Yo Pak Syaaf..ambopun menggarisbawahi kawin tapi ndak punyo anak
didunia ko ado sajo mah urang nan aneh2 bantuak iko (ado panyimpangan
dalam tatanan sosial manuruik awak,  tantu indak manuruik urang
nan dibawah ko)..tapi dek urang2 ko intelektual jadi sorotan/polemik
nan urang biaso2...banyak juo nan aneh..tapi dek indak "intelektual"
jadi ndak bapolemik 

menarik juo mah Pak dikaji..fakta ko..mungkin sanak dipalanta
ado bisa manjalehkan saketek urang nan agak "aneh" ko
kadang2 inyo bisa juo marubah jalan atau mewarnai sejarah dunia
bantuak hitler..Musolini..Machiavelli..dll

JP

http://jupardi.multiply.com
 


--- On Wed, 6/25/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Profile para penyebar kebencian thd Islam
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, June 25, 2008, 2:40 PM

Assalamualaikum w.w. sanak Deddy Suhendra,
Terima kasih atas in formasi ini. Saya sangat tertarik dgn kenyataan bahwa dari 
lima orang urang awak yang menyebar kebencian terhadap Islam itu empat orang 
kawin bukan dengan wanita Minang, dan tak punya anak, sedang yang satu lagi 
belum kawin.
Mungkin ada psikolog atau psikiater yang bersedia menjelaskan fakta ini?

Wassalam,
Saafroedin Bahar  (L, 71 th, Jakarta)


--- On Wed, 6/25/08, deddy suhendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: deddy suhendra <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Profile para
 penyebar kebencian thd Islam
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wednesday, June 25, 2008, 5:29 PM




 
  
  ·
     
  ·        
  1) Jusfiq Hadjar

  

  Umur, sekitar 65 tahun-70 tahun. Daerah asal: Cingkariang, Banuhampu, Agam

  (Bukittinggi).

  

  Sekarang menetap di Leiden, Belanda. Tidak punya pekerjaan tetap, namun
  kabarnya

  membuka restoran kecil di sana. Ia hidup bersama dengan istrinya, orang
  Belanda,

  yang merupakan staf perpustakaan Universitas Leiden. Jusfiq tidak memiliki
  anak.

  

  Sebelum menetap di Belanda, Jusfiq tinggal lama di Perancis. Dia menempuh

  pendidikan di Perancis, kemudian menjadi dosen di salah satu Universitas di

  Perancis. Dia meninggalkan Indonesia tahun 1960an, mendapat bea siswa dari

  Pemerintahan Sukarno. Mengaku kritis terhadap Sukarno, namun menentang
  naiknya

  tentara dan Suharto, dan memutuskan tidak pulang ke Indonesia dan bergabung

  dengan aktivis anti orde baru di Eropa. Yang bersangkutan juga aktif dulunya

  dalam beberapa gerakan LSM, hak azazi manusia, dllsbnya di Eropa.

  

  Sekarang yang bersangkutan sudah tidak aktif lagi dalam berbagai aktivitas

  tersebut, karena sudah tua dan juga sudah tidak laku lagi katanya, sudah
  tidak

  diajak orang lagi katanya. Dia masih aktif menulis email di berbagai milis,

  dengan fokus menyerang ajaran islam, menonjolkan sisi-sisi buruk dari Islam
  dan

  Nabi Muhammad. Misinya katanya adalah untuk memanusiawikan ajaran Islam.
  Jusfiq 

  juga terkenal dengan keras kepalanya, sehingga diskusi dengan dia tidak akan

  pernah habis, sehingga dia punya banyak musuh, termasuk dari kubu anti islam

  sekali pun. Dia juga tidak segan-segan menggunakan kata-kata kasar dan jorok.

  Sebagian menganggpa karena dia sudah semakin tua, secara psikologis sudah 

  susahdiajak bicara. Dan juga karena katanya tidak ada kerjaan lagi.

  

  Dia, menariknya, masih mengaku beragama Islam, yaitu Islam Mu'tazillah,
  karena

  dia bertujuan katanya memanusiawikan ajaran Islam. Dia sering membandingkan

  islam dengan Kristen yang katanya sudah mengalami pembaharuan dan 

  pemanusiawian,sehingga banyak yang menduga, bahwa dia kemungkinan adalah 

  seorang Nasrani. tetapi, dari email-emailnya, jelas Jusfiq ini Atheis. Namun 

  menariknya, dia terang-terangan mendukung hak-hak bangsa Palestina dan 

  menentang keras pendudukan Amerika di Iraq.  
  
 
 
  
 
  
2) Dachtar

  

  Umur Sekitar 45 tahun. Daerah asal: Koto Nan Ampek, Payakumbuh.

  

  Sekarang menetap di Bandung. Dachtar adalah seorang ilmuwan ahli konstruksi.

  Sekarang menjadi staf ahli di departemen PU. Pernah tinggal lama di Inggris,
  dan

  menyelesaikan PhD Doktoralnya di bidang konstruksi di inggris juga, yaitu

  University of Sheffield, beberapa waktu lalu pulang ke Indonesia. Dachtar

  kabarnya juga lulusan Teknik Sipil ITB Bandung.

  

  Dachtar dalam diskusinya cenderung menggunakan kata-kata yang lebih kalem,
  tapi

  tidak menutup kemungkinan dia juga terang-terangan menghujat Islam. Dia lebih

  banyak beredar di milis-milis Minang, masih muncul sesekali dia di minangnet.

  

  Dachtar kabarnya menikah dengan wanita Sunda, namun tidak memiliki anak.  
  
 
 
    
  

3) Edizal

  

  Umur sekitar 40 tahun - 45 tahun. Daerah asal: Banuhampu, Agam (Bukittinggi).

  

  Sekarang menetap di Jepang, menjadi dosen di sebuah universitas di Tokyo. Ia

  lulusan IKIP bandung. Edizal sering menulis. Dia juga telah menerbitkan
  beberapa

  buku tentang Bahasa Jepang. Suka menulis cerita-cerita juga. Dia menikah
  dengan

  seorang wanita Jepang, setelah bercerai dengan istri sebelumnya. Tidak
  memiliki

  anak, dan sering berkampanye tentang tidak perlunya orang minang punya anak.

  

  Edizal adalah moderator milis minangnet, namun kemudian mengaku tidak lagi

  menjadi moderator, karena sering dikritik miliser Islam. Tapi hampir semua
  orang

  masih percaya dia sebenarnya masih moderator dengan nama lain. Edizal

  juga rajin memforward berita-berita perkembangan di Sumatera Barat ke milis

  minangnet. Edizal sering mengkritik dan menyerang agama islam di beberapa
  milis,

  yg kadang bisa keras dan kasar mengkritik agama Islam dan Nabi Muhammad.

  

  Edizal juga aktif mengumpulkan bea siswa buat anak-anak tidak mampu di 

  Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan masih suka pulang kampung ke Agam. Edizal
  mengaku Atheis.  
  
 
 
    
  

4) Hasan Basri/Proletar

  

  Umur sekitar 40 tahun. Daerah asal: Sicincin, Pariaman, tapi lahir dan besar
  di

  Jakarta.

  

  Dia sekarang menetap di Las Vegas, Amerika Serikat. Dikenal juga dengan nama

  Habe atau Proletar. Ia berbakat dalam menulis (kata penggemarnya), sering

  menulis terutama akhir 90an dan awal 2000an. Dengan berbagai topik, termasuk

  kritik-kritik pedasnya terhadap Islam. Hasan Basri sempat sangat produktif,

  tulisan-tulisannya yang berjumlah mungkin ratusan, banyak digemari.
  Tulisannya

  kadang bernuansa sastra, sosial dan bernilai kemanusiaan, dan banyak yang

  menarik. Seorang penggemarnya dulu mengkoleksi dan mempublikasikan tulisannya
  

  di sebuah website. Milis proletar lahir awalnya karena Hasan Basri. Hasan
  Basri

  seperti juga sempat muncul di beberapa media dengan cakupan terbatas.

  

  Hasan basri bekerja sebagai karyawan sebuah Hotel di Las Vegas. Dia kawin
  dengan

  wanita Amerika, tidak memiliki anak.

  

  Hasan Basri adalah seorang sarjana sosial politik dari sebuah Perguruan
  Tinggi

  swasta di Jakarta Selatan. Hasan Basri suka menyanjung-nyanjung Jusfiq, dan

  mengatakannya sebagai Nabi. Dia juga pendukung berat George

  Bush, dan juga suka bilang George Bush seorang nabi.

  

  Hasan Basri juga terlibat memberikan bea siswa buat anak-anak Indonesia. Dia

  dulu mengaku masih beragama Islam, islam proletar, dan masih

  bercita-cita naik haji. Namun belakangan, dia mendeklarasikan sudah keluar
  dari

  Islam.  
  
 
 
  
 
  

5) Urpas

  Umur sekitar 30 tahun-an. Daerah asal: Barung-barung Balantai, Pesisir
  Selatan,

  tapi besar dan lama menetap & sekolah di Bandung

  Kritiknya sering keras dan pedas terhadap ajaran islam, tapi kadang juga

  dibungkus dalam tulisan tulisan khasnya yang berkesan manusiawi dan
  menyentuh.

  Dulu sering berkelayapan bikin resah di berbagai milis, terutama milis-milis

  Minang, yang mana dia pada akhirnya selalu dikeluarkan. Dia pernah

  memaklumatkan berdirinya M3K, yang kepanjangannya: "Majelis Masyarakat
  Minang

  Kafir", entah serius entah tidak.

  Namun, dia mengaku anti George Bush dan Pro hak-hak Palestina. Sehingga dia
  dulu

  sering berantam dan saling caci maki dengan Hasan Basri yang merupakan

  pendukung berat George Bush. Urpas juga penulis yang berbakat kata
  kolektornya,

  tulisannya bersentuhan dengan berbagai topik, agama, sosial, sastra,

  kemanusiaan, dllsb, termasuk prosa-prosa tentang cinta, juga tulisan tentang

  ayah

  ibu nya. Tulisannya banyak yang menyentuh, dan kadang juga lucu, unik, dan

  menarik. Dia juga memiliki banyak penggemar yang mengkoleksi tulisannya.

  Urpas sempat tinggal di Hong Kong, dan beberapa waktu lalu pindah dan menetap
  di

  Singapura. Ada yang curiga pekerjaannya apa di luar negeri, dan
  mempertanyakan

  tempat tinggalnya sekarang pada sebuah apartemen mewah. Seperti Edizal dan

  hasan Basri, urpas juga terlibat memberikan bea siswa buat anak-anak
  Indonesia.

  Urpas satu-satunya dari grup ini

  yang belum menikah.  
  
 
 
  
Itulah lima tokoh-tokoh utama yang mengkampanyekan anti
  ajaran islam, atau yang

  konsisten mengkritik ajaran islam, di dunia internet. 

  

  Anak-anak minang lainnya yang cenderung anti islam dan muncul agak belakangan

  adalah: Wd dan Sh

  



     








     







      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke