Sanak Riri, yo sabana padek carito nyo..tp kalau cubo google korban
Irak, dgn "smart bomb": nyo, yo sabana smart, sipil nan kanai
ratusan ribu tu nan ndak sato parang, mereka berbantah2an, kata Gedung
Hitam, hitungan nya salah methodology, kata yg menghitung lembaga
independen ya memang harus begitu,..palamak kecek,..itukan namonya
"collateral damage" berada pada tempat yg salah dan waktu yg salah.
Pertanyaan nya, Apa kata dunia? Krn banyak yg muslim,.. apa kata kita
sbg muslim?
Apakah cukup kita mendoakan saja? Mohon saya dibantu bgmn konsekwensi
nya pada kita sbg muslim? Kata nya muslim bersaudara.

Wass. Muzirman
-----------------------------------------
2008/12/5 Riri Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>:
> Dunsanak Sadonyo.
>
> Maaf, iko OOT, untuak selingan libur panjang.
>
> Dulu ado joke bahwa AS pernah menuduh Indonesia melakukan "pergerakan
> missile", padahal yang dilihat satelit AS itu tukang karupuak. Itu Joke.
>
> Sudah tu adolo  nan tajadi di Irak nan - kabanyo - bukan joke, tentara AS
> manembak tentara inggirih.
>
> Nan terbaru, helikopter NATO (i.e AS) membantai sekawanan domba yang dikira
> pasukan pejuang Taliban (berita ambo copy kan di bawah)
> Kalau kato koran Pos Kota, tentara tu lah "parno" (paranoid).
>
> Bisa saja Pemerintah lokal di sana menuntut ganti rugi ke tentara AS/ NATO.
> Tapi kalau ambo probadi ndak yakin tuntutan itu berhasil. Tentunya mereka
> akan mendapat jawaban yang sangat cerdas: "Lho, kami kan manolong kalian
> mambantai domba tu untuak ari rayo aji ..."
>
> Riri
> Bekasi, L 46
>
> 05/12/2008 15:45
> Dikira Taliban, Domba Diserang NATO
>
> Liputan6.com, Kabul: Sekumpulan domba di Provinsi Laghman, Afghanistan,
> dibantai helikopter NATO yang menyangka hewan itu sekawanan pejuang Taliban.
> Peristiwa itu berlangsung Rabu malam waktu setempat, di dekat Kota Mehtar
> Lam. Polisi lokal mengatakan, helikopter-helikopter NATO melepaskan beberapa
> tembakan hingga lebih dari 200 domba milik warga setempat terbantai.
>
> Sumber di gubernuran mengatakan pasukan NATO itu mengaku sedang mengincar
> Taliban. Namun, NATO belum memberi komentar atas hal itu. Jika NATO terbukti
> membantai ternak-ternak itu, pemerintah setempat akan menuntut
> pilot-pilotnya membayar ganti rugi kepada para gembala sebesar US$ 50 ribu.
> Harga satu domba antara US$ 200 hingga US$ 300, tergantung ukurannya.
>
> Pemerintah Afghanistan semakin kritis terhadap pasukan AS seiring banyaknya
> korban di pihak sipil. Pada tanggal 3 November, pasukan koalisi melakukan
> serangan udara dan darat yang membunuh 37 warga sipil di suatu pesta
> pernikahan di provinsi Kandahar. Pasukan AS menyebut tindakan itu mereka
> lakukan untuk membalas serangan dari kelompok bersenjata.(ADO/ANTARA)
-----------------------------------------------------------------------------

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke