sent: 15 Mei 2008 17:06 To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Reformasi = Kemenangan Neo Kolonialisme...??? Sanak Indra, andre penasaran.. baa karakter mahasiswa filsafat yang sasuai manuruik sanak indra ? just my curiousity though.. 2008/5/15 Indra Jaya Piliang < [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> >: Reformasi bukan sekadar Soeharto atau Steve Hanke, bung. Banyak-banyaklah membaca. Atau minimal bertanya. Anak-anak muda yang melawan Soeharto bukan berarti tidak melawan Amerika. Soeharto di kepal kiri, Amerika di kepal kanan. Saya mempunyai banyak catatan harian tentang pergerakan mahasiswa 1990-an. Skripsi saya juga tentang gerakan mahasiswa 1974-1980. bisa anda cari di perpustakaan UI. Anien Baswedan PhD, Rektor Univ Paramadina itu, tidak hanya lahir dari buku, tetapi juga dari jalanan. Ia pernah kena pentung aparat, ketika demo anti SDSB. Nurcholis Madjid, Muhammad Hatta, atau banyak pemikir lain, juga lahir dari jalanan dan penjara. Michel Foucoult yang terkenal itu, juga terkadang demonstrasi sendirian. Habermas, dllnya, juga. Ali Syariati yangmenjadi rujukan mahasiswa muslim radikal, juga seorang demonstran. Jangan karena anda membaca satu artikel, anda merasa tahu segalanya. Itu megalomania, namanya. Anda belajar filsafat, tetapi saya heran, koq anda seperti ini? ijp _____ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of an ggun gunawan Sent: 14 Mei 2008 12:27 To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Reformasi = Kemenangan Neo Kolonialisme...??? Saya tidak pernah merasa terkesan dengan mahasiswa yang berdemo, dan teriak-teriak di jalan. Saya pun tidak pernah simpatik dengan mahasiswa yang dengan anarkis membakar serta mendorong aparat yang menghalangi aksi mereka. Terus ketika luka-luka, mereka menamakan itu sebagai hal yang heroik. Terkait dengan Peringatan satu dekade Reformasi Indonesia (12 Mei 1998 - 12 Mei 2008), saya me rasakan suasana hambar. Apa yang mau diperingati ? Apakah hanya sekedar mengenang kematian mahasiswa yang dikenal sebagai pahlawan Reformasi ? Menarik sekali apa yang disampaikan oleh Asro Kamal Rokan dalam Resonansinya di Republika hari ini Rabu 14 Mei 2008, dengan judul "Steve Hanke, 1998". Pimpinan Kantor Berita Antara ini memaparkan tentang "konspirasi yang terjadi saat detik-detik kejatuhan Pak Harto". Reformasi tak lebih dari perbantuan mahasiswa terhadap skenario Amerika Serikat dan sekutunya yang menginginkan agar Pak Ha rto meninggalkan jabatan. Padahal kalau kita baca dalam berbagai literature pada masa 1990-an, Pak Harto sudah mulai menyadari kesalahannya. Beliau berangsur dekat dengan komponen Islam. Beliau mulai insyaf, dan melakukan berbagai perbaikan atas kesalahan yang dilakukan selama ini. Ketika Pak Harto mulai berubah, sang pendukung utama beliau (AS) merasakan gelisah atas perubahan sikap Pak Harto. Sehingga jika dibiarkan akan berdampak negatif b agi kepentingan AS di Indonesia. Sekarang 10 tahun sudah kita mengarungi era reformasi. Namun apa yang terjadi ? Keadaan tidak lebih baik. Yang terjadi hanyalah naiknya orang-orang yang tak berkutik pada zaman Soeharto untuk kemudian menjadi penguasa-penguasa baru yang mengulangi kembali kesalahan Pak Harto. Saya merasa, mahasiswa sering dijadikan lok omotif oleh pihak-pihak tertentu tanpa menyadari skenario besar yang dirancang oleh "Sutradara Besar" tersebut. Mahasiswa dibiarkan sibuk dengan kegiatan-kegiatan non akademis sehingga terus menjadi mahasiswa rendahan dibandingkan dengan mahasiswa di Ne gara maju. Universitas terbaik Indonesia hanya mampu menempati posisi 700-an dalam peringkat Universitas se-dunia. Seringkali para aktivis mahasiswa mencemooh koleganya yang serius belajar dan tak sempat ikut organisasi politik'-sosial kemahasiswaan, dengan ocehan "kutu buku dungu", "calon-calon antek kapitalis" dan tuduhan miring lainnya. Artinya, ketika seseorang serius belajar diimagekan dengan citra negatif. Yang terjadi adalah pembodohan yang berkepanjangan. Bagaimana kita bisa setara dengan Negara maju, jika mahasiswa-mahasiswa kita kalah cerdas, kalah ulet, kalah rajin d ari mahasiswa-mahasiswa Negara maju. Bukankah kemajuan suatu Negara tergantung kepada SDM yang dimilikinya ?? Entahlah. Setelah 10 tahun entah kemana Negara ini mau dibawa oleh Reformasi... Waha i para founding father Reformasi bertanggung-jawablah........... Berikut saya kutipkan juga artiek tentang Prof Steve Hanke ----~------~----~------~--~--- --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---