Balikpapan juga jarang atau hampir tidak ada polisi lalulintas dikotanya. Tapi 
saya ingat waktu di MAlaka juga kota itu aman dan tertip sekali. Pernah suatu 
saat saya bertanya kepada sopir taksi" Kenapa jalan sepi tidak terobos saja 
jalannya, jawaban sopir taksi, pak banyak kamera diatas yang melihat, kalau 
kita langgar berarti pas perpanjangan pajak mobil sekaligus bayar denda" tapi 
tentunya itu di Malaysia, kalau diawak, lai indak ka ilang dilacuk urang atau 
dimaliang urang


----- Original Message ----
From: Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, July 14, 2008 2:20:38 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Sragen Online-kan Desa


Sragen Online-kan Desa
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Inilah  contoh  sebuah  kabupaten  yang berhasil menerapkan TIK dengan
baik.  Sekarang  mereka  menjadi daerah rujukan bagi daerah lain. Tapi
mereka  tak  berpuas  diri.  Sejumlah  terobosan  terus  digelar.
Salah-satunya, membangun jaringan ke semua desa.

Pagi itu, kesibukan lalu lintas di perempatan lampu merah depan Kantor
Pemkab  Kabupaten  berjalan  normal. Sejumlah kendaraan baik roda dua,
roda  empat,  bahkan  sepeda gayuh berlalu lalang seperti biasa. Tidak
ada  kemacetan layaknya Jakarta. Sesekali nampak pejalan kaki melewati
trotoar  di  depan  alun-alun  yang  terletak  tepat  di kantor Pemkab
Sragen.

CCTV yang dipasang di jalan raya

Suasana  lalu  lintas di depan Pemkab Sragen itu nampak jelas terlihat
dari layar laptop yang tengah dioperasikan oleh salah-satu staf bagian
Litbang  dan  Data  Elektronik  Pemkab Sragen. Semua terpantau melalui
CCTV  (Closed  Circuit  Television)  yang dipasang di salah-satu sudut
perempatan  lampu  merah.  Tidak  saja di perempatan lampu merah depan
kantor  Pemkab,  CCTV  juga dipasang di berbagai titik perempatan ruas
jalan  lain.  Menurut Budi Sulihanto, Kepala Litbang & Data Elektronik
Pemkab  Sragen,  terdapat  14  titik lokasi yang sudah terpasangi CCTV
sejak awal 2007, yakni 4 CCTV dipasang di dalam ruang kantor Pemkab, 2
CCTV  di  depan  kantor  Pemkab, dan 8 CCTV tersebar di berbagai sudut
jalan  di  Kabupaten  dengan  penduduk  sebesar 865.375 jiwa ini. Yang
menarik,  dalam waktu dekat Pemkab akan menambah pemasangan CCTV di 20
titik.

Perluas Akses 
Menurut  Budi, rencana memperbanyak CCTV dilatarbelakangi oleh manfaat
yang langsung dirasakan setelah terpasangnya alat tersebut di sejumlah
titik.  Melalui  CCTV, keamanan di wilayah Sragen khususnya di tempat
keramaian  bisa  terjaga. Begitu juga dalam hal ketertiban,  paparnya.
Praktis,  terobosan  yang  dilakukan  Pemkab  Sragen  mendapat  respon
positif dari pihak kepolisian setempat serta masyarakat.

Budi Sulihanto
Kepala Litbang & Data Elektronik Pemkab Sragen

Selain CCTV, Pemkab juga tengah berancangancang untuk membuka hot spot
di  empat  lokasi yang menjadi area publik.  Sehingga warga bisa akses
internet gratis,  terang Budi. Terobosan ini merupakan salah-satu trik
Pemkab untuk mensosialisasikan TIK kepada masyarakat.  Kalau sudah ada
akses  internet,  mereka  kan jadi terpacu untuk menggunakannya,  ujar
Budi lagi. Tidak berhenti di situ. Sebuah TV Plasma ukuran 4 x 4 meter
akan ditempatkan di sekitar alun-alun sebagai sarana pemberi informasi
kepada  masyarakat.  TV  plasma  juga bisa difungsikan sebagai sarana
untuk  menghibur  warga.  Semisal  ada  tayangan  yang  menarik  atau
teleconference  dengan  pusat,  kita  bisa sharing lewat TV tersebut, 
demikian tutur pria lulusan Fakultas Pertanian UNS ini.

Apa yang dilakukan Pemkab Sragen dengan memperbanyak CCTV, membuka hot
spot,  memasang  TV  plasma  merupakan  pengembangan lebih lanjut dari
pemanfaat  ICT  (Information  and  Communication  Technology)  terkait
dengan  program  e-government.  Boleh dibilang, cukup banyak terobosan
yang  dilakukan  Pemkab  Sragen  dalam penggunaan TIK sehingga membuat
daerah  ini  menjadi  salah-satu  rujukan kebanyakan kabupaten/kota di
Indonesia  sebagai  model  percontohan  e-government. Bisa dipastikan,
setiap minggu selalu ada tamu berkunjung ke kabupaten yang terletak di
Jawa Tengah ini.

Bila  dikilas  balik,  sejak  2002,  kabupaten  yang dinahkodai Untung
Wiyono  ini  mulai  menggunakan  TI untuk menjalankan roda pemerintah.
Mulai  dari  conneting semua satuan kerja hingga ke tingkat kecamatan,
penggunaan  beragam  aplikasi,  pelayanan  publik  satu  pintu  secara
elektronis  hingga  melatih SDM di pemerintah agar mengerti, paham dan
kini  terbiasa bekerja secara elektronis. Salah-satu indikatornya bila
dilihat  dari  penggunaan  aplikasi  Kantaya.  Praktis  semuanya serba
online  mulai  dari daily report/monitoring/controlling setiap Satker,
pengiriman data mengenai informasi dan monitoring proyek/kegiatan pada
setiap  Satker,  agenda kerja pada setiap Satker, surat diskusi hingga
forum diskusi.

Getolnya  kabupaten  yang  separo lebih penduduknya berprofesi sebagai
petani  ini  tak  luput  dari  fokus  utama  mereka untuk meningkatkan
kualitas  pelayanan.  Alat  untuk  meningkatkan  kualitas  layanan ya
dengan  TI,  tukas  Untung.  Nah,  jangan heran bila Kantor Pelayanan
Terpadu  (KPT)  yang  pertengahan  tahun  lalu  berubah  menjadi Badan
Pelayanan  Terpadu  (BPT),  memang  menyajikan  layanan yang cespleng.
Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Perizinan dengan sistem One Stop
Service,  proses  layanan  berlangsung efisien, cepat, dan transparan.
Proses  dokumen  juga  berlangsung  secara  otomatis  disertai adanya
fasilitas tracking dokumen,  terang Kepala BPT, M. Isnadi.

Dituangkannya  pelayanan prima dalam visi dan misi Nasional Indonesia,
menunjukkan  bahwa  tuntutan  masyarakat  terhadap  pelayanan  prima
aparatur  pemerintah  kepada  masyarakat merupakan keharusan dan tidak
dapat diabaikan lagi, karena hal ini merupakan bagian tugas dan fungsi
pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Hal  itulah,  menurut  Isnadi,  yang  langsung ditangkap Pemkab Sragen
dengan segera membentuk Unit Pelayanan Terpadu (UPT) melalui Keputusan
Bupati  Sragen  Nomor  17  Tahun  2002  tanggal  24  Mei  2002 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten
Sragen, sedangkan operasional secara resmi dilaksanakan pada tanggal 1
Oktober  2002  oleh  Bupati  Sragen. Kebijakan ini didukung sepenuhnya
pula  oleh  legislatif  dengan surat Ketua DPRD Kabupaten Sragen Nomor
170/288/15/2002  tangggal  27  September  2002  perihal  Persetujuan
Operasional  UPT  Kabupaten Sragen. Untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat  maka  Selanjutnya  pada  tahun 2003 telah dikuatkan dengan
Peraturan  Daerah  Nomor  15  tahun 2003 dalam bentuk Kantor Pelayanan
Terpadu Kabupaten Sragen. Kemudian untuk meningkatkan kualitas layanan
maka pada tanggal 20 Juli 2006 institusi tersebut diubah menjadi Badan
Pelayanan  Terpadu  Kabupaten  dengan  Perda  Kabupaten Sragen Nomor 4
Tahun 2006.

Saat  ini  lama  waktu  pengurusan  izin,  menurut  Isnadi,  makin
diperingkas.  Meski sudah ada aturan waktu, biasanya dipercepat hingga
65%nya.  Jadi  kalau  dalam  aturan  waktunya  satu minggu, kami bisa
menyelesaikannya  hanya  3  hari,  ujarnya. Bahkan Pada tahun ini, BPT
mempercepat  waktu  pelayanan  hingga  76%.  Hasilnya? Indeks kepuasan
masyarakat  menyentuh  angka  83,6. Sebagai gambaran, BPT menangani 59
perizinan  dan  10 non perizinan. Pembagian kewenangan pelayanan telah
dilimpahkan ke tingkat kecamatan berjumlah 17 perizinan.

Penggunaan  TIK  diakui  Isnadi mampu menggerakkan sektor ekonomi. Tak
hanya  asal  bicara, ia langsung menyodorkan sejumlah data. Penyerapan
tenaga  kerja  di  sektor  industri  dari  2002  ke  2006  menunjukkan
peningkatan  dari  40.785 jiwa menjadi 58.188 jiwa. Begitu juga dengan
investasi.  Penggunaan TIK turut mendongkrak investasi dari 592 miliar
pada  2002, empat tahun kemudian tepatnya 2006 menjadi Rp 1,2 triliun.
Peningkatan  juga  bisa  dilongok dari jumlah perusahaan yang memiliki
perizinan  (legalitas  usaha) dari 6.373 perusahaan (2004) naik 10.293
perusahaan  di  tahun  2006.  Setali  tiga  uang,  perkembangan jumlah
perizinan  melonjak  100  persen lebih dari 2.027 menjadi 5.274, hanya
dalam tempo empat tahun (2002  2006).

Onlinekan Desa
Sepertinya,  pembangunan  TIK  di  Kabupaten  ini tak pernah berhenti.
Tahun  ini,  Pemkab  membangun jaringan ke tingkat desa yang berjumlah
208  desa.  Targetnya  akhir  Desember  ini,  gawe  tersebut  rampung.
Tersedianya  infrastruktur praktis dibarengi dengan kesiapan perangkat
desa  yang  akan  mengoperasikan  komputer berikut aplikasinya. Adanya
jaringan  hingga  ke tingkat desa juga bakal membuat guyuran informasi
ke  masyarakat  semakin  banyak.  Salah-satu  di antaranya, masyarakat
petani.  Nah,  di  tingkat  desa, terdapat 3 PNS yang menangani urusan
tersebut  yang  mengemban  tugas  meng-update  data  dan  informasi,
melakukan penyuluhan pertanian, serta memberdayakan masyarakat. Dengan
begitu,  manfaat  penggunaan TI juga bisa dirasakan oleh masyarakat di
Sragen yang banyak berprofesi sebagai petani dan pedagang.

Siap Membantu Daerah Lain 
Bila  kebanyakan  daerah membangun TIK dengan melibatkan pihak ketiga,
tidak  demikian  dengan  Sragen.  Kabupaten  ini melakukannya sendiri.
Mulai dari belanja perangkat keras sesuai dengan kebutuhan, instalasi,
hingga  maintenance.  Kami in-house sendiri karena kami tahu bagaimana
cara  instalasi  hingga  maintenance,  tukas  Untung.  Kelebihan  ini
lantaran  Pemkab Sragen memiliki SDM TI cukup banyak, yakni sekitar 30
staf  yang  memiliki  latar  belakang  ilmu komputer serta TIK. Mereka
direkrut  dari  berbagai  perguran  tinggi  pada  tahun  2003 menyusul
semakin pentingnya kebutuhan SDM TI di Kabupaten Sragen.

Lantaran semua dilakukan secara mandiri maka meski alokasi anggaran TI
tidak  begitu besar output yang dihasilkan maksimal. Sedikit gambaran,
dalam  kurun  waktu 2002 hingga 2005, jumlah dana pembangunan TI hanya
Rp  1,2  juta. Angka tersebut sudah meng-online-kan semua satuan kerja
hingga  kecamatan,  pemakaian  beragam  aplikasi,  hingga  pelatihan.
Banyak  yang tidak percaya dengan dana segitu kami bisa membangun TIK
seperti sekarang,  tutur Budi.

Yang menarik, mengutip pernyataan Untung, SDM TI di Pemkab Sragen siap
membantu  Pemkab/Pemkot yang ingin menerapkan e-government. Kehandalan
SDM  TI di Pemkab Sragen tak perlu diragukan. Hasil kerja nyata mereka
bisa  ditengok  dari  keberhasilan  penerapan  e-government di Sragen.
Dijelaskan  Untung,  pola  kerja sama antara Pemkab dengan daerah lain
dilakukan secara profesional.  Jangan diartikan, kami ingin komersial.
Tetapi  jangan  sampai  transport  pegawai  saya  hingga  akomodasi
ditanggung  oleh  kami  sendiri  selama  membantu  daerah  tersebut, 
katanya.  Soal harga, masih kata Untung, jauh lebih murah dibandingkan
harga  yang  dipatok  vendor.  Contohnya untuk pemasangan software KTP
online  2  menit.  Kalau  membeli  di  tempat  lain bisa mencapai Rp 2
miliar.  Kami  menjualnya  hanya Rp 50 juta.  Adapun daerah yang sudah
bekerja  sama dengan Pemkab Sragen antara lain: Lebak Banten, Balangan
Kalsel,  dan  Dumai  Riau.  Ada  beberapa  daerah yang sudah disurvei
seperti  Maros  Sulsel,  Bone  Sulsel, Pasaman Sumbar, Pacitan Jatim, 
jelas  Budi  seraya menambahkan beberapa daerah lain sudah masuk dalam
listing.  Kesediaan Pemkab membantu daerah lain, tak lepas dari niatan
mereka  untuk  memajukan  Indonesia.  Kami ingin mewarnai Indonesia, 
ungkap Untung.
----------------------------------------------------------------------

http://www.majalaheindonesia.com/sragen-ed22_2.htm






      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke