Bukan Karena Kita Menang Pemilu (Saja) Maka Kita Memimpin..
oleh Anis Matta


Ikhwah sekalian..

Pertanyaan bodohnya begini, kalau orang yang kita bawa kesini (negara)
adalah    mahasiswa    yang    kita    rekrut    sejak    SMP,    kita
tarbiyah..tarbiyah..tarbiyah sekarang   kita   kapitalisasi  masuk  ke
dewan.  Jadi politisi dia. Ada Rama Pratama, Andi Ramco, Fahri Hamzah,
Mustafa  Kamal,.  semuanya  masuk  disini.  Ada  Abu  Bakar yang waktu
direkrut  sejak  masih  pakai  celana  pendek,  sekarang masuk menjadi
anggota  DPR,  masuk  di  panggung  negara.  Tapi  kalau  ada  ikhwah,
mahasiswa  yang  kita  rekrut  menjadi pengusaha sejak dia tidak kenal
duit  saat  belajar  dagang hingga menjadi pengusaha sukses, kira-kira
berapa tahun untuk mencapai level ini ??? Keluarga Salim itu baru bisa
menjadi konglomerat setelah 120 tahun bisnis keluarga itu berlangsung.
Itu  tidak  gampang. Sampurna itu menjual seluruh sahamnya itu setelah
50  tahun  keluarga  itu bekerja total uang keluarga semuanya 2 milyar
dollar  (18  trilyun).  Itu setelah lebih dari 50 tahun. Nah sekarang,
disini (market) kita kosong kan?!, kita punya Dep-Tan, tapi kita tidak
punya  pengusaha  Agri bisnis, makanya kita kerjasama dengan pengusaha
agribisnis,  yah kecil-kecil jadi calo lah. Gak apa-apa ini baru tahap
pertama.  Jadi  broker  dulu lah. Sekarang kalu antum membina informal
leader, trend setter disini.

Berapa jumlah pesantren kita? Ada al-kahfi.

Berapa  jumlah  selebriti  kita?  Ini masalahnya selebriti kita rekrut
berhenti jadi selebriti.

Saya  ngobrol panjang dengan Dedi Mizwar. Dia bilang, Saya susah juga.
Karena  Saya  kerja  sendiri.  Tiap  tahun Saya hanya bisa memproduksi
maksimum  dua  seri,  dua  serial.  Maksimum. Memang sih meledak. Tapi
sepanjang  tahun kan, akhirnya yang mengisinya Raam Punjabi. Jadi -dia
bilang-    sekarang    Saya    sedang   berfikir   bagaimana   membuat
training-training,  workshop  untuk  para  calon-calon  selebriti. Dia
mulai beli tanah, padepokan dan lain-lain. Dalam pelatihan sambil kita
didik moral mereka, supaya menjadi selebriti yang bermoral dimasa yang
akan datang.

Dan  kita kan belum punya investasi disitu sampai sekarang. Jadi antum
lihat. Kunci-kunci pengendalian sosial itu tidak kita miliki. Sekarang
antum bandingkan. Ada 12 channel televisi di Indonesia, semuanya punya
jam tayang 24 jam, kalau satu program itu minimunnya œ jam, untuk satu
program  TV,  berarti kan setiap hari harus mempunyai 48 program. Satu
TV  dikali dalam satu tahun 365 hari, dikali 12 channel TV (1X365X12).
Jadi berapa program yang harus tersedia??

Jadi  waktu kita mentarbiyah ikhwah kita semuanya, 2 jam dalam halaqoh
itu,  setelah itu dia pulang, dia menonton TV berjam-jam. Setelah kita
doktrin  semuanya,  dia  nonton  TV. Dicuci lagi tuh. Kita mentarbiyah
supaya  menjadi  pemuda yang tangguh, setelah itu kita suruh dia untuk
kawin.  Begitu  dia kawin dan beranak pinak. Dia sibuk, anaknya diurus
oleh  televisi.  Diurus  oleh  internet.  Dan  ini masuk ke rumah kita
semua. Dan sekarang, kita tidak memasukannya lagi dalam wasail ghozwul
fikri.     tidak tahu masih ada di materi kita ini. Ini sekarang masuk
wasail tarbiyah atau wasail ghazwul fikri-.

Jadi  ini yang Saya sebut dengan landscape sosial kita itu. Masyarakat
itu  dikendalikan  oleh  orang-orang,  oleh  figur-figur Ini, Informal
leader.

Disini   pasar-  di  drive oleh pengusaha. Masing-masing semua menjadi
raja.  Dan  disini tujuannya. Share tiga-tiganya. Politisi boleh punya
presiden.  Boleh  jadi presiden. Boleh jadi wakil presiden. Boleh jadi
menteri.  Tapi eselon satu kebawah.. Nah itu birokrat. Begitu ada baru
menteri  datang. Birokrat langsung lihat, ini high capacity atau under
capacity. Begitu under capacity dia dipimpin oleh birokratnya.

Tentara,  memang  tidak berpolitik. Tapi dia bisa mempengaruhi seluruh
jalannya politik. Makanya semua calon-calon presiden tahun 2009, -coba
antum  lihat- banyakannya dari tentara kan. Memang sudah di eleminasi,
tapi dia tidak hilang. Keluar dari permainan tapi dia bisa masuk dalam
baju  yang  lain. Sekarang SBY punya kebijakan, di semua pilkada mesti
ada  satu  dari  gubernur  atau  wakil  gubernur,  walikota atau wakil
walikota, bupati atau wakil bupati dari tentara. Kebijakan SBY, supaya
bisa  eksis lagi, bisa menang lagi pada 2009 nanti. Makanya jawa barat
sampai sekarang gak putus-putus, karena factor itu, jadi tiga panggung
ini  sekarang  kita  ada  sedikit  disini, sedikit politisinya sedikit
birokratnya, belum punya leader.

Berapa share kita di negeri ini? Kecil kan.

Tapi  kan  kita  mau  memimpin ini negeri. Jadi persoalan PKS sekarang
adalah  bagaimana menjadi leading party. Bagaimana kita menjadi partai
pemimpin.  Sekarang  kita  baru  tahu. Kalau kita memimpin apakah kita
perlu memiliki semua??

Soeharto  disaat  terakhir.  Waktu  dia terpilih lagi menjadi presiden
tahun  97.  Kan  semua  timnya  itu shohibnya semuanya. Bob Hasan yang
tadinya  pengusaha  masuk  menjadi menteri. Anaknya sendiri masuk jadi
menteri.  Semua  orang  dekatnya menjadi menteri. Panglimanya Wiranto.
Dibawahnya  ada Prabowo. Semuanya. Geng besarnya masuk semua itu. Tapi
waktu  semua  geng  besarnya  masuk  semuanya dia jatuh. Sekarang coba
antum  fikir-fikir  dulu. Kalau kita mau mengembangkan kapasitas kita,
leadership capacity kita itu.

Jadi tadi kita sudah sampai pada pembahasan distribusi kekuasaan. Cara
yang  harus  PKS  kalau mau memimpin. Yaitu mempunyai share yang besar
pada tiga panggung utama itu (State, Civil society dan Market).

Secara  sederhana,  kita sebagai gerakan itu kalau ingin punya kendali
kira-kira  aset-aset utama kita itu adalah ini. Kita kembali lagi pada
gambar segitiga ini; Ide, Orang dan Uang.

Sekarang, -kalau antum lihat- reformasi ini kenapa mengalami stagnasi?
karena tidak ada ide besar disini. Tidak ada satu kekuatan yang sangat
berkuasa.  Karena tidak ada yang punya orang sebanyak yang diperlukan,
dengan  kapasitas  yang  diperlukan.  Begitu  juga  uang terdistribusi
secara  tidak  pasti dan tidak merata. Jadi tidak ada orang yang punya
tiga-tiganya  sekaligus.  Tidak  ada  kelompok yang punya tiga-tiganya
sekaligus.  Makin  besar  kepemilikan  kita  pada tiga ini, maka makin
besar share kita dalam kepemimpinan.

Jadi,  kalau  Gajah  Mada  kenapa  dia legendaries di negeri ini kita,
karena  dia  datang dengan satu ide besar tentang Nusantara. Soekarno,
juga  datang dengan ide besar namanya Revolusi. Soeharto datang dengan
ide  besar  namanya  Pembangunan. Kita datang dengan ide besar namanya
apa??

Saya  sudah  jelaskan  pada  pertemuan  yang  lalu bahwa ide besar itu
adalah  masalah  ruang (dairatul mumkinat). Semua yang menjadi mungkin
dalam  ruang  pemikiran  kita,  menjadi  mungkin dalam realtitas. Jadi
kalau  di  dalam ruang pemikran itu sesuatu tidak mungkin, lebih tidak
mungkin  lagi  dalam  ruang  realitas.  Nah,  makanya  makin besar ide
seseorang,  makin  besar  ruang  realitasnya juga. Seperti ketika Imam
Syahid   menjelaskan  tahapan-tahapan  dakwah,  yang  terakhir  adalah
ustadziyyatul  alam.  Pada  waktu  dia  masih  dijajah, masih di bawah
penjajahan  Inggris.  Jadi  kalau  pada  saat  itu  saja, dia memiliki
cita-cita  besar  seperti  itu.  itulah yang menjelaskan kenapa ikhwan
masih  hidup  (eksis)  sampai sekarang. Idenya itu melampaui zamannya.
Sewaktu-waktu  kalau  khilafah  ini tegak orang akan kembali mengenang
idenya itu.

Bandingkan  Hasan  Al-Banna dengan pemikir sebelumnya, misalnya diatas
beliau  itu  ada Rasyid Ridha yang sempat berinteraksi, diatasnya lagi
ada  Muhammad Abduh, diatasnya lagi Jamaluddin Al-Afghani, dan yang se
zaman  dengan  Jamaludin  Al-Afghani  tapi  beda  tempat;  Abdurrahman
Al-Kawakibi.  Abdurrahman  al-kawakibi  itu  punya  buku  yang namanya
tobai ul istibdad (karakter kediktatoran). Dia mendefinisikan penyakit
umat islam cuma satu yang namanya kediktatoran.

Al-Afghani menyebutkan bahwa dia setuju dengan premis al-kawakibi. Dan
karena  itu  solusinya  adalah  perlu ada gerakan politik. Makanya Pan
islamisme  idenya.  Itu akhir abad ke 19. Ide Pan islamisme itu adalah
ide  dari Al-Afghani. ide ini terlalu besar, tapi tidak -kalau istilah
orang-orang  manajemen  sekarang  ini-,  diketahui  cara  mengeluarkan
ide-ide  secara  nyata.  Karena  itu  orang-orang  dalam manajemen itu
-antumkan belajar planning-, yang jauh lebih penting dari planning itu
adalah  menyusun  strategi.  Memformulaasi  strategi adalah mengetahui
dengan  pasti  How  to  execute,  bagaimana  mengeksekusinya.  Makanya
ide-ide  itu  adalah ide yang tidak bisa di eksekusi, karena tidak ada
penjelasan  bring  down-nya. Tidak ada sterategi untuk membuatnya jadi
nyata. Antum lihat ruang kemungkinannya cuma satu disitu.

Muhammad  Abduh  datang  dengan  ide yang lebih aplikatif. Ide tentang
pendidikan.  Karena  itu iconnya Abduh itu adalah islah. Dan islah itu
dimulai  dari  pendidikan, makanya buku besarnya adalah kitabuttauhid.
yaitu pembersihan masyarakat.

Rasyid  RIdha  melanjutkan  ide. Dan karena itu dimelanjutkan perlunya
pemahaman ulang tajdid dalam pemahaman kepada Islam.

Hasan  Al-Banna  ada diurutan, merupakan satu kesinambungan dari sini.
Makanya  konsepnya  tarbiyah,  tetapi  itu  tidak  cukup.  Itu  adalah
sarananya.  Diperlukan  wadah  yang  lebih  besar  namanya organisasi.
Makanya  ide utama dari Hasan Al-Banna itu adalah ide tentang tarbiyah
dan yang kedua ide tentang organisasi. Tarbiyah itu adalah reformulasi
individu, rekonstruksi individu, jamaah itu adalah kanang, wadah untuk
menyalurkan  potensi  yang  sudah terbentuk. Kalau tidak ada itu tidak
ada  yang  bisa  bekerja, oleh karena itu pemikiran tentang organisasi
ini adalah pemikiran yang mendahului zamannya.

Teori-teori  tentang  manajemen  yang lahir tahun 50an keatas, setelah
perang  dunia kedua, itu semuanya membenarkan. Menjelaskan pentingnya,
terutama kalau antum bacanya buku Peter L Gardnerd, pentingnya bekerja
di  dalam  dan  melalui  organisasi.  Karena  kita  tidak bisa bekerja
sendiri.  Inilah zaman dimana manusia tidak sebanyak seperti sekarang.
Jumlah  manusia ini terlalu banyak dan karena itu kita menyediakan dan
selalu  bekerja didalam dan melalui organisasi. Itu idenya. Karena ide
ini besar, lebih besar lebih besar dari ide selanjutnya, makanya lebih
lama  beratahannya. Tapi ide Hasan Al-Banna bukan sekedar ustadziyatul
alam,  bukan  sekedar  Pan Islamisme, idenya lebih besar dari itu. Dia
melammpaui  wilayah  geografi  dunia  Islam. Makanya di kelompok dunia
Islam idenya itu adalah tahrirul wathan islami setelah islahud daulah.

Selesaikan  persoalan  internal  di dunia Islam. Kita sudah bebas dari
penjajahan.  Kita  sudah  melaksanakan  konsolidasi.  Tugas  kita yang
terakhir  adalah  ustadziyatul  alam.  Idenya  lebih besar, karena itu
ruang  kemungkinan  ikhwan  lebih  besar. Karena itu ruang realitasnya
juga lebih besar. Tidak ada organisasi yang bertahan se lama ikhwan di
dunia  Islam.  Dan  antum  lihat  sejak  periode itu..!! Karena idenya
sangat  besar,  semua  ide-ide  kecil  yang  datang  kemudian, mengisi
ide-ide  yang  besar itu. Berapa banyak buku yang ditulis tentang satu
judul  yang  namanya tarbiyah. Berapa banyak buku yang ditulis tentang
fiqh  dakwah.  Berapa banyak buku yang ditulis tentang idarat tandzim,
idaratul  jamaah,  idarat  dakwah.  Berapa  banyak  buku  yang ditulis
tentang  konsep ideology. Berapa banyak buku yang ditulis tentang fiqh
daulah, sejak Abdul Qadir Al-Audah sampai Yusuf al-Qadhawi sekarang.

Ide  besar  ini, merangkum ide-ide kecil, sub-sub yang ada didalamnya.
Karena  ruangnya  besar  maka  ruang  realitasnya  juga  besar.  Punya
struktur  di  70  negara. Dengan sumber daya yang sangat terbatas. Apa
yang membuatnya jadi mungkin?? Ide 

Dia  datang  waktu  umat  Islam itu kosong. Makanya perpustakaan dunia
Islam,  yang  mengisi, semua penulis ikhwan. Semua buku yang terbit di
adab  20,  di  dunia  Islam  antum  perhatikan,  yang  terkait  dengan
pemikiran  keislaman,  pemikiran  pergerakan,  pemikiran tentang dunia
Islam  itu  sebagian  besarnya  adalah  pemikir  ikhwan.  Antum  lihat
perpustakaan.  Itu  ide.  Dia punya ide dan dia menciptakn orang. Uang
datang kemudian.

ikhwan-ikhwan sekalian 

Semua  actor  ikhwan  itu  miskin  semuanya.  Tapi  bisa  bikin liqoat
alamiyah.  Miskin  tapi  bolak  balik  luar negeri. Makanya Saya tidak
pernah  percaya  bahwa uang itu warisan. Bukan. Yang saya percaya uang
itu  adalah  produk ide dan orang. Makin besar idenya makin besar juga
uangnya.  Tapi  kalau kita tidak punya ini (uang dan orang), tidak ada
ide yang jadi realitas.

Jadi kalau kita jadi leading party ini:

1. Kita harus punya yang namanya narasi.
2. Kita harus punya yang namanya kapasitas.
3. Kita harus punya yang namanya sumber daya.

Apa ide yang kita tawarkan untuk itu?

Jadi  sekarang  kita  tidak  lagi  berfikir  tentang sekedar bagaimana
membesarkan  PKS tetapi bagaimana membesarkan bangsa. Setelah itu kita
berfikir  ke  level  lebih  tinggi  bagaimana  bangsa  Indonesia punya
kontribusi  ke  dunia.  Begitu  kita punya ide, punya narasi yang kita
tawarkan  kepada  public.  Kita akan menjadi leader. Makanya kapasitas
pertama  dari  seorang  leader itu adalah naratif intelijen. Kemampuan
menguasai  orang melalui kata. Itulah yang menjelaskan kenapa soekarno
masih  bertahan  sampai sekarang. Dan itu juga yang menjelaskan kenapa
mukjizat Rasulullah saw itu adalah kata. Al-Quran. Antum sekarang bisa
bayangkan  waktu  Rasulullah  saw  hidup  perbandingan orang Islam itu
1:1000. 100 ribu orang hidup ditengah 100 juta orang di seluruh dunia.

Sekarang perbandingan satu umat Islam dengan non muslim 1:5. Dari mana
coba  datanya  ini?  pemimpinnya  sudah  mati. Tapi terus tumbuh. Jadi
kalau sewaktu-waktu Rasulullah mengatakan;  Bahkan ketika kalian punya
dua  emas  sebesar  dua  gunung Uhud infak kalian tidak bisa melampaui
pahala  para sahabat . Ya jelas. Semua yang masuk Islam sesudah mereka
kan, mereka dapat pahala. Sekarang ketika jumlah umat manusia hampir 5
milyar  lebih  hampir  6 milyar. Antum bisa bayangkan. Kata, Mukjizat.
Ada  yang  masuk  Islam  melalui  ekspansi.  Ada yang karena kesadaran
sendiri, ketemu di jalan atau macam-macam.

Nah,   itu  kapasitas  utamanya  seorang  leader;  naratif  intelijen.
Sekarang  ini  PKS  itu,  bedanya  periode yang lalu dan yang sekarang
adalah  periode  yang  lalu  itu  I  can  see, seksi aja dimata orang,
kelihatannya  itu.  Ada  anak-anak muda bersih dan peduli. Tapi begitu
kita  ingin  menjadi  leader, expectasi orang berubah. Kita tidak lagi
dipersepsi  sebagai  partai mahasiswa. Kemarin kita dipersepsi sebagai
anak  manis. Kumpulan anak-anak manis negeri ini. Berkumpul jadi satu,
dinamis, pinter-pinter, baik-baik. Tapi untuk jadi leader? Enggak..

Nah  sekarang  ketika ingin naik kesana persepsi kita harus dirubah..!
persepsi  tentang  kompetensi.  Makanya  di  tim media sekarang mereka
merumuskan.  Kata  kunci  itu,  headline  kita  itu;   Bersih, Peduli,
Terbuka, Kompeten .

Inikan  (bersih  peduli)  merupakan  integritasnya, dan ini (kompeten)
menyangkut masalah kapasitas, sedangkan ini (terbuka) adalah imagenya.
Maksudnya  kita diterima disemua pihak. Ini namanya (kompeten) what to
say-nya  bukan  how  to say-nya. Bagaimana cara mengatakannya itu lain
lagi. Tapi ini empat point intinya ini.

Kapasitas  pertama  yang  harus  kita miliki adalah naratif intelijen.
Makanya para pemimpin itu kalau mau punya naratif intelijen; dia harus
seorang penulis dia harus orang orator. Mutlak. Tidak bisa tidak. Jadi
salah  satu  training penting buat antum disini adalah publik speaking
dan menulis. Itu maharat aqliyyah.

Ada  buku  yang  bagus  antum  baca  dari  kumpulan pidato-pidato yang
paling  berpengaruh  sepanjang  abad  ke 20 . Saya dulu pernah membuat
riset kecil tapi tidak berlanjut, pidato-pidato yang paling berpeluang
sepanjang  sejarah  Islam.  Itu  menarik  sekali.  Ada pidato politik.
Pidato  ilmiyah  dan  juga ada pidato perang. Kalau antum lihat Khalid
bin  Walid  itu  bukan  sekedar  jago  bertarung,  tapi  juga  orator.
Contohnya;  Diperang  Yarmuk,  dia  kan  tadinya  ada  di Irak, jumlah
pasukan  yang  sudah  masuk  di Yarmuk itu sekitar 27 ribu, berhadapan
dengan  240  ribu  pasukan  Romawi, ini berbulan-bulan lamanya pasukan
saling  berhadap-hadapan  tapi  tidak saling bertempur. Periodenya Abu
Bakar.

Khalid  waktu  itu  ada  di Irak, setelah Abu Bakar meninggal ini soal
komandan  lapangan,  kenapa  tidak bertempur. Artinya begini. Yang 240
ribu  ini  tidak  berani menyerang yang 27 ribu ini. Alasannya, memang
(pasukannya)  kecil tapi pengalaman menangnya terlalu banyak. Yang ini
(pasukan  Islam), memang pengalaman menangnya banyak tapi belum pernah
bertemu pasukan sebanyak ini.

Khalid  datang  dan pasukan Khalid dipanggil dan ditambah lagi pasukan
sebanyak  9  ribu  orang  sehingga  menjadi  36 ribu ini. Waktu Khalid
datang  wacananya sama seperti Abu Bakar. Cuma dalam sekologi militer.
(Ada buku bagus yang bagus juga antum baca  sekologi of war , sekologi
perang).  itu  bahaya,  tentara dibiarkan begini, karena lama-lama itu
ketakutan  mulai  merasuk  kedalam. Mau lari tidak bisa. Mau maju juga
tidak   bisa.   Harus   ada   keputusan.  Begitu  Khalid  datang.  Dia
konsolidasi.  Dan  setelah  konsolidasi satu bulan lamanya, diputuskan
kita  memimpin  secara bergantian. Pemimpin pertamanya Khalid. Setelah
itu  bergantian. Setelah itu dia putuskan hari penyerangan. Waktu hari
penyerangan  itu dia pidato. Pidatonya tidak terlalu panjang. Dan Saya
perhatikan para sahabat itu kalau pidato kenegaraan atau pidato perang
hampir  tidak  ada yang lebih dari 5 menit. Dilihat dari segi teksnya.
Dia   bilang   begini:    Ya  ma syarol  muslimin,  hadza  yaumun  min
ayyamillah .  Antum  lihat  kalimatnya!!  hadza yaumun min ayyamillah 
darimana  antum  dapat  istilah  ayyamullah  itu?. Itu saja, kemampuan
orang  mengartikulasi  sebuah  makna  yang  tervisualisasi begitu kuat
antum langsung terikat dengan Allah SWT, terikat pada statemen pertama
 hadza  yaumun min ayyamillah, fa akhlisu fiihi jihadakum lillah . Dia
mulai  dari statemen yang pertama  Fa akhlisu fiihi jihadakum fillah .
Setelah  itu dia masuk pada tekhnisnya. Daripada kita sibuk menghitung
jumlah  pasukan, lebih baik kita sibuk menyembelih mereka itu. Setelah
takbir Allahu Akbar maju mereka menyerang. Selesai .

Jadi   komandan  perang  pun  punya  kadar  yang  besar  dari  naratif
intelijen.  tidak  ada  ceritanya  orang  kalau  gak  orator dan bukan
penulis. Dia tidak akan abadi. Karena itu keterampilan itu mutlak. Itu
dalam basic kompeten dari seorang leader.

Antum  lihat lagi presiden-presiden Amerika yang berpengaruh dari yang
lain.  Umumnya  itu  adaalah  begitu.  Waktu  perang dunia kedua siapa
perdana  menteri  inggris??  Itulah  kelebihannya  dia.  Umumnya orang
Inggris itu tinggi-tinggi tapi dia pendek. Orator. Dari dialah istilah
 Saya  tidak  punya  sesuatu in Inggris, kecuali hanya darah, keringat
dan  air  mata . Itu dia ucapkan di parlemen, siapa bangsa yang sedang
perang begitu dikasih kalimat-kalimat begitu. Abadi pidato itu.

Jadi begitu kita punya ide, kita jadi trandsetter. Yang lain, semuanya
jadi follower.

Nah,  yang  kedua  dari  kapasitas  leadership  itu  adalah  kapasitas
eksekusi.  Kapasitas  eksekusi itu ditentukan disini (orang dan uang).
Ada orang yang punya kapasitas dan ada sumber daya. Kita datang kepada
negara  tapi kalau tidak ada orang untuk mengeksekusi ini. Tidak bisa.
Sekarang  persoalannya  adalah  apakah  orang  kita cukup? Tidak bakal
cukup.   Apakah  kita  harus  menunggu  sampai  cukup?  Tidak.  Karena
kapasitas  yang  ada dinegeri ini juga banyak, masalahnya mereka belum
tersentuh  sama  harakah.  Itu  saja.  Tetapi kalau kita punya ide-ide
besar  kita  bisa mendayagunakan semua orang-orang itu. Jadi kapasitas
ini menyangkut orang.

Sumber  daya. Ini juga bukan sekedar uang. Sebenarnya media itu adalah
sumber  daya.  Informasi  adalah sumber daya. Uang adalah sumber daya.
Tentara  juga  sumber  daya. Jadi kita perlu sosial capital, kita juga
perlu financial capital, kita juga perlu political capital.

Sekarang  kalau kita jadi presiden, bayangkan kalau ada 35 menteri, di
bawahnya  masing-masing 10 dirjen, berapa jadinya? 350 dirjen. Dibawah
dirjen itu biasanya ada berapa eselon duanya? Satu dirjen itu biasanya
ada berapa direktur? Rata-rata 5 direktur, jadi 10 x 5 / atau 50 x 35.
Berapa semua? 1500 lebih. Itu orang-orang inti yang antum perlukan.

Nah  jadi  kita harus mengakui terlebih dahulu ketidak sempurnaan kita
itu.   Tapi   itu  bukan  penyakit.  inikan  menyangkut  masalah  cara
mengelola. Yang penting kita mengetahui dahulu dimana batasan kita dan
dimana batasan orang lain.

Nah  kalau  ini  sudah  clear  ikhwah  sekalian.  Pertanyaan besarnya:
Bagaimana  caranya  kita  merakit semua potensi-potensi itu sekaligus?
Yang  tidak boleh tergantikan pada orang, itu adalah ini (narasi), itu
yang  harus original. Adapun yang ini (kapasitas dan sumber daya) bisa
kita  mix  dengan  orang,  karena  ada  banyak  orang  yang  punya ini
(kapasitas) dan punya ini (sumber daya) tapi tidak jadi.

Jadi.  ikhwah sekalian Antum lihat. Uang itu menyangkut persoalan yang
lebih  tekhnis.  Dalam  hal-hal  seperti ini kita tidak bicara masalah
hal-hal  yang  bersifat  idealisme  dan  pragmatism.  Ini persoalannya
adalah  pemahaman  tentang  realitas.  Kita  akan menjadi sangat picik
kalau  kita  menyederhanakan masalah ini dengan persoalan idealis atau
pragmatis. Karena tidak ada urusannya kesitu. Sama sekali tidak ada.

Antum  belajar  sirahpun,  antum akan sampai pada kesimpulan ini kalau
pemahaman  kita benar. Karena tugas kita adalah sinaatul hayah, inilah
semua  yang kita perlukan untuk sampai kesitu. Dan menurut Saya inilah
persoalan  kronik  di  partai-partai  Islam  sejak masa Orde Baru yang
tidak  pernah mereka selesaikan. Mereka terjebak kepada persoalan yang
sangat  picik.  Menjadi idealis. Akhirnya tidak bisa terjun ke politik
secara   bebas.   Karena  di  politik  orang  dituntut  untuk  menjadi
pragmatis.  Pragmatisme  itu  adalah  filsafat. Dan tidak banyak orang
faham;  filsafat  yang berkembang di zaman modern ini. Pragmatisme itu
adalah  filsafat.  Intinya  adalah  mengukur kebenaran suatu kebaikan,
suatu ide dengan hasilnya. Kalau hasilnya benar idenya secara otomatis
jadi  benar.  Itu  idenya.  Sebagian  dari  ide  ini benar, tapi tidak
seluruhnya  benar.  Jadi  pragmatism  itu  bukanlah  satu cara tentang
penjelasan  menghalalkan  segala  cara.  Tidak. Dan menurut Saya parta
islam   karena  terlalu  lama  terjebak  dalam  masa-masa  itu.  Dalam
fikiran-fikiran   seperti   itu.  Akhirnya  fikiran  besar  itu  tidak
terangkum dalam ide besarnya.

Ini  pula yang menjelaskan, kalau kita membaca literatur partai-partai
Islam,  para  pemikir  partai-partai Islam di Indonesia. Menurut Saya.
Mereka  tidak  pernah  keluar  dari persoalan yang semoit seperti ini.
Kenapa   narasinya   soekarno  lebih  bertahan  daripada  narasi  atau
pemimpin-pemimpin  Islam pada waktu itu. Tema yang difikirkan Soekarno
pada  saat  itu  jauh  lebih  besar dari tema yang kita fikirkan. Saya
tidak  tahu  apakah buku itu masih dicetak sampai sekarang atau tidak,
tapi Saya dulu membaca total bukunya Natsir hampir semuanya saya baca.
Yang paling khusus itu adalah bukunya kapita selekta. Tapi kalau antum
baca  debatnya  soekarno  dengan Abdul Qadir Hasan, antum akan melihat
ide  itu.  Tapi  ide  yang lebih menarik adalah di bukunya  Bung Karno
penyambung lidah rakyat .

Antum  baca  lagi  pledoynya waktu dia berumur 29 tahun, memang terasa
perbedaannya.  Jadi  kalau  kemudian  dia  mendapatkan penerimaan yang
lebih  luas.  Itu masalah skala, ruang yang kita fikirkan. Dan PKS ini
kalau  yang  kita  fikirkan  perkara  yang  kecil itu, orang lain akan
merasa  bahwa  kita  tidak  berada  dalam  ruang  pemikiran  PKS. Jadi
orang-orang   dinegeri  ini  merasa  bahwa  mereka  bukan  objek  yang
difikirkan  oleh  PKS karena kita tidak pernah punya sesuatu yang kita
tawarkan.   kita   tidak  pernah  punya  satu  profosal  untuk  bangsa
Indonesia.

Apa  ide  kita  tentang  masa  lalu  dan apa ide kita tentang the next
Indinesia?  Tidak  jelas.  Tidak  prnah  kita rumuskan. Dan kita tidak
pernah  membuat  satu  proses  internal  yang  sangat  intensif  untuk
merumuskan  itu.  Ada  platform kita sebenarnya. Platform kita itu kan
ada. Yang sekarang sudah akan dicetak. Tapi ide secara keseluruhan itu
yang belum ada.

Nah  menurut  Saya.  Itu yang menyebabkan kalau kita ingin mengungguli
partai-partai sekuler dimasa yang akan datang. Kita harus pertama kali
mengungguli   disini   (narasi).   Akhirnya  partai-partai  islam  itu
cenderung  yang kita pertahankan kemudian kembali kepada kampanye yang
simplikasi.  Membangun  emosi  keagamaan.  Kita  tidak  membangun satu
rasionalitas  kehidupan.  Kita  tidak menawarkan sesuatu yang rasional
yang  kita  kemudian  yang  ditawarkan oleh partai-partai islam adalah
sentiment keagamaan.

Makanya  kalau antum lihat ikhwah sekalian di bukunya Dreasley tentang
Islamisme  di  timur  tengah  dan  transformasinya  ke  Indonesia, dia
menukil  satu  tulisan  yang  ditulis  oleh  olive  roey:   Tajribatul
al-islam  siyasi , penulis Perancis, sudah diterjemahkan oleh penerbit
Mizan,   (kegagalan   Islam   politik),  jadi  dia  mengatakan;   Jadi
demokrasi,  perlu  di  globalisasi  dan  tidak  perlu  mengkhawatirkan
munculnya    pundamentalis-pundamentalis    Islam,    gerakan    Islam
pundamentalis   di  dalam  sistem  demokrasi.  Kenapa?  Ketika  mereka
berkuasa.  Mereka  akan  turun  sendiri.  Karena  mereka  tidak  punya
kapasitas untuk berkuasa. Itu dia persoalannya.

Kalau antum pergi ke Teluk sekarang antum bisa memahami kenapa terjadi
futur  yang  terjadi  di  teluk  secara  qoutry.  Antum lihat di teluk
sekarang  itu  ada  perubahan  demografi yang luar biasa dahsyatnya. 5
atau  10 tahun ke depan penduduk asli Emirat Arab itu akan tinggal 2,5
%.   Inikan  rekomposisi  demografis  yang  dahsyat.  Tidak  ada  lagi
fitur-fitur  islam  atau  arab  itu  di  Dubai. Seluruhnya fitur-fitur
modern  disana.  tidak  ada.  Itu  benar-benar global sistem. Sehingga
ikhwah disana itu mulai futur. Hampir jama i. Tidak sampai keluar dari
ikhwan  seluruhnya tapi hampir semua menjadi futur. Tidak mengerti apa
yang  harus  mereka  lakukan.  Penduduknya hanya 200-300 ribu sekarang
hampir 400 ribu, dan undang-undang ke warga negaraannya dirubah. Siapa
yang punya  karena dihubungkan dengan investasi-, sekarang Qatar mulai
merubah  undang-undang  kewarganegaraannya, mereka memerlukan tambahan
penduduk.  Jadi  kalau  antum  pergi  ke Qatar sekarang Antum antri di
bandaranya.  Antum  akan  lihat, yang antri itu; satu orang cina, yang
kedua orang Eropa timur, yang ketiga orang India.

Di  Dubai sekarang ada lebih dari satu juta orang India, tapi di Dubai
sudah  ada China Town. Jadi perubahan demografi ini. Itu membingungkan
orang  semuanya. Karena ada uang secara tiba-tiba yang meledak, datang
dalam  jumlah  besar  dan  ini harus dikelola, harus di buat proferti,
kalau  disebarkan ke proferti yang ngisi siapa? Kan mereka perlu warga
Negara.  Mereka perlu penduduk untuk mengisi itu. Kalau tidak uang ini
mau  disimpan  dimana?  Disimpan  diluar  tidak aman disimpan di dalam
(disini), Negara kecil.

Makanya  Saya lihat ikhwah banyak yang futur, kehilangan ide bagaimana
berhadapan  dengan situasi baru ini. Bandingkanlah perubahan strategis
ini  dengan  buku-buku  yang ditulis oleh mufakir harakah disana. Para
duat! Konsennya kemana mereka? Konsennya kemana para duat? Antum lihat
buku-buku  yang  ditulis misalnya yang paling poluler misalnya da i di
Saudi?  Aidh al-Qarni. Antum lihat ide-idenya..!! Bandingkan perubahan
sosial  yang  sekarang  sedang  terjadi.  tidak  macth.  Semua ide-ide
tentang  la tahzan itukan ide tentang pertahanan sosial, bukan sesuatu
yang  expansif.  Tentang  bagaimana mendayagunakan perubahan-perubahan
baru,  situasi-situasi  baru.  Ini tidak ada. semua ide-ide itu adalah
ide-ide  defensive.  makanya  tidak  akan  kuat  bertahan. Orang tidak
setuju  dengan Walid bin Tholal. Dia bikin rotanah. Pusing  semua pake
satelit.  Sekarang kalau antum lihat, sistem televisi disana itu bukan
pakai  transmeter,  tapi pakai satelit langsung. kalau antum nginep di
apartemen  Saudi atau di Kuwait atau disemua Negara Teluk. Saya pernah
nginep  di  Kuwait.  Di dalam apartemen itu, kita bisa nyambung dengan
500  channel  televisi,  Antum  bisa  bayangkan roda pemerintahan yang
digerakkan.    Sudah   perubahan   demografi   seperti   ini.   Sistem
pemerintahannya  monarki  pula.  Bagaimana harakah bisa bergerak dalam
situasi  seperti  itu?  Sudah begitu ada Amerika di sekililingnya. Dan
ada Palestina yang setiap mereka dengar tentang pembunuhan, pembunuhan
dan  pembunuhan.  Bagaimana  tidak  stress  semua  orang  itu. Makanya
tumplek semuanya di Mekkah. Haji Umroh semuanya.

Saya  beberapa  kali  ke  Aljazirah,  bertemu  dengan  wartawannya dan
lain-lain.   Semua   dalam   keadaan  defresi.  Jadi  sesuatu  terjadi
disekitarnya  dan dia tidak bisa mencernanya. Kita juga akan mengalami
hal  seperti  itu.  PKS  ini,  kalau  kita tidak punya ide besar untuk
mencerna,  isti ab,  ihtiwa  terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi
dan  perubahan-perubahan  yang ada. Kemudian sebuah profosal baru untk
bangsa Indonesia, kita tidak pernah nevely leader.

Nah  karena  itu,  persoalan PKS sekarang sama persoalan dengan bangsa
Indonesia.  Ada  sumber  daya alamnya, tidak punya teknologi dan tidak
punya  modal. Apa yang dilakukan oleh bangsa seperti itu? Mendatangkan
investor dan beli alat teknologi!! Jangan tunggu alat sampai Indonesia
pintar-pintar  mengelola  minyak  sendiri. Kita punya laut, tapi tidak
bisa kita dayagunakan yang ambil semua isinya, semuanya orang Taiwan.

Jadi karena itu ikhwah sekalian 

Ide  tentang  strategic  partnership  itu  adalah  ide tentang ketidak
cukupan.  Kita  sebagai satu komponen ini tidak berdiri sendiri, tidak
punya  semua  asset  yang kita perlukan itu, dan karena itu kita perlu
share.

Dan  dalam  konstalasi  global  sekarang  ini tidak bagus bagi harakah
islamiyah  itu. tidak menguntungkan sama sekali bagi harakah islamiyah
itu,  untuk  muncul secara sangat digdaya, naik berkuasa sendiri habis
itu yang lain semua tunduk. Tidak.

Kita  belum lihat model Turki sepanjang apa dia bisa bertahan?? Tetapi
kita perlu melihat waktu-waktu ke depan, karena itu menurut Saya model
Turki  perlu bagus untuk kita pelajari dan tidak bagus pula untuk kita
kagumi  secara  berlebihan,  kita  lihat  bagaimana ini akan berlanjut
dimasa   yang  akan  datang.  Dan  situasi  seperti  itu  kalau  antum
perhatikan  di  Indonesia, untuk negeri yang sangat plural seperti ini
itu  juga  bahaya itu. Tetapi yang penting bagi kita, kalau kita punya
tiga-tiganya  itu  adalah  bagaimana  mengendalikan. Mengendalikan kan
artinya  mempengaruhi  dan  mengatur,  bukan  memiliki  semuanya, oleh
karena itu kita juga tidak membayangkan nanti pengusaha nanti semuanya
pengusaha  PKS, birokrat seluruh birokrat PKS, yang kita bayangkan itu
bahwa  semua  pengusaha  itu  mempunyai  kontribusi  dalam  arus besar
pembangunan  bangsa kita di bawah kepemimpinan PKS. Itulah ide tentang
strategic  partnership.  Bagaimana  mengumpulkan  aset bersama menjadi
satu power.

Kalau  kata  Iqbal  dalam  salah  satu puisinya dia bilang :  Ya Allah
ajarkanlah  kepada  kami  kembali ajaran untuk saling mencintai supaya
lidi-lidi  ini  bisa kami rakit jadi sapu !!  Persoalan kita kira-kira
itu.

Nah  itulah  ide  tentang  strategic partnership. Bagaimana meperbesar
aset  dengan  mangakumulasi  aset orang digabung jadi satu. Konsep itu
adalah  konsep  pendayagunaan. Ini bukanlah konsep suatu antitesa yang
harus  kita  pertentangkan  dengan  konsep  muamarah,  konspirasi yang
selalu  kita  pelajari dalam ghazwul fikri. Sebab dulu kita menganggap
televisi  sebagai ghazwul fikri tetapi sekarang menjadi shahib pemilik
ghazwul  fikri,  yang  setiap hari menyebarkan ghazwul fikri itu. Yang
bangun  gedung  kita  dia pula. Setiap hari kita bikin doktrin ghazwul
fikri dan yang kasih gedung kita dia.

Apapun   posisi   kita   itu  selalu  ada  konflik,  jadi  kita  tidak
membayangkan  bahwa semua kekuatan dinegriini bisa kita rangkul semua.
Yang  diperlukan  di negeri ini, kekuatan yang solid sekitar 60 % dari
total  power  yang  ada.  Karena  kalau tidak ada, negeri ini terancam
disintegrasi.  Bahaya.  Mesti  ada yang seperti itu, sebab jika kurang
dari itu maka tidak akan cukup untuk memimpin negeri yang kuat.

Jadi  gabungan  antara  demokrasi  dan kesejahteraan itu hanya mungkin
terjadi  kalau  ada  civil  society  yang  kuat, ada pemerintahan yang
efektif.  Kalau sekarangkan, ada civil society tidak terlalu kuat tapi
ada  juga  pemerintahan  yang  tidak efektif. Dan karena itu ada pasar
yang  tidak  dinamis,  itu sebabnya setelah kita demokratis kita tidak
jadi  sejahtera,  tidak  kunjung  sejahtera. Kalau ini ikhwah sekalian
kita  fahami,  sekarang  dengan demikian kita bisa memahami kata kunci
yang kita sebut sebagai strategic partnership, sebelum kita masuk pada
partnership ini Saya mau bertanya sedikit;

Selama ini apa hambatan orang untuk bergaul dengan PKS?

Kenapa dimata tentara kita dianggap ancaman?

Kenapa  dimata,  -ini  contohnya  Jawa  Barat.  Agum Gumelar sudah mau
koalisi  dengan  PKS,  DPW  Jawa  Barat sudah sepakat dengan PDIP juga
untuk  membuat koalisi merah putih. Agum Gumelar sudah setuju, tadinya
jelek  fikirannya tentang PKS, setelah diskusi dia berubah, dia datang
ke Megawati, Megawari yang tidak mau.

Jadi  sekarang  kita tanya dulu  mawaniul ijtima ma a al- adalah ? apa
hambatan orang untuk masuk ke kita itu?

Image ini yang bikin mereka atau kita ? kita sendiri.

Jadi  hambatan  terbesar  orang  untuk  bertemu  dengan PKS itu adalah
karena  kita  memang  yang tidak menginginkan mereka itu. Itu hambatan
paling besar. Dan menurut Saya inilah inti ekslusifisme itu. a

Makanya  imam  Ghazali  mengatakan  :   Al-Insanu aduwwun ma yajhulu .
Manusia  memusuhi  apapun  yang  tidak diketahuinya. Karena kita tidak
tahu  orang lain kita cenderung memusuhi orang lain. Karena orang lain
melihat  kita  ini jalan masuk PKS juga tidak jelas, kanal-kanal masuk
PKS lewat apa coba? Antum lihat, kanal pintu untuk masuk PKS itu lewat
apa?  Jadi kalau kita mau masuk PKS tidak jelas, pintunya dimana tidak
jelas.  Tapi kalau antum mau setor duit di BCA itu kan outletnya jelas
kan. Ada dimana saja outlet kami. Tapi PKS itu tidak punya outlet, itu
masalahnya? Tidak ada.

Jadi  kita  yang belum siap menerima orang, itu intinya yang terbesar,
jadi  kalau  orang  memahami  orang  PKS  itu ekslusif, itu benar. Dan
menurut  saya  membuat  diri menjadi terbuka itu bukan sekedar perkara
komunikasi. Itu masalah konseptual juga. Karena itu antum lihat ikhwah
sekalian  di dalam Al-Quran, kenapa ada banyak kata  istibdalul qoum ?
disurat   Muhammad   ayat   terakhir   Waintatallaw  yastabdil  qouman
ghairakum  tsumma  la  yakunu amtsaluku . Kalau kata orang Jepang kita
ini  perlu  hati-hati  jangan  sampai  jadi ibrah bagi orang lain. Itu
kalau  ada  istibalul qoum. Itu jadi ibrah bagi orang lain. Yang harus
terjadi  itu, kita jadi uswah bagi orang lain. Tempat orang mengikuti.
Kalau dari jauh orang dapat ibrah dari PKS. Itu bukan berita bagus.

Jadi  istibdalul  qaum  itu artinya ikhwah sekalian. Dakwah ini dakwah
ilallah,  bisa dilakukan dengan tangan kita bisa juga dilakukan dengan
tangan  orang  lain.  Kalau  sudah  dicoba dengan tangan kita ternyata
tidak  becus,  dengan  gampang  Allah  bisa  mendatangkan  orang lain.
Sederhan.  Oleh  karena  itu  isu tentang keterbukaan itu pertama kali
harus  difahami bahwa belum tentu kita yang terbaik yang memikul beban
dakwah ini. Itu dulu.

Mengapa  orang  lain  yang  potensinya ada, tidak kita beri beban yang
sama..??  kenapa  kita  tidak  membagi beban ini kepada orang itu? Dan
perkara  bangsa  ini  kan  bukan  perkara  kita  aja. Kalau kita ingin
menciptakan  kesejahtraan yang akan sejahtera bukan cuma umat Islam di
Indonesia  sajakan?  Kan  yang  kafir-kafir  juga akan ikut sejehtera.
Zakat  itu  ikhwah sekalian, hanya khusus untuk orang lslam atau untuk
orang  lain  juga?  Makanya  antum perlu bikin mukhayyam fikri fi fiqh
daulah,  konsep  al-muallafati  fi  qulubihim  itu apa artinya? Itukan
konsep  tentang kohesi sosial, dan menggunakan uang sebagai instrument
kohesi  sosial.  Tapi  apa  yang  dimaksud  dengan fuqora wal masakin.
Apakah lifuqoro muslimin, masakin al-muslimin atau foqoro an-naas?

Ada  bukunya  Qordhowi  bagus  antum baca,  al-faqru wa kaifa  alajahu
al-islam .  Dan  balik  lagi  kita  ke  fiqh  zakat.  Tadi kalau antum
perhatikan  konsep  al-muallafati  dalam  asnafu  zakat itu dna konsep
al-fuqoro  wal masakin, itu adalah fuqora an-naas, karena ga boleh ada
yang   mati,  nyawa  yang  mati  karena  kelaparan  fi  dzilli  daulah
islamiyah,  itu  tidak  boleh,  itu bukan masalah agama kelaparan itu,
yang  harampun  dibolehkan  dimakan,  kalau  kita terpaksa memakannya.
Makanya  huququ  daulah,  hak Negara Negara untuk menghukum orang yang
mencuri  itu  jadi  hilang kalau orang mencuri karena tidak sejahtera.
Karena  terpaksa.  Jadi  Negara  tidak  boleh  mengambil haknya karena
kewajibannya tidak dia laksanakan dengan baik.

Jadi  konsep  tentang  keterbukaan  itu  sekali  lagi, ikhwah sekalian
adalah  konsep  tentang  kapasitas.  Kita  harus  dengan  rendah  hati
mengakui  bahwa  di negeri kita ini banyak orang Islam, gak usah orang
lain  banyak orang Islam, yang kapasitasnya luar biasa yang belum kita
dayagunakan.  Tapi  karena  kita bekerja bukan hanya untuk umat islam,
untuk bangsa secara keseluruhan dinegeri inipun, banyak juga kapasitas
yang  belum  kita  daya gunakan, toh kalau kita mencipkan keamanan dan
kesejahteraan  yang  paling  menikmati itu siapa konglomerat juga, dan
kebanyakan  non  muslim.  Jadi  kenapa  kita bekerja sendiri, kemudian
mereka yang menikmati dari jauh harus ikut bekerja sama kita, itu yang
kita maksud dengan investasi. Kita punya proyek mensejahterakan Negara
begini,  cara mensejahterakan itu begini, begini. Kamu ikut share dari
awal..!!

Karena  mereka dapat finance nanti, kalau dapat keamanan di Indonesia,
orang  china  kan  yang  paling menikmati, paling gesit ke pasar, oleh
karena  itu  ada  anekdot,  ada orang china mau masuk Islam, datang ke
orang  arab,  kata  orang  arab  jangan  masuk Islam, ente masuk Islam
pertama  harus di sunat, yang kedua harus shalat lima waktu cape ente,
ramadhan  ente  puasa,  lapar,  babi  tidak boleh, terlalu banyak yang
tidak  boleh,  cinanya  pulang  si anaknya datang, pak kenapa dilarang
masuk  Islam?  Ditanya keabahnya itu kenapa dilarang masuk Islam? Kata
abahnya  :  tanah  kita sudah diambil, rumah kita sudah diambil, pasar
kita  sudah dikuasai oleh mereka, kalau mereka masuk Islam masjid kita
juga  diambil,  habis  kita  punya  itu,  kita  harus pertahankan yang
namanya warisan nenek moyang kita itu, satu-satunya property yang kita
miliki.

Jadi  yang  mau  kita  kerjakan  disini  adalah masyru  lil jami . Dan
karena   itu  yahtaju  ila  musyarakatil  jami .  Karena  yahtaju  ila
musyarakatil  jami ,  itu  yang  kita  maksud  dengan partnership itu,
karena  itu  kira harus main step by head  satu langkah kedepan-. Dari
sekedar musyarakah menjadi isyrak.

Kita  adalah  shohibul  masyru, yang lainnya investor, ikut saham dari
awal,  tapi kita project ownernya, orang lain ikut bersama kita. Semua
orang  memberikan  kontribusi  sesuai dengan hajatnya. Dan inilah yang
dimaksud dengan unsur tabadul lil maslahah dalam politik itu.

Seperti  yang sering saya ulang-ulang, kalau antum datang kepada orang
minta  sumbangan  bangun  masjid  orang  itu bilang sekarang belum ada
duit,  tahun  depan baru ada. kan masjidnya harus ditunda tahun depan,
nanti  tahun  depan  dia  sudah  punya  duit  antum datang lagi kesana
dikasih  antum  duit  satu  tahun. Masjid selesai antum kasih laporan,
kita  foto masjidnya sudah jadi, laporan keuangan lengkap. Antum dapat
pahala  amal  dan  orang  itu  dapat  pahala infak, kemudian orang itu
bilang  kamu  tidak  kaya  karena  bangun masjid, karena uangnya tidak
dikorupsi jadi kita dua-duanya dapat pahala.

Tapi  kalau  antum  datang ke orang minta sumbangan untuk pemilu orang
itu  bilang  gak  punya duit pemilunya bisa ditunda gak? Gak bisa kan.
Kalau  antum dikasih duit, setelah itu antum jadi anggota dewan, waktu
jadi  anggota  dewan antum terima gaji katakanlah 37 juta atau 50 juta
dengan   tambahan  lain-lainnya  sebulan,  di  kali  12  bulan  (dalam
setahun),  dikali 5 tahun (50X12X5). Berapa totalnya? 3 Milyar. Dikali
anggota  ke  dewan,  3  M  dikali  50  (3X50),  berarti  150  M.  Jadi
orang-orang  melihat  PKS  berduit,  karena kita kasih infak buat PKS,
yang dikasih PKS buat kita apa?

Kalau  ada  satu  ikhwah  dalam waktu 5 tahun punya duit 3 M, dipotong
berapa  persent  buat  partai?  Ambil  setengahnya  buat  partai, satu
setengah  buat partai, satu setengah buat kita, bagi lima tahun paling
tidak  setor  25  juta  sebulan, kalau antum punya mobil 1,5 M dalam 5
tahun  kira-kira  punya  mobil apa? Ini tetangga yang lihat, yang ikut
teriak-teriak,  wah  ada  kemajuan  dari  shahib  saya, itu tidak bisa
dihindari,  gak  bisa  ditutupi, orang-orang menyaksikan. itulah sifat
mu amalah maliyah dalam politik.

Ada  ikhwah  masuk  tadinya  anggota  dewan, gak punya mobil, sekarang
punya  mobil  2,3,5  dan  seterusnya,  orang-orang  yang ikut nyumbang
itukan  lihat begitu, ah..kau sudah sejahtera sekarang. Terus maslahat
yang  didapat itu apa? Itulah pertanyaan orang ikhwah sekalian. Itulah
bedanya  muamalah. Makanya unsur tabadulul maslahah dalam politik yang
tidak  bisa  kita  hindari  karena  sifatnya, tabiatnya begitu; tabiat
muamalahnya, sifat uang yang beredar.

Ada  buku Ibnu Khaldun tentang ini!  al-kasbu wal maisyah . Mukaddimah
ibnu  Khaldun,  antum  baca  bab  al-kasbu  wal  maisyah,  antum lihat
bagaimana sifat uang itu diterangkan oleh Ibnu Khaldun!!

Kita  disini  tidak  sedang  bicara soal yang sangat sempit. Tapi kita
bicara   yang  skala  luas,  nah  kalau  ingin  bicara  dari  strategi
partnership  kira-kira  polanya  itu  begini; strategi partnership ini
sebenarnya  bukan ide baru, ini konsepnya rabtul am di kaderisasi, ini
ide ada dalam bisnis, ide dalam politik, ide dalam skala global, kalau
antum  lihat  Negara-negara  Amerika  utara,  tengah dan selatan bikin
misalnya NAFTA, APEC untuk fasifik, itu strategic partnership

Itu  semuanya ide partnership, nah sekarang kita ingin coba menggagas.
Caranya kita menjadi besar itu adalah bertumbuh menjadi besar, menjadi
leading   party   melalui  partnership.  Nah  untuk  membuka  strategi
partnership  ini.  Pertama  kali  keterbukaan dulu supaya orang merasa
diterima  di  PKS  dan  supaya semua orang bisa menerima PKS. Jadi isu
keterbukaan  itu  adalah isu untuk menghilangkan barier. Menghilangkan
dulu entri barier ke PKS itu apa? Itu dulu yang kita hilangkan.

Apa  hambatan  orang  masuk  kepada  kita, dan apa hambatan kita masuk
kepada  orang  lain.  Ada orang-orang yang menganggap PKS itu kumpulan
manusia  semi malaikat, makanya tidak terjangkaulah para artis seperti
kita  ini.  Makanya  artis-artis  yang maju hanya dipakai pada pemilu,
dipajang sebagai etalase habis itu ditinggal karena komunitas itu.

Nah kalau berier ini bisa kita hilangkan. Sekarang kita coba bagaimana
power  itu  kita  bangun.  Ambillah PKS disini, yang pertama-tama kita
perlukan  itu  adalah kita bagi dua sumbernya kakinya PKS akan seperti
kira-kira  itu. Disini ada investor, dari kalangan pelaku utama pasar.
Disini  ada  militer  disini. Ada informal leader. Dan disini ada para
professional.  Termasuk  di  dalamnya  adalah  para  birokrat. Nah ini
(investor  dan militer) fungsinya untuk menjadi financial dan security
support,  dan  ini  (informal  leader  dan  profeioanl)  menjadi front
linner,  orang  yang ada digaris depan, wajahnya PKS ke depan itu ini.
Gabungan  antara  informal leader dan para professional, dibelakangnya
itu  mesti  ada  support, ini yang kita sebut dengan political capital
dan ini yang kita dengan social capital.

Dan  disini ikhwah sekalian yang disebut dengan masyarakat, atau dalam
terminology  pemilu kita sebut dengan votter, jadi dengan demikian PKS
punya 4 kaki; dua supporting sistemnya dan dua front linnernya.

Jadi  kita  perlu menyatu dulu dengan ini (investor dan militer); back
up dulu disini, kita punya proposal, tapi kita perlu merekrut informal
leader  sama  professional  disini.  Yang  akan jadi front linner PKS,
resepsionisnya  PKS,  dan  disitu  harus  gagah,,  yang  ini gak perlu
kelihatan,  tapi  back up, kunci-kuncinya ada disini.. ini yang bicara
kemana-mana;   PKS   bukan   ancaman.  Shohib.  Dan  ini  yang  bicara
kemana-mana  PKS  bukan  ancaman  buat  pasar.  Bisnismen. Kalau antum
diterima  di  militer,  diterima di pasar, tahap awal pertama selesai.
Selanjutnya  publik,  kalau  antum  punya  profesional  disini,  antum
menjalankan instutusi Negara, seperti yang saya sebutkan tadi distance
negara  itu  ada  tiga, politisi, militer dan pengusaha. Inilah social
capital tapi inikan semuanya dari orang sipil,

Informal  itu  bisa  politisi, selebrity, bisa ulama bisa macam-macam,
itu  semua  kita  gabung, kita ramu jadi satu, jadi satu kekuatan, apa
pekerjaan  utama  PKS disini? Atau hafal kalimat ini  The Match maker 
kita  keluar dari sini, naik dari calo menjadi match maker. Jadi waktu
kita  berhadapan  dengan mereka, yang ada di kepala kita itu bagaimana
mendayagunakan  sumber daya semuanya untuk kepentingan proyek ini. Itu
sebabnya kenapa narasi itu kapasitas yang tidak boleh hilang dari kita
karena itu syarat utama jadi leader, kapasitas kita gabung antara kita
dengan orang. Tapi untuk ide mesti dari kita itu, itu kuncinya, inilah
yang menjelaskan kenapa soekarno memimpin semuanya, dia yang punya ide
yang  lain  semuanya  ikut,  datang dengan kapasitasnya masing-masing,
kita  yang  punya  project, kita yang punya narasi dan kita yang punya
ide dan orang lain datang. Nah untuk tidak terlalu banyak ada bagusnya
antum endapkan dulu.

Sumber: Blog Anis Matta

http://anismatta.blogs.friendster.com/my_blog/2008/06/bukan_karena_ki.html




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke