Jilid VIII

Part II

Terdesak dengan keadaan, rombongan Lukman dan Malik segera berupaya mencari
jejak ke mana perginya tabib itu, dikarenakan kuda yang dimiliki sang tabib
sangat menyolok sekali warna putihnya sehingga orang yang bertemu di jalan
ingat akan kuda putih itu. Dan mereka dengan cepat bisa mengikuti jejak sang
tabib, pernah sekali hampir mereka bisa menemui sang tabib, tapi kembali dia
menghilang dengan menggunakan penyamarannya yang hebat itu. Kali ini sang
tabib merubah warna kudanya menjadi abu-abu dan dia merubah diri menjadi
seorang gadis yang berusia 30 tahunan yang mempunyai wajah biasa saja,
sehingga orang bisa cepat melupakan wajah yang tidak ada istimewanya itu.

Sudah hampir seminggu mereka mengejar sang tabib masih belum ketemu juga
sampai di suatu malam di pinggiran hutan, mereka sedang melepaskan lelah
setelah berkuda sekian lama untuk mencari sang tabib yang masih belum
ditemui itu. Mereka berbincang-bincang mengenai perangai sang tabib yang
menurut mereka sangat aneh dan belagak sekali mentang-mentang mau dimintai
tolong. Dari pembicaraan yang mengenai sang tabib, entah bagaimana tiba-tiba
mereka teringat akan musuh mereka dan membicarakannnya.

Terdengar pandeka Konek bertanya," Aku merasa heran sekali kenapa waktu kita
meninggalkan nagari itu sampai saat ini mereka tidak mengejar kita? Padahal
kita sama-sama tahu mereka mendendam sekali pada tuan muda Lukman, biasanya
mereka pasti menggunakan segala macam racun untuk mengerjai kita. Tapi
anehnya selama hampir satu minggu ini kita berjalan tidak sekalipun kita
menemui niat jahat mereka. Aku sudah berjaga-jaga takutnya mereka mancido
(membokong) kita dari belakang, apa kalian tidak merasakan keanehan
tersebut?"

"Iya, benar sekali kakek, aku merasakan hal yang sama karena biasanya
sasaran mereka adalah aku. Terbukti waktu kita menemui tabib itu, jika tidak
pasti aku sudah mati karena racun mereka. Tapi entah kenapa aku belum bisa
menerima kalau bukan tabib itu yang meracuni aku, terbukti sejak dia
menghilang kita semua aman-aman saja tidak ada yang kena racun satu orangpun
juga dalam rombongan kita. Aku mulai berpikir apa bukan tabib itu merupakan
orang mereka yang sengaja berbuat begitu supaya bisa masuk ke benteng kita
dengan alasan mau mengobati ibu kami?"

"Entahlah tuan muda, aku selalu berfirasat tabib itu bukanlah orang jahat,
memang dia nyentrik dan seenaknya sendiri mungkin karena dia mengerti
kemampuannya sehingga menjadi bertingkah seperti itu. Tapi kalau dia berniat
jahat pada kita, aku rasa tidak karena jika dia mau menganiaya kita mudah
sekali baginya terutama tuan muda Lukman yang memang merupakan sasaran orang
dari perguruan Merak Hitam. Aku tetap merasa ada sesuatu yang ganjil dari
semua ini dan aku masih belum menangkap keganjilan itu lebih lanjut,' kata
pandeka Tangan Siluman.

"Apa kalian merasa tidak selama seminggu ini, kita mengejar sang tabib tidak
sekalipun kita merasa ada ancaman bahaya yang mengintai kita bahkan
seolah-olah ada yang melindungi kita. Pernah suatu malam aku terbangun
tiba-tiba tapi aku tidak tahu apa penyebabnya, hanya merasa mendengar
sesuatu yang halus sekali tapi entah apa itu. Saat itu aku berpikir apakah
aku ngelindur atau berhalusinasi, tapi kini setelah kita ngobrol begini aku
merasa memang ada sesuatu yang tidak wajar sedang berlangsung di sekitar
kita tanpa kita sadari sama sekali."

"Adik Malik, aku juga merasakan hal yang sama,  pernah aku merasa melihat
berkelabat bayangan orang tapi ketika aku melihat ke arah itu tidak terlihat
apapun, hanya aku melihat pohon ditempat itu berubah dari coklat lama-lama
menjadi abu-abu seperti abu kayu yang habis terbakar. Hanya waktu itu aku
tidak menyadarinya karena sedang tegang  dan berjaga-jaga serangan dari
musuh," kata salah satu dari saudara seperguruan Malik.

"Hmmmm. memang ada yang tidak beres dengan ini semua, oleh karena itu kalian
waspadalah mulai sekarang jangan sampai kita celaka di tangan musuh. Apapun
yang mencurigakan tolong beritahukan kepada yang lain sehingga kita bisa
saling mengingatkan dan berjaga-jaga," kata Lukman dengan kening yang
berkerut.

Dia yang berilmu silat tinggi bahkan lebih tinggi 1 tingkat dari Malik dan
kedua kakek pengawalnya tersebut tidak bisa mengetahui jika ada orang lain
di sekitar mereka. Berarti ilmu orang tersebut jauh lebih tinggi dari mereka
semua, buktinya mereka bisa merasakan kehadirannya tapi tidak bisa
mengetahui di mana keberadaannya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara ringkikan kuda di kejauhan dan sepertinya
kuda tersebut berlari menuju ke arah mereka. Belum sempat Lukman berteriak
memperingati rombongannya, sebuah benda putih melesat dengan cepatnya
seperti anak panah yang dilepaskan dari busur lewat di samping mereka
sehingga mereka hanya merasakan angin yang bertiup sangat kuat sekali di
sekitar mereka dan debu berterbangan menutupi pandangan mata mereka. Tapi
Kasman yang berdiri dari agak jauh dari benda tersebut dapat melihat dengan
jelas bahwa benda itu adalah seekor kuda putih yang terasa kontras dengan
gelapnya suasana akibat sudah turunnya sang malam. Langsung dia
berteriak-teriak memberitahukan kepada yang lain, mereka bergegas menaiki
kuda masing-masing untuk mengejar kuda putih tersebut.

Kuda Lukman dan kuda Malik merupakan kuda-kuda pilihan juga dan keturunan
dari  kuda-kuda yang langka dan hebat, tetapi dibandingkan dengan kuda putih
di depan itu tidak ada artinya sebentar saja mereka kehilangan bayangan kuda
putih tersebut, hanya dari jauh mereka mendengar samar-samar derap langkah
kaki kuda itu. Penasaran mereka berdua memacu kedua kudanya untuk mengejar
kuda putih itu, sehingga sebentar saja mereka meninggalkan rombongan mereka
yang hanya menggunakan kuda "biasa" dibandingkan dengan kedua kuda pemuda
itu.

Kira-kira hampir sejam kemudian rombongan itu bertemu dengan kedua pemuda
yang sedang memeriksa tanah dan pepohonan di sekitar mereka. Mereka berdua
sedang sibuk melihat, memegang bahkan mencium udara di sekitar tempat itu,
seolah-olah mereka mencari sesuatu.

"Tuan muda Lukman, apa yang terjadi? Apa yang kalian berdua lakukan?"

"Kakek Konek, anda lihat tidak pohon yang di sebelah sana itu?"


Bersambung....





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke