Encik Jamal sahbatku,

Bisakah respons sanak itu juga disampaikan ke milis kita di US milis IMAAM.
Saya sendiri telah meneruskan tulisan ttg Buya Natsir di milis itu.

Wassalam
duta

On Sun, Jul 6, 2008 at 7:46 AM, jamaludin mohyiddin
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wa' Alaikum salam warahmatulLah hi wabarokatuh'
>
> Walaupun panggilan mursyid ul 'am tidak di kenakan kepada Dr. Muhammad
> Natsir, kepada yang mampu melihat kepimpinan dan sya'siyyah beliau sudah
> jelas panggilan itu jua patut dilekatkan kepada Buya M. Natsir. Gerakan  dan
> aktivis Islam di Semenanjung Melayu melihat Dr. M.Natsir sebagai mursyid ul
> 'am jua. Sebaris Sayyid Hassan Al Banna.
>
> Saya ingin menyetahui dengan lebeh lanjut lagi hubungan timbal balik antara
> Pak M.Natsir dengan tokoh tokoh pimpinan Islam lainnya saperti Sayyid Hassan
> Al Banna, Sayyid Abul 'Ala Mawdudi, Abul Hassan Ali Nadwi dll nya. Mungkin
> sudah ada penulisan tentang hal ini hanya saya sendiri belum tahu dan belum
> mempunyai nya.
>
> Saya diberitahu oleh saorang teman yang boleh di sebut sebagai pakar
> Indonesia/ Indonesianist, beberapa tahun yang lalu, bahwa masih belum ada
> political biography atau doctoral dissertation tentang ahli politik Pak M.
> Natsir dalam Bahasa Inggeris. Saya sendiri tahu bahwa political biography
> dan pemikiran politik Ibrahim Tan Melaka telah pun di tulis dalam bahasa
> Inggeris.
>
> Mungkin kini telah ada usaha atau pembukuan pemikiran Buya M. Natsir dalam
> Bahasa Inngeris. Sekiranya ada tolong beritahukan saya. Perbicaraan tentang
> Pak M. Natsir umumnya melalui penglibatan beliau dalam Masyumi dan post
> Masyumi dan politik da'wah Indonesia. Dr. Yusril Ihza Mahendra telah
> mengupas secara ilmiyyah (tesis S3nya di USM Pulau Pinang) membandingkan
> pergerakan Masyumi dan Jama'at Islami.
>
> Pengaruh Buya M. Natsir di Malaysia cukup mendalam. Saya masih ingat apabila
> Bang Imad- nama panggilan mesra kami kepada Dr. Imaduddin Abdul Rahim yang
> di hantar khusus oleh Pak Natsir melalui persetujuan bersama Rektor ITB ke
> ITK-kini Universiti Teknologi Malaysia- ke Malaysia. Bang Imad bilang
> gerakan mahasiswa, kampus kampus dan aktivis Islam di Malaysia telah
> mengalamani penyuburan masyumi-zation. Ketika itu 'de-masyumi-zation' tengah
> rancak di lakukan di Indonesia dan serentak itu juga di landa gerakan
> pembaharuan/sekularisasi Nurcholis Madjid. Saya ingin jelaskan juga bahwa
> Bang Imad dan Prof. Dr. Syid Muhammad Naquib AlAttas mempunyai saham dalam
> membina dan menyuburkan ABIM- Angkatan Belia Islam Malaysia.
>
> Asas sistem pendidikan Pak M. Natsir lebeh mirip kepada pengertian atau
> ta'rif ta'dib dan dalam pandangan saya bukannya tarbiyyah. Tulisan tulisan
> beliau lebeh kearah dasar ta'dib ini. Mentertibkan aqal dan sya'siyyah diri.
> Faham Adab beliau cukup luas dan tidak terkonkong hanya dalam batasan
> mannerism sahaja. Ide adab beliau ini akhirnya di perinci dan diberi tapak
> ilmiyyah oleh Prof. Dr. Syed Muhammad Naquib AlAttas.
>
> Sudah jelas sekali pahala terus mengalir dan mengalir terus dalam account
> beliau. Ramai sudah M. Natsir muda tumbuh di Malaysia. Harapan yang sama
> juga di Indonesia.  Samada di DDII atau di mana jua. Amin, Amin Ya Rabbul
> Alamin.
>
> --- On Sun, 7/6/08, abp malin bandaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> From: abp malin bandaro <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Seabad M Natsir
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Date: Sunday, July 6, 2008, 6:20 AM
>
> Assalamualaikum ww
>
>
>
> DR. Muhammad Natsir memang seorang dai yang banyak menghasilkan buku dan
> article ditengah kepadatan aktivitas sebagai politician, sayang walaupun
> sebegitu banyak karya tulisnya namun tentu saja tidak semua orang sempat
> membaca tulisan-nya itu sehingga ilmu yang bermanfaat yang ia tinggalkan itu
> tidak banyak feed back-nya baik bagi kemashalahatan umat maupun pahala yang
> seharusnya mengalir terus menerus sebagai tambahan extra amalan beliau
> setelah almarhum (ambo dan mungkin sebagian kita termasuk yang belum pernah
> baca karya beliau pada hal kalau kita baca dan kita amalkan tentulah kita
> mendapat pahala dan buya almarhum juga akan mendapat pahala sebanyak yang
> kita peroleh)
>
>
>
> Sebagai pengagum Sayyid Hassan Al Banna, Buya M. Natsir walau tidak dapat
> ber-lama2 berada di Timur Tengah diawal 50an masih menyempatkan diri sowan
> kepada Shaikh Hasan Al Hudaibi Pimpinan Tertinggi Ikhwanul Muslimin Mesir
>
>
>
> Sekalipun namanya hanya sowan buya banyak menerima taujih dari sang Mursyid
> sekalipun enggan disebutkan berguru, yang tentu saja harapan sang Mursyid
> kepada M Natsir yang pemimpin Islam Indonesia masa itu sangatlah besar
> terutama untuk melakukan pembinaan umat sehingga Umat Islam Indonesia
> menjadi Tuan Dirumah Sendiri
>
>
>
> Sekembali ke tanah air tantangan2 berat telah menunggu terlebih arah
> kebijakan negara lebih mengarah sekuler yang kayaknya Soekarno ter-kagum2
> dengan apa yang terjadi di Turki terutama setelah tumbangnya Khilafah Al
> Islamiyah hasil kolaborasi petinggi2 Nasrani dinegara2 Eropa yang "dendam
> tak sudah" sisa perang salib masa lalu dengan sang pemimpin boneka Kemal At
> Taturk
>
>
>
> Maklum karena bagitu sibuknya Buya M. Natsir boleh jadi lupa dengan pesan
> khusus dari Mursyid Aam Ikhwanul Muslimin untuk melaksanakan Fase2 Tarbiyah
> bagi umat, bahkan beliau lebih memilih membenamkan diri hingga menghasilkan
> berbagai karya tulis
>
>
>
> Seandainya Buya tidak sangat terlalu sibuk, tentulah pesan2 khusus tersebut
> jadi beliau jalankan dan sudah dapat dipastikan akan muncul M. Natsir M
> Natsir baru di Indonesia karena pesan khusus tersebut adalah agar Buya M
> Natsir mencetak M. Natsir - M Natsir baru secara berkesinambungan karena
> tugas M NATSIR BARU akan mencetak M NATSIR BARU LAGI begitu sterusnya bak
> multilevel marketing yang cabang bercabang dan akan terus bercabang dan
> bercabang lagi tiada henti selagi angok masih dikanduang badan
>
>
>
> Mungkin kita tidak hanya memperingati 100 tahun M. Natsir tetapi mungkin
> lebih dari itu yaitu "LAUNCHING M NATSIR YANG 100 JUTA" dan alangkah sangat
> banyaknya pahala yang mengalir kedalam account Buya, semoga Buya mendapat
> tempat yang istimewa disisiNYA, Amiin
>
>
>
> Wasalam
>
> Abpiliang56
>
>
>
>
>
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke