Dari milis tetangga,
ada baiknya juga ,buat tambahan pengalaman,
ambail yang baiknya dan buang yang buruk,serta manfaatkan ilmunya.
Wasalam.
Erihadi


USAID Buat Draft UU MIGAS 2000: Indonesia Dijajah AS? 
Posted by: "A Nizami" [EMAIL PROTECTED] com   nizaminz 
Thu Jun 26, 2008 8:12 pm (PDT) 
Berikut adalah dokumen USAID (United States Agency for
International Development, Lembaga Pemerintah AS ) tentang "Penguatan 
Pengaturan Bidang Energi"
di Indonesia yang menunjukkan campur tangan pemerintah AS mengenai sektor
energi Indonesia .
Sekitar 90% migas Indonesia "dikelola" oleh perusahaan
Multi National Companye (MNC) seperti Exxon Mobil, Chevron, Halliburtons,
Unocal, yang mayoritas berasal dari AS. Dari "kerjasama tersebut" MNC dari AS
mendapat keuntungan yang sangat besar melebihi dari kontrak bisnis yang wajar.
Sebagai contoh jika ongkos pompa minyak (tidak termasuk pengilangan dan
distribusi ke SPBU) yang wajar hanya sekitar US$ 4/barrel (Rp 231/liter), maka
MNC mengeruk keuntungan hingga US$ 50/barrel atau lebih dari 12 kali lipat.
Jika dikalikan dengan 365 juta barrel/tahun maka keuntungan lebih MNC tersebut
adalah Rp 154,5 trilyun. 
Sementara di dokumen CIA tentang Indonesia disebut bahwa sektor listrik di 
Indonesia masih "regulated". Tarifnya masih "diatur" oleh pemerintah Indonesia 
, sehingga harganya terjangkau oleh
mayoritas rakyat Indonesia yang masih menengah ke bawah. Hal ini jelas tidak 
menguntungkan bagi para
"investor" AS yang ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Untuk itu harus
dideregulasi. "Subsidi" harus dicabut sehingga harganya mengikuti harga pasar
atau yang sekarang disebut "Harga Keekonomian".
Untuk itu pemerintah AS lewat USAID mengucurkan jutaan
dollar yang dikucurkan kepada kaki tangan mereka agar kebijakan mereka bisa 
berjalan
di Indonesia,
yaitu deregulasi, pengurangan subsidi (penaikan harga), dan reformasi bidang
energi. Untuk itu USAID jadi "Donatur Utama" agar usaha tersebut berhasil. Untuk
tahun 2001 dan 2002 saja mereka menganggarkan masing-masing US$ 4 juta (Rp 37,2
milyar) agar berhasil. Berikut cuplikan dari dokumen USAID
yang berjudul "Energy Sector Governance Strengthened":
By minimizing the role of government as a
regulator, reducing
subsidies,and promoting private sector involvement, a reformed energy sector can
contribute billions of dollars in tax revenue. USAID has been the primary 
bilateral donorworking on energy
sector reform, which helps leverage larger multilateral loans.
USAID membantu pemerintah Indonesia agar Parlemen,
Ormas/LSM, Media, dan Universitas "dilibatkan" sehingga "Penghapusan Subsidi"
dan "Penentuan Harga" tidak menimbulkan "jeritan" masyarakat terlalu besar. 
Bahkan
Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, menyarankan subsidi dicabut secara bertahap
setiap bulan sehingga tidak terlalu kelihatan (meski efeknya tetap terasa oleh
warga). Bappenas menyarankan harga minyak dinaikkan sebesar 2% setiap bulan
selama setahun (24%) sehingga sama dengan harga pasar. Meski
mungkin para demonstran tidak mengetahui, tapi ini tetap akan memukul kantong
para supir angkutan umum dan nelayan.
the Government of Indonesia, with USAID assistance, ensured that national and 
local parliaments, civil society
organizations, media, and universitieswere involved in the decision. As a 
result,
there was minimal public outcry. USAID also supported this process by providing
policy analysis for energy pricing andsubsidy
removal.
USAID bekerjasama
langsung dengan pejabat Indonesia yang berwenang merevisi draft UU tentang 
Listrik dan merancang struktur
peraturan:
USAID advisors work
directly with Government of Indonesia officialsresponsibl e for implementing 
power sector reform, revising draft
electricity legislation and redesigning regulatory structures.
Hebat bukan? Betapa
baiknya pemerintah AS "membantu" merevisi dan merancang UU energi dan listrik
kita....
USAID "membantu" membuat
RUU Minyak dan Gas yang dikirim ke DPR bulan Oktober 2000. Seorang ekonom
menyatakan bahwa RUU tersebut dibuat oleh pemerintah AS. Komisi DPR tinggal
memberi stempel dan tanda tangan saja:
USAID helped draft
new oil and gas policy legislation submitted to Parliament in October 2000.
Di tahun 2001 USAID
mengucurkan US$ 850.000 (Rp 7,8 Milyar) ke LSM-LSM dan Universitas- Universitas
untuk kampanye masalah energi seperti "Penghapusan Subsidi Energi":
In FY 2001, USAID
plans to provide $850,000 DA to support NGOs and universities in developing 
programs for raising awareness and supporting involvement
of local government and the public of energy sector issues,including
removal of energy subsidies
Dengan kucuran dana
sebesar itu tak heran jika ada oknum Lembaga Peneliti satu Universitas Negeri
terkenal menyatakan jika harga BBM dinaikkan jumlah rakyat miskin akan
turun....
USAID bekerjasama dengan
ADB dan Bank Dunia dalam "mereformasi" bidang Energi Indonesia . Dengan hutang
US$ 20 juta (hanya sekitar Rp 186 milyar), penasehat USAID berperan sebagai
manajemen proyek dan perencanaan. ADB dan USAID bekerjasama membuat rancangan
UU Migas Indonesia tahun 2000. Melengkapi usaha USAID, Bank Dunia melakukan
"Studi Komprehensif" bidang Migas dan kebijakan tarif serta "bantuan" finansial
dan restrukturisasi PLN.
Other
Donor Programs: USAID works closely with the Asian Development Bank (ADB)
and the World Bank on energy-sector reform.
USAID assistance is leveraging a $20 million ADB power sector-restructurin g
loan, with USAID advisors playing project management and
planning roles. The ADB and USAID worked together on drafting a new oil
and gas law in 2000. Complementing USAID efforts, the World Bank
has conducted comprehensive studies of the oil and gas sector, pricing policy, 
and provided assistance to the State electric company on financial
and corporate restructuring
Yang harus kita sadari
adalah bahwa setiap pinjaman dari IMF, Bank Dunia, ADB (yang merupakan alat AS
dalam menguasai ekonomi dunia) mempunyai syarat bahwa negara peminjam harus
melaksanakan Agenda Neoliberalisme seperti "Privatisasi", Deregulasi,
Pencabutan Subsidi/Kenaikan tarif (mis: pencabutan "Subsidi" BBM agar harga
mengikuti harga pasar/harga keekonomian) , perdagangan bebas, dan sebagainya 
(Tabb,
William K. "Globalization. " Microsoft® Encarta® 2006). Dengan menaruh
putra/putri Indonesia yang jadi mantan Direktur dari Bank Dunia dan IMF di
kementrian bidang Ekonomi, Institusi Globalisasi tersebut dengan bebas dapat
menjalankan program Neoliberalisme di Indonesia.
Penjualan BBM di Indonesia
sekitar Rp 418 trilyun per tahun sementara listrik PLN sekitar Rp 200 trilyun
per tahun. Total sekitar Rp 618 trilyun (belum termasuk batubara). Itu baru di
harga bensin Rp 6.000/liter. Jika mengikuti harga "Pasar" atau "Keekonomian"
yang sekitar Rp 10.000/liter nilainya naik jadi Rp 1.018 Trilyun!
Indonesia dengan jumlah
penduduk nomor 4 terbesar di dunia jelas merupakan "pasar" yang menarik bagi
AS. Setelah menguasai sekitar 90% di sektor hulu Migas, adakah dengan program
Privatisasi dan Kenaikan Tarif , AS ingin menguasai sektor Hilir dan juga bidang
Listrik? Adakah ini merupakan "Penjajahan Ekonomi" oleh AS terhadap Indonesia ?
Belanda yang merupakan
sekutu dekat AS bertindak tegas menangkap agen-agen CIA yang berusaha
memata-matai Belanda, merekrut kaki tangan AS sehingga kebijakan Belanda tidak 
dapat
dipengaruhi AS. 
Bagaimana dengan
Indonesia ? Lembaga-lembaga AS (baik pemerintah mau pun swasta) dapat dengan
bebas memberi dana kepada Individu, Lembaga Pemerintah (Polri, TNI, dsb), dan
LSM-LSM Indonesia tanpa proses audit/kontrol dari masyarakat/negara. Adakah
Mereka dan LSM-LSM ini akhirnya akan jadi agen asing yang bekerja untuk
kepentingan asing ketimbang kepentingan rakyat Indonesia ? Dengan proyek
NAMRU-2, pejabat militer AS bebas keluar masuk Indonesia tanpa izin khusus.
Mudah-mudahan putra-putri
Indonesia mampu melakukan yang terbaik untuk rakyat Indonesia . Bukan untuk
kepentingan asing.
Berikut dokumen selengkapnya dari USAID:
http://www.usaid. gov/pubs/ cbj2002/ane/ id/497-013. html
Baca artikel selengkapnya di:http://infoindonesi a.wordpress. com
 __._,_.___ 
Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic 
Messages | Files | Photos | Links | Polls | Members 
SAVE BANDWITH !!!!
Hapus semua footer² dibawah ini sebelum anda me-reply message :

PM's Online Forum : http://www.panther-mania.or.id
PM's Online Blog  : http://panther-mania.blogspot.com/


MARKETPLACE

________________________________
Blockbuster is giving away a FREE trial of - Blockbuster Total Access. 
 
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 
Recent Activity
        *  8
New MembersVisit Your Group 
Real Food Group
Share recipes,
restaurant ratings
and favorite meals.
Home Improvement
on Yahoo! Groups
Find tips & tricks
for doing it yourself.
Yahoo! Groups
Discover healthy
living groups and
live a full life.
. 
__,_._,___ 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke