CIUMAN TULUS SAHABAT NEGRO DI MASJIDIL HARAM
Oleh: KSuheimi
   
Badannya
tinggi besar, kulitnya hitam pekat dan janggut yang lebat, saya dipeluk
dan diciumnya, matanya berlinang berkaca-kaca, hiba hatinya pancaran
sedih membayang diwajahnya.
Dia
melengos sambil membawa kurma yang saya berikan.”Next time we meet
again” bisiknya dengan tulus, saya diciumnya dengan cepat dan berlalu
dan saya pun terperangah.
 
Belum
lama kami berkenalan belum saya siapa namanya dan dimana tinggalnya,
tapi sudah harus berpisah, pisahnya yang mengharukan, saya kenang
wajahnya, senyumnya, linangan airmatanya.
Boleh
numpang duduk disini katanya dengan bahsa isyarat melihat ada celah
sedikit ditempat saya, saya persilahkan dia duduk dan kebetulan saya
mau beruduk dan mencas hp. Diperjalanan sesudah beruduk saya dapat
segelas kurma, kurma itu saya akan berikan padanya.
 
Betapa terkejut saya begitu saya kembali dia berdiri dan menyerahkan tempat itu.
Kenapa
dia demikian ? seperti orang merajuk? Kemudian saya dapat cerita dari
ustadz Fazaman yang duduk disebelah saya, tadi kata sang ustadz terjadi
pertekaran hebat dengan teriakan keras antara sahabat negro saya dengan
petugas karena disuruh pergi dari tempat itu dengan alasan tempat itu
sudah ada yang punya.
 
Betapa
marahnya dia ketika disuruh pergi dan dia pertahankan tempat itu dan
karena hak nya. Karena semua kita berhak duduk dan hadir di Masjidil
Haram dan kita semua mempunyai hak yang sama katanya dengan tak kurang
kerasnya. Bertegang urat leher itu cukup lama, sampai akhirnya petugas
tadi mengalah kita serahkan saja pada Allah penyelesaiannya kata
petugas sambil menunjuk keatas kearah langit..Negro itu berkata
“mentang-mentang kulit saya hitam dan saya jelek makanya kamu mengusir
saya. Makin dikerasin makin keras pula dia menjawab, tak mau dia
beranjak cm pun.
 
Saya tak mengira kejadiannya begitu hebat. Ketika saya dapat segelas kurma
terniat memberikannya kepada sahabat negro ini, dan begitu saya kembali
bertemu dengannya lagi lalu saya beri dia kurma itu dia ucapkan
terimakasih, matanya berlinang sambil berdiri dia mau meninggalkan
tempat itu, lalu memeluk dan mencium saya. Kelak suatu saat kita
berjumpa lagi bisiknya dengan jelas.
Saya
mengangguk dan dia pun berlalu, lalu teman saya dari Brunei berkata
“Tampaknya makin dikerasin makin keras pula reaksi yang diberikannya. 
 
Rupanya dengan perlakuan lemah lembut rontoklah pertahannya.
Yang
saya tahu sahabat negro itu adalah orang mampu, kalau tidak masakan dia
sampai ke Masjidil Haram. Tutur bahasanya yang sopan jelas menyatakan
bahwa dia dari orang terdidik.
 
Hari
ini saya kehilangan satu kesempatan, bicara lebih lama dengan dia,
bergaul lebih akrab. Tapi keteguhan pendirian dan kekekaran badannya,
dia menantang dan dia benar serta mau mempertahankan haknya dan dia
sangat tersinggung kalau diperlakukan dengan tidak adil dan dilecehkan.
Namun dia tunduk pada pada kelembutan dan kasih sayang saya akan kenang dia dan 
satu saat kelak kan bertemu lagi.
 
Masjidil Haram, Khamis 26 September 2008



      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke