Home / Metropolitan / Penawaran Pacar, Picu Mutilasi Heri Santoso Ryan Jadi Tersangka Utama, Noval Menikmati Hasil Jarahan Kamis, 17 Juli 2008 | 01:53 WIB JAKARTA, KOMPAS - Tersinggung kekasih prianya ditawar, tersangka Ryan (pria, 30) membunuh dan memotong-motong Heri Santoso (40). Harta korban dijarah buat memanjakan kekasih pria, Noval (28). Ryan dicurigai tidak sekali ini melakukan mutilasi. Oleh karena itu, polisi masih memeriksa intensif Ryan. Ketika Heri melihat foto Noval di apartemen Ryan, Heri segera jatuh hati kepada Noval. Isi hatinya ia sampaikan kepada Ryan. Tapi Ryan mengingatkan, Noval sudah menjadi pasangannya. Heri yang sudah kasmaran karena melihat foto Noval lalu menawarkan sejumlah uang kepada Ryan. Ryan tersinggung kemudian menikam dan menganiaya Heri hingga tewas. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Carlo Brix Tewu, Rabu (16/7), setelah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus mutilasi, Ryan. Ketika memberikan penjelasan, Carlo didampingi Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Sat Jatanras) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fadhil Imran. Kisah berawal ketika Heri datang dengan mobil Suzuki APV hitam, BB 8986 CR, Jumat (11/7), pukul 20.00, ke apartemen Ryan. Malam itu, dari kamar 309A, Blok C, Margonda Garden Residence, Depok, bau tidak sedap menusuk hidung. Noval, yang mengaku tidak melihat kejadian itu, mencium aroma yang membuat bulu kuduknya berdiri. Kekasih Ryan yang bernama asli Novel Andrias itu membatalkan niatnya masuk kamar 309A. Dicuci Setelah Heri tewas, Ryan, yang nama aslinya Verry Idham Henyaksyah itu, memotong-motong tubuh korban menjadi tujuh bagian. Kemudian mencuci dan membersihkan potongan tubuh itu dari darah. Lantai kamar dan ranjang pun dibersihkan dari darah. Potongan-potongan mayat itu lalu dimasukkan ke dalam dua koper berukuran besar dan kecil serta sebuah tas plastik. Dengan membawa potongan jenazah itu, Ryan naik taksi. Ia lalu membuang potongan jenazah itu di dua lokasi di tepi Jalan Kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7) subuh. Pukul 08.00, potongan mayat itu ditemukan. Carlo mengatakan, Ryan naik taksi dan tidak menggunakan mobil Heri karena pada kunci mobil terdapat alat pengaman. Setelah membuang potongan mayat Heri, Ryan memanfaatkan uang korban senilai Rp 3.040.000, dua kartu kredit BNI, dan satu kartu kredit ANZ, serta kartu anjungan tunai mandiri (ATM) BCA untuk berfoya-foya dengan kekasihnya, Noval. ”Itu sebabnya, kami menjerat Noval dengan Pasal 480 tentang permufakatan jahat karena ia ikut menikmati hasil kejahatan Ryan. Jadi, dalam kasus ini, tersangka utamanya tunggal, Verry (maksudnya Ryan). Ia dijerat Pasal 339 tentang pembunuhan dengan tindak pidana lain, juncto Pasal 338,” ucap Carlo. Polisi menangkap Noval, seorang pegawai negeri sipil, di kantornya, di Margonda, Selasa (15/7) pukul 14.00. Sejam kemudian polisi menggerebek kos Ryan di Pesona Kayangan, Depok. Carlo mengatakan, untuk mengungkap kasus ini, tim gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Metro Pasar Minggu, Polres Metro Jaksel, dan Sat Jatanras Polda Metro telah memeriksa 14 orang yang sebagian berasal dari kaum homoseks. Mereka yang diperiksa di antaranya seorang dokter dan Ar, penyanyi dangdut yang awalnya diduga terlibat kasus ini. Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dari apartemen berupa kartu-kartu kredit dan ATM, laptop, telepon seluler Nokia 71, cincin, pisau, potongan besi, dan mobil APV. (WIN)
----- Pesan Asli ---- Dari: ajo duta <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> Terkirim: Rabu, 16 Juli, 2008 23:37:21 Topik: [EMAIL PROTECTED] Jakarta Dimata Orang Asing Assalaamu'alaikum sanak, Ambo kutip dari milis sabalah. Bagi ambo sendiri apo nan disabuik Jakaarta Neraka Dunia mungkin ado benarnya. Baa dek sanak tu? Mungkin Padang jo Kiktinggi indak beda dalam beberapa hal dan dalam skala ketek. Ado nan indak disabuikkan iklan berupa billboard, spanduk dan sejenisnyo yo bana manyamak diseluruh kota. Paling banyak iklan racun (rokok). Masuak pemilu jo pilkada iyo batambah kumuah pemandangan kota. Wassalam ajoduta/61/usa Subject: Jakarta di mata orang asing Date: Mon, 14 Jul 2008 15:42:17 +0700 Jakarta: In Need of Improvements Andre Vitchek Worldpress.org contr ibuting editor July 26, 2007 Today, high-rises dot the skyline, hundreds of thousands of vehicles belch fumes on congested traffic arteries and super-malls have become the cultural centers of gravity in Jakarta, the fourth largest city in the world. In between towering super-structures, humble kampongs house the majority of the city dwellers, who often have no access to basic sanitation, running water or waste management. Pada saat ini, gedung pencakar langit, jalanan macet dipadati oleh ratusan ribu kendaraan, dan mal-mal raksasa telah menjadi pusat kebudayaan Jakarta , yang notabene merupakan kota terbesar ke-4 di dunia. Terjepit diantara gedung tinggi, terhampar perkampungan dimana bermukim sebagian besar penduduk Jakarta yang tidak memiliki akses sanitasi dasar, air bersih atau pengelolaan limbah. While almost all major capitals in the Southeast Asian region are investing heavily in public transportation, parks, playgrounds, sidewalks and cultural institutions like museums, concert halls and convention centers, Jakarta remains brutally and determinately 'pro-market' profit-driven and openly indifferent to the plight of a majority of its citizens who are poor. Disaat hampir semua kota-kota utama lain di Asia Tenggara menginvestasikan dana besar-besaran untuk tr ansportasi publik, taman kota, taman bermain, trotoar besar, dan lembaga kebudayaan seperti museum, gedung konser, dan pusat pameran, Jakarta tumbuh secara BRUTAL dengan berpihak hanya pada PEMILIK MODAL dan TIDAK PEDULI akan nasib mayoritas penduduknya yang MISKIN. Most Jakartans have never left Indonesia, so they cannot compare their capital with Kuala Lumpur or Singapore; with Hanoi or Bangkok . Comparative statistics and reports hardly make it into the local media. Despite the fact that the Indonesian capital is for many foreign visitors a 'hell on earth,' the local media describes Jakarta as "modern," "cosmopolitan, " and "a sprawling metropolis." Kebanakan penduduk There pertunjukan yang disubsidi dan seringkali gratis atau in Southeast Asia as vibrant as Manila . seni tidak dianggap "menguntungkan" (kecuali musik, tr otoar dan sistem tr ansportasi tak terbatas sepanjang hari di jalur yang sama. Tiket abonemen bulanan dan harian yang sangat murah juga tersedia. membangun jalur baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~--- ___________________________________________________________________________ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---