Izinkan ambo manyalo....
 
Mambuek daftar sarupo iko manuruik ambo indak patuik, karano kuaik unsur 'like 
and dislike'-nyo. Alah saatnyo awak malawan pikiran urang jo pikiran pulo, 
bukan jo mangalompokan, apolai mambuek daftar.
 
Karano daftar ko diumumkan pulo paralu pulo diingek undang-undang kito nan bisa 
manjarek 'pencemaran namo baiak'. Alangkah rancaknyo pandapek urang nan 
dikupeh, patahkan jo pandapek awak. Men-generalisasi atau melabeli seseorang 
sangaik gampang, kalau dalam ilimu jurnalistik nan ambo pelajari, itu indak 
buliah (apo lai nan bahubungan jo kato sifaik. Cukuik ditunjuakan contohnya, 
bia urang nan manarik kesimpulan. 
 
Saran ambo sarupo Pak Saaf. Labiah dari itu sabaiaknyo daftar urang-urang 
sarupo nan iko indak ado lai di milis sarupo ko. Sabab beko ado pulo daftar 
urang Minang pambanci budaya minang, daftar urang pambanci kereta api, dan 
sataruihnyo. Apo lain ambo caliak milis awak ko disiar luas karano bisa 
dicaliak bukan anggota di masin pancari sarupo Yahoo jo Gooooogle.
 
Salam damai dari ambo,
 
Syofiardi (38-pas)

--- On Wed, 25/6/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Profile para penyebar kebencian thd Islam
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, 25 June, 2008, 9:06 PM






Sanak Jupardi Andi, supayo jan polemik dan supayo jan bangunjiang, mungkin 
rancak para sanak kito nan banci ka Islam tu dijadikan kasus sajo untuak 
ditelaah sacaro ilmiah, dalam hal ko ilmu psikologi atau ilmu psikiatri. Jadi 
namo asli baliau-baliau indak disabuik. Nan diparatikan adolah fakta-fakta 
sarato tafsiran ateh fakta tu.
Apo ado warga RN nan psikolog atau psikiater? Tolonglah dicerahkan kito-kito ko.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)


--- On Wed, 6/25/08, jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Profile para penyebar kebencian thd Islam
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, June 25, 2008, 8:52 PM






Yo Pak Syaaf..ambopun menggarisbawahi kawin tapi ndak punyo anak
didunia ko ado sajo mah urang nan aneh2 bantuak iko (ado panyimpangan
dalam tatanan sosial manuruik awak,  tantu indak manuruik urang
nan dibawah ko)..tapi dek urang2 ko intelektual jadi sorotan/polemik
nan urang biaso2...banyak juo nan aneh..tapi dek indak "intelektual"
jadi ndak bapolemik 

menarik juo mah Pak dikaji..fakta ko..mungkin sanak dipalanta
ado bisa manjalehkan saketek urang nan agak "aneh" ko
kadang2 inyo bisa juo marubah jalan atau mewarnai sejarah dunia
bantuak hitler..Musolini..Machiavelli..dll

JP

http://jupardi.multiply.com
 


--- On Wed, 6/25/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Profile para penyebar kebencian thd Islam
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, June 25, 2008, 2:40 PM






Assalamualaikum w.w. sanak Deddy Suhendra,
Terima kasih atas in formasi ini. Saya sangat tertarik dgn kenyataan bahwa dari 
lima orang urang awak yang menyebar kebencian terhadap Islam itu empat orang 
kawin bukan dengan wanita Minang, dan tak punya anak, sedang yang satu lagi 
belum kawin.
Mungkin ada psikolog atau psikiater yang bersedia menjelaskan fakta ini?


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)


--- On Wed, 6/25/08, deddy suhendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: deddy suhendra <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Profile para penyebar kebencian thd Islam
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wednesday, June 25, 2008, 5:29 PM











·  
·         1) Jusfiq Hadjar

Umur, sekitar 65 tahun-70 tahun. Daerah asal: Cingkariang, Banuhampu, Agam
(Bukittinggi).

Sekarang menetap di Leiden, Belanda. Tidak punya pekerjaan tetap, namun kabarnya
membuka restoran kecil di sana. Ia hidup bersama dengan istrinya, orang Belanda,
yang merupakan staf perpustakaan Universitas Leiden. Jusfiq tidak memiliki anak.

Sebelum menetap di Belanda, Jusfiq tinggal lama di Perancis. Dia menempuh
pendidikan di Perancis, kemudian menjadi dosen di salah satu Universitas di
Perancis. Dia meninggalkan Indonesia tahun 1960an, mendapat bea siswa dari
Pemerintahan Sukarno. Mengaku kritis terhadap Sukarno, namun menentang naiknya
tentara dan Suharto, dan memutuskan tidak pulang ke Indonesia dan bergabung
dengan aktivis anti orde baru di Eropa. Yang bersangkutan juga aktif dulunya
dalam beberapa gerakan LSM, hak azazi manusia, dllsbnya di Eropa.

Sekarang yang bersangkutan sudah tidak aktif lagi dalam berbagai aktivitas
tersebut, karena sudah tua dan juga sudah tidak laku lagi katanya, sudah tidak
diajak orang lagi katanya. Dia masih aktif menulis email di berbagai milis,
dengan fokus menyerang ajaran islam, menonjolkan sisi-sisi buruk dari Islam dan
Nabi Muhammad. Misinya katanya adalah untuk memanusiawikan ajaran Islam. Jusfiq 
juga terkenal dengan keras kepalanya, sehingga diskusi dengan dia tidak akan
pernah habis, sehingga dia punya banyak musuh, termasuk dari kubu anti islam
sekali pun. Dia juga tidak segan-segan menggunakan kata-kata kasar dan jorok.
Sebagian menganggpa karena dia sudah semakin tua, secara psikologis sudah 
susahdiajak bicara. Dan juga karena katanya tidak ada kerjaan lagi.

Dia, menariknya, masih mengaku beragama Islam, yaitu Islam Mu'tazillah, karena
dia bertujuan katanya memanusiawikan ajaran Islam. Dia sering membandingkan
islam dengan Kristen yang katanya sudah mengalami pembaharuan dan 
pemanusiawian,sehingga banyak yang menduga, bahwa dia kemungkinan adalah 
seorang Nasrani. tetapi, dari email-emailnya, jelas Jusfiq ini Atheis. Namun 
menariknya, dia terang-terangan mendukung hak-hak bangsa Palestina dan 
menentang keras pendudukan Amerika di Iraq. 






2) Dachtar

Umur Sekitar 45 tahun. Daerah asal: Koto Nan Ampek, Payakumbuh.

Sekarang menetap di Bandung. Dachtar adalah seorang ilmuwan ahli konstruksi.
Sekarang menjadi staf ahli di departemen PU. Pernah tinggal lama di Inggris, dan
menyelesaikan PhD Doktoralnya di bidang konstruksi di inggris juga, yaitu
University of Sheffield, beberapa waktu lalu pulang ke Indonesia. Dachtar
kabarnya juga lulusan Teknik Sipil ITB Bandung.

Dachtar dalam diskusinya cenderung menggunakan kata-kata yang lebih kalem, tapi
tidak menutup kemungkinan dia juga terang-terangan menghujat Islam. Dia lebih
banyak beredar di milis-milis Minang, masih muncul sesekali dia di minangnet.

Dachtar kabarnya menikah dengan wanita Sunda, namun tidak memiliki anak. 


 




3) Edizal

Umur sekitar 40 tahun - 45 tahun. Daerah asal: Banuhampu, Agam (Bukittinggi).

Sekarang menetap di Jepang, menjadi dosen di sebuah universitas di Tokyo. Ia
lulusan IKIP bandung. Edizal sering menulis. Dia juga telah menerbitkan beberapa
buku tentang Bahasa Jepang. Suka menulis cerita-cerita juga. Dia menikah dengan
seorang wanita Jepang, setelah bercerai dengan istri sebelumnya. Tidak memiliki
anak, dan sering berkampanye tentang tidak perlunya orang minang punya anak.

Edizal adalah moderator milis minangnet, namun kemudian mengaku tidak lagi
menjadi moderator, karena sering dikritik miliser Islam. Tapi hampir semua orang
masih percaya dia sebenarnya masih moderator dengan nama lain. Edizal
juga rajin memforward berita-berita perkembangan di Sumatera Barat ke milis
minangnet. Edizal sering mengkritik dan menyerang agama islam di beberapa milis,
yg kadang bisa keras dan kasar mengkritik agama Islam dan Nabi Muhammad.

Edizal juga aktif mengumpulkan bea siswa buat anak-anak tidak mampu di 
Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan masih suka pulang kampung ke Agam. Edizal 
mengaku Atheis. 


 




4) Hasan Basri/Proletar

Umur sekitar 40 tahun. Daerah asal: Sicincin, Pariaman, tapi lahir dan besar di
Jakarta.

Dia sekarang menetap di Las Vegas, Amerika Serikat. Dikenal juga dengan nama
Habe atau Proletar. Ia berbakat dalam menulis (kata penggemarnya), sering
menulis terutama akhir 90an dan awal 2000an. Dengan berbagai topik, termasuk
kritik-kritik pedasnya terhadap Islam. Hasan Basri sempat sangat produktif,
tulisan-tulisannya yang berjumlah mungkin ratusan, banyak digemari. Tulisannya
kadang bernuansa sastra, sosial dan bernilai kemanusiaan, dan banyak yang
menarik. Seorang penggemarnya dulu mengkoleksi dan mempublikasikan tulisannya 
di sebuah website. Milis proletar lahir awalnya karena Hasan Basri. Hasan Basri
seperti juga sempat muncul di beberapa media dengan cakupan terbatas.

Hasan basri bekerja sebagai karyawan sebuah Hotel di Las Vegas. Dia kawin dengan
wanita Amerika, tidak memiliki anak.

Hasan Basri adalah seorang sarjana sosial politik dari sebuah Perguruan Tinggi
swasta di Jakarta Selatan. Hasan Basri suka menyanjung-nyanjung Jusfiq, dan
mengatakannya sebagai Nabi. Dia juga pendukung berat George
Bush, dan juga suka bilang George Bush seorang nabi.

Hasan Basri juga terlibat memberikan bea siswa buat anak-anak Indonesia. Dia
dulu mengaku masih beragama Islam, islam proletar, dan masih
bercita-cita naik haji. Namun belakangan, dia mendeklarasikan sudah keluar dari
Islam. 








5) Urpas


Umur sekitar 30 tahun-an. Daerah asal: Barung-barung Balantai, Pesisir Selatan,
tapi besar dan lama menetap & sekolah di Bandung
Kritiknya sering keras dan pedas terhadap ajaran islam, tapi kadang juga
dibungkus dalam tulisan tulisan khasnya yang berkesan manusiawi dan menyentuh.
Dulu sering berkelayapan bikin resah di berbagai milis, terutama milis-milis
Minang, yang mana dia pada akhirnya selalu dikeluarkan. Dia pernah
memaklumatkan berdirinya M3K, yang kepanjangannya: "Majelis Masyarakat Minang
Kafir", entah serius entah tidak.
Namun, dia mengaku anti George Bush dan Pro hak-hak Palestina. Sehingga dia dulu
sering berantam dan saling caci maki dengan Hasan Basri yang merupakan
pendukung berat George Bush. Urpas juga penulis yang berbakat kata kolektornya,
tulisannya bersentuhan dengan berbagai topik, agama, sosial, sastra,
kemanusiaan, dllsb, termasuk prosa-prosa tentang cinta, juga tulisan tentang
ayah
ibu nya. Tulisannya banyak yang menyentuh, dan kadang juga lucu, unik, dan
menarik. Dia juga memiliki banyak penggemar yang mengkoleksi tulisannya.
Urpas sempat tinggal di Hong Kong, dan beberapa waktu lalu pindah dan menetap di
Singapura. Ada yang curiga pekerjaannya apa di luar negeri, dan mempertanyakan
tempat tinggalnya sekarang pada sebuah apartemen mewah. Seperti Edizal dan
hasan Basri, urpas juga terlibat memberikan bea siswa buat anak-anak Indonesia.
Urpas satu-satunya dari grup ini
yang belum menikah. 





Itulah lima tokoh-tokoh utama yang mengkampanyekan anti ajaran islam, atau yang
konsisten mengkritik ajaran islam, di dunia internet. 

Anak-anak minang lainnya yang cenderung anti islam dan muncul agak belakangan
adalah: Wd dan Sh















Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke