Terima Kasih Untuk RS Aadnan Warga Dalem Payakumbuh Kami sering pulang kampung yang letaknya 18 km dari Payakumbuh. Dulu2 pada awal tahun2 90an kami sekeluarga sering mengadakan sunatan massal. Ketika mengadakan sunatan massal tersebut kami melibatkan para tenaga ahli RS Aadnan W. D dan alhamdulillah kami kenal baik dengan para medis di RS Payakumbuh. Kami melakukan sunnatan massal tsb 2 a 3 kali tetapi tahun2 berikutnya orang2 tidak mau lagi anak2nya disunat massal karena mereka umumnya ingin disunat sendiri dan ini juga menandakan keadaan kampung tambah makmur dan orang2 Minang suka berpesta pora semalam dengan saluang atau organ tunggal. Sampai sekarang tradisi itu masih ada hanya organ tunggal yang goyang seronok sudah hampir2 tidak ada. Setiap pulang kampung kami juga tak lupa untuk mampir di Situjuah makan pangek Situjuah, gulai kambiang, dan dendeng batokok. Kalau musim putiak ambacang enak sekali sambal lado hijaunya dengan putiak ambacang. Pada suatu kali kami ketemu dengan kepala RS Payakumbuh yang juga sedang makan di kedai Wan Siri Gulai Kambiang Situjuah. Setelah mengucap salam sama2 makan maka saya menanyakan kepada kepala RS tsb. RS Payakumbuh itu kelas berapa dan apa2 saja yang dapat dilakukan di RS itu. Saya juga menanyakan kenapa orang2 lebih senang ke Bukittinggi? Dokter kepala RS tersebut menjawab bahwa RS kita tambah membaik dan banyak kasus2 yang juga dikerjakan di RS Payakumbuh. Buya kami terserang stroke pada hari Irak diserang AS dan waktu mendengar berita tsb. Dia lansung pingsan. Buru2 kami minta tolong menyelamatkan beliau ke RS Yarsi Bukittinggi. Disanalah buya kami dirawat sampai akhir hayatnya. Waktu beliau akhirnya tidak bisa ditolong lagi pada umur 88 tahun beliau meninggalkam kami dan anak2 serta cucu2 nya yang berpuluh2 jumlahnya. Dari segala penjuru datanglah orang2 yang bersangkutan dan salah satunya putra kami yang kedua yang datang dari Jakarta minta ditunggu didepan Mega Prima Payakumbuh. Anak kami Yudy naik taxi Angkasa jam 9 dari Padang dan ditunggu sepupunya Siti di Payakumbuh. Karena tidak juga muncul2 di Payakumbuh dipikir Siti Yudy sudah lansung kekampung. Dikampung Siti mengatakan dia dimain2kan uda Yudy karena tak muncul2 dikiranya Yudy sudah lansung pulang kekampung saja. Waktu itu sudah jam 2:30 jadi sudah terlambat beberapa jam. Naluri seorang ibu mengatakan bahwa ada sesuatu terjadi dan waktu dikatakan kepada ayah komentarnya menyakitkan sekali waktu itu: “Kan dia sudah besar sudah bisa mengurus diri sendiri”. Karena bunda ngotot mau menelusuri jalan Payakumbuh Padang maka ayah akhirnya mengalah dan ikut bunda. Sesampai di Taeh berdering HP bunda dari uda Tata anak kami yang tertua yang mengatakan Yudy mendapat kecelakaan dan sekarang berada RS Aadnan Payakumbuh. Kami lansung ke RS tsb. Dan kami temukan Yudy dalam keadaan berdarah2 dengan lebih 60 jahitan didahinya. Tangannya bengkak susah digerakkan dan dia sudah sadar. Disinilah bunda sujud syukur karena Yudy selamat. Melihat keadaan mobilnya yang ringsek dan berlipat suatu kekayaan Allah SWT lah yang terjadi. Dia selamat walaupun dahinya penuh jahitan dan mungkin sekali akan cacat. Coba bayangkan Yudy tertidur ditempat duduk dibelakang supir, supirnya ngebut tahu2 ada benturan dan dia terlempar kesebelah kiri mobil. Mungkin urutan2nya taxi Angkasa menubruk truk, kap depan terlipat dua, Yudy membentur kaca depan, luka2 didahi bukan main banyak darah dan ada seseorang yang berbaik hati membawa ke RS. Waktu Yudy terbangun dia mendengar para perawat sedang menjahit dahinya sambil mengomong yang mengatakan dia turis. Kedua HPnya tidak bisa dipakai sama sekali. Ditanyakannya dalam bahasa Minang dimana ada telepon. Dipinjamkan HP oleh perawat tsb. Dan dapatlah dia mengontak rumah. Itulah telepon yang bunda terima dalam perjalanan tadi. Malamnya tangan yang bengkak tadi semakin membesar. Untung tidak patah hanya terkilir saja. Malam itu juga Yudy dibawa ke seorang tukang urut yang terkenal Wan Acin dan alhamdulillah besoknya sakit dan bengkak jadi hilang. Belakangan kami dapata berita supir tsb. meninggal dunia. Ayah dan bunda tak merasa senang dan besoknya kami dan Yudy balik ke Jakarta. Setelah melakukan pengecekan di RSPI ternyata Yudy tak kurang suatu apa dan waktu 63 jahitan didahinya itu dibuka dokter di RSPI menyatakan jahitan yang dilakukan di RS Payakumbuh ternyata apik sekali tidak ada berbekas. Semula yang diperkirakan ada operasi plastic untuk memperbaiki dahinya kalau2 cacat dan ternyata tidak ada sama sekali cacatnya. Terima kasih RS Aadnan Payakumbuh. Kami tak kan lupa sama sekali. Kami mendapatkan pelajaran yang berharga janganlah menganggap RS kecil seperti di Payakumbuh tidak dapat mengerjakan hal2 yang besar artinya buat kita. Donot judge the book by its cover. Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayatnya kepada kami sekeluarga. Semenjak kejadian tsb. kalau naik taxi bunda menjadi cerewet sekali kepada supirnya dan kalau masih ada jalan lain tidak mau naik taxi Angkasa. Hati2 karena para supir2 suka ngebut. Wassalam Hayatun Nismah Rumzy (69+++)
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---