Assalamualaikum
 
Ghithuuu thoo, gak jadi lah si Srimulyani mau kita capres kan bahkan sampai 
kiamat pun amit2, jadi menteri ini aja rasanyo udah nyesel bangeet, urang IMF 
tu kabarnyo kan antek Yahudi juo yooo .... yaaa... orang2 berkeley kan?
 
Kenapa gak ngemis ke Timteng aja yaaa, ke saudi atau quwait misalnya mungkin 
lebeh bermartabat 
 
salam
al

--- Pada Sen, 13/10/08, jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 29: SALUT UNTUK SRI 
MULYANI
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Tanggal: Senin, 13 Oktober, 2008, 11:14 AM











Assalamu alaikum,
 
Pak Saaf dan dun sanak sepelanta,
 
1. Kami di Washington DC tahu yang Sri Mulyani telah datang dan teman teman 
telah meminta KBRI menyelenggarakan satu pertemuan diantara masyarakat dengan 
beliau. Kami kecewa kerna di beritakan dia tergesa gesa mahu pulang. Kami 
inginkan membahas dampak krisis macet kredit Wall Street keatas Indonesia. 
Mungkin ada teman teman di sini mentelah kok mengapa Sri Mulyani datang ke sini 
membuat pertemuan dengan WB and IMF. Ada yang tetap sasaran ya mengemis lagi, 
dan ada yang tidak percaya, termasuk saya.
 
2. Kini, sudah jelas kedatangan beliau adalah melobi/mengemis lagi untuk 
berhutang bagi pehak negara (diatas nama rakyat semua). Ada kah mengemis 
berhutang ini salah satu tugas beliau (yang telah di tugaskan/delegated kepada 
Paskah)?
 
3. Mengemis ini dengan alasan sekiranya kadar pertumbuhan negara 2009 meleset 
kebawah dari 6.3%  saperti yang beritakan oleh Kompas. Ma'nanya, ada sesuatu 
yang tidak kena dan tidak diceritakan (baca transparansi) oleh SBY tentang 
immediate, direct and short term impact or fallout of the financial crisis on 
the rest of the world (Indonesia included). President WB Zoellick telah 
menyatakan WB bersedia membantu negara termiskin dan terparah 
akibat terkena biasan krisis ini. Adakah ini mengkiaskan Indonesia juga? 
 
4. Rakyat tahu yang Indonesia masih bertumpuk tumpuk berhutangnya. (Thailad dan 
Korea Selatan telah pun menyelesaikan hutang piutang mereka dengan IMF) Masih 
juga lagi mahu mengemis dengan hutang baru? Terus terang sahaja, saya masih 
belum mengerti syndrome mengemis ini.   
 
5. SBY berkewajiban menjelaskan (baca transparansi) kepada rakyat. Tempat 
terbaik dan patut di lakukan ialah di Parliamen. Rakyat ingin mendengar 
jastifikasi pemerintah mengemis 2 billion US dollars ini. Parliamen dan rakyat 
akan membahas hujjah beliau.
 
5. Sampailah masanya Parliamen Indonesia  mengambil sikap proaktif dalam soal 
mengemis ini. Sampai bila Parliamen harus berdiam diri. Walaupun isu ini domain 
pemerintah, Parliamen bisa turut terlibat kerna berkait dengan constitutional 
and institutional responsibility of parliament. Akhirnya, Parliamen akan 
meng-rectify perjanjian hutang negara dengan WB. Sebelum rectify, elok di 
adakan public hearing agar rakyat faham letak duduknya mengemis ini.
 
6. Persoalan kita ialah adakah wajar mengemis ini hanya sekiranya prestasi 
kadar pertumbuhan negara kebawah 6.3%? Sekiranya bawah 6.3%, apa gunanya 2 
billion hutang dari luar? Hak kita ialah meminta penjelasan dari pemerintah apa 
benda atau perkara atau item atau hal hal yang terkena dari biasan lansungan 
dan tidak lansung/direct and indirect impact dari krisis ini hinggakan 
pemerintah memerlukan berhutung 2 billion US dollar ini. Ma'na sebenarnya, apa 
tujuan sebenar dari berhutung 2 billion US dollar ini? Beberapa hari dahulu 
Yusuf Kalla dan Sri Mulyani telah menyakinkan rakyat bahwa mereka optimis yang 
negara relatif aman dari gangguan krisis. 
 
Dulu, kenaikan harga BBM di kaburi dan di alih pandangan, dengan 
jayanya, dengan kasus Ahmadiah. What a price people have to pay in order to 
effectively sideline the real issue of BBM with polarizing issue of Ahmadiyah, 
and yet still unsettled politically. Apa lagi political move murahan yang bakal 
menimpa rakyat dalam soal berhutang lagi ini?  
 
6.  Rizal Ramli tepat menyatakan pemerintah tidak ada daya kreatif dan 
ketiadaan  keterobosan baru mengstabilkan kewangan dan perekonomian 
negara. Ketiadaan daya kreatif dan keterobosan baru ini adalah dari ketiadaan 
minda/mindset perekonomian merdeka yang senantiasa di ulang jelaskan oleh 
Revrisond Baswir. Tambahan kepada ketiadaan minda perekonomian merdeka ini 
ialah dengan apa yang di perkatakan oleh Malik Bennabi, pemikir dan filosuf 
Algeria, dengan istilah kebolehjajahan/colonizibility (colonizeable mind) 
pimpinan SBY.  
 
Sekiranya ada dun sanak menghadiri program yang tertera di bawah ini, di 
harapkan ada lapuran ke RN. terima kasih 
 
 




Seminar Sehari “Bank Dunia Membiayai Pemanasan Bumi” 




Seminar Sehari
“Bank Dunia Membiayai Pemanasan Bumi”

Narasumber:

Fabby Tumiwa, Direktur IESR (Institute for Essential Services Reforms);
Rahmat Witoelar, Ketua DN Perubahan Iklim/Menteri Lingkungan Hidup;
Revrisond Baswir, Pengamat Ekonomi
Moderator: Galuh P. Chandra 

Seminar sehari ini akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal    : Senin, 13 Oktober 2008
Waktu              : Pkl. 09.30-13.00 WIB
Tempat           : Hotel Cemara, Jl. Cemara, Menteng – Jakarta Pusat 

Kegiatan ini adalah kerjasama dari WALHI, Koalisi Anti Utang, Serikat Petani 
Indonesia, Solidaritas Perempuan, IESR, serta Civil Society Forum for Climate 
Justice (CSF).




Seminar Sehari “Bank Dunia Membiayai Pemanasan Bumi” 



Seminar Sehari
“Bank Dunia Membiayai Pemanasan Bumi”

Narasumber:

Fabby Tumiwa, Direktur IESR (Institute for Essential Services Reforms);
Rahmat Witoelar, Ketua DN Perubahan Iklim/Menteri Lingkungan Hidup;
Revrisond Baswir, Pengamat Ekonomi
Moderator: Galuh P. Chandra 

Seminar sehari ini akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal    : Senin, 13 Oktober 2008
Waktu              : Pkl. 09.30-13.00 WIB
Tempat           : Hotel Cemara, Jl. Cemara, Menteng – Jakarta Pusat 

Kegiatan ini adalah kerjasama dari WALHI, Koalisi Anti Utang, Serikat Petani 
Indonesia, Solidaritas Perempuan, IESR, serta Civil Society Forum for Climate 
Justice (CSF).




--- On Sun, 10/12/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 29: SALUT UNTUK SRI 
MULYANI
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Sunday, October 12, 2008, 8:01 PM











      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke