AWW.

Dalam rangka mangumpuakan bahan-bahan "tour guiding",

Mudah-mudahan ado Adisanak nan suka rela manambahi.

Kando Marajo 

=========================================

Melihat Bekas ‘Pabrik Senjata' Pejuang Sawahlunto 

          PadangKini.com | Kamis, 14/8/2008, 20:08 WIB

Oleh: Syofiardi Bachyul Jb


DALAM suasana
peringatan Kemerdekaan RI ke-63, jika Anda ingin berwisata ke Kota
Sawahlunto, ada baiknya berkunjung ke bangunan bawah tanah di bawah
Masjid Agung Nurul Islam yang gampang mencarinya karena memiliki menara
tertinggi di kota itu. 
Bangunan ini memiliki nilai sejarah di masa perebutan kemerdekaan
pada 1945. Ruang bawah tanah dari semen cor bekas pembangkit listrik
tenaga uap zaman Belanda itu, saat itu digunakan para pejuang untuk
bersembunyi, merakit senjata, dan sekaligus menyimpan senjata ketika
melawan penjajah Jepang. 
Bahkan tempat itu dikenal sebagai satu dari dua ‘pabrik senjata' di
Sawahlunto waktu itu. Satu lagi, bengkel Perusahaan Tambang Batubara
Ombilin. 
Bangunan bawah tanah dengan banyak lorong dan pintu keluar, dan
tidak terlihat dari luar karena rata dengan tanah itu, sulit diketahui
keberadaannya oleh orang asing. Karena itu menjadi persembunyian yang
aman di tengah kota. 
Ketika ruang bawah tanah ini secara resmi dibuka Pemko Sawahlunto 5
Juni 2005, M. Kasim RM yang waktu itu sudah berumur 90 tahun, ikut
masuk. Masuk dari belakang masjid yang berdiri di atas lorong-lorong
itu, M. Kasim sesampai di dalam tak kuasa menahan derai air matanya. 
"Hanya saya yang tinggal sekarang, teman-teman seperjuangan yang
dulu sembunyi di sini sudah tidak ada lagi," ujar Kasim yang waktu itu
teknisi dan anggota Gyu Gun. 
M. Kasim sepertinya menganggap hari itu hari sangat bersejarah dalam
hidupnya. Ia menyambutnya dengan mengenakan celana warna hansip, kemeja
biru muda, dan topi pet berjumbai mirip topi tentara Jepang. Meski
sudah tua ia masih ceria dan bicaranya masih jelas.
"Saya sudah sejak puluhan tahun lalu mengusulkan kepada Pemerintah
Kota Sawahlunto untuk membuka ruangan ini, tapi baru sekarang
dilakukan," ungkap Kasim. 
Sebagai veteran pejuang 45 di Sawahlunto, Kasim merupakan
satu-satunya saksi sejarah yang tersisa. Tempat itu, kata Kasim, sangat
penting sebagai pabrik penyuplai senjata para pejuang untuk Sawahlunto
dan sekitarnya.
Bom-bom yang panjangnya hingga 4 meter buatan Inggris, Jerman dan
lain-lain disimpan di tempat itu, lalu dengan gagah-berani dijinakkan
dan diambil pejuang mesiunya untuk dijadikan senjata. 
Selama Indonesia merdeka, tak ada orang di Kota Sawahlunto yang tahu
pasti bagaimana bentuk ruangan bawah tanah yang terletak di bawah
Masjid Raya Agung Nurul Islam itu, kecuali M. Kasim RM yang sudah
meninggal setahun kemudian.
Pada 5 Juni 2005 itu Wali Kota Sawahlunto, Amran Nur memerintahkan
aparatnya dari Kantor Dinas Pariwisata dengan didampingi polisi untuk
membuka ruangan tersebut secara resmi, setelah sebagian besar ruangan
di sana dibersihkan. 
Di ruangan bawah tanah itu masih banyak ditemukan granat karatan. 
Bangunan Belanda
Sebenarnya ruangan itu memiliki sejarah yang panjang. Jauh sebelum
1940-an. Ruangan itu dulunya adalah pusat pembangkit tenaga listrik (central 
electrich)
yang dibangun pada 1894 oleh Bolonial Belanda. Tujuan utama pembangunan
pembangkit listrik tenaga uap tersebut adalah untuk pendukung
operasional perusahaan batubara yang dibuka pada 1891. 
Menurut buku Sawahlunto: Dulu, Kini, dan Esok yang ditulis
Wannofri Samry dkk (2005), pada saat didirikan, Central Electrich ini
tercatat sebagai pembangkit listrik terbesar di Sumatera. Daya listrik
yang dapat dihasilkan alat ini adalah 20.000 megawatt hoog spaning. 
Bangunan itu dibangun para teknolog kolonial yang handal dan
dikonstruksi dengan begitu terencana. Alat-alatnya, seperti besi, semen
putih dan generatornya, didatangkan dari Jerman. 
Mesin ini bekerja dengan menggunakan air Batang Lunto yang yang
mengalir di samping bangunan. Air dialirkan dengan pipa-pipa besi ke
dalam ruang bawah tanah di mana terdapat dapur (kitchen) berupa tangki
untuk pemanasan agar memproduksi uap. Pemanasan dilakukan dengan
membakar batubara. Sedangkan Sisa pembakaran dikeluarkan melalui
cerobong asap dari semen setinggi 70 meter. 
Bangunan bagian atas Central Electrich yang berupa kantor dua
tingkat telah hancur ketika Belanda menghadapi Jepang pada 1942.
Operasional pembangkit inipun terhenti. 
Para pejuang kemerdekaan Indonesia memanfaatkan ruang bawah tanah
itu. Ketika Indonesia merdeka pintu ruang bawah tanah itu ditutup
dengan semen. Tak ada orang yang pernah masuk lagi ke dalamnya. 
Pada 1955 di atas ruangan bawah tanah itu didirikan oleh masyarakat
Sawahlunto sebuah masjid agung berukuran 60 X 60 meter. Pintu ruang
bawah tanah yang telah ditutup tepat terletak di belakang masjid.
Menara bekas cerobong asap Central Electrich dijadikan menara masjid
dengan menambah kubah setinggi 10 meter. 
Dua tahun lalu itu, baru seperempat ruangan bangunan dapat
ditelusuri karena belum dibersihkan. Peralatan di dalam ruangan tak ada
sama sekali. Tak ada mesin generator dan tangki pemanas. Kecuali
pipa-pipa baja yang masih kokoh tertanam di beberapa bagian ruangan. 
Sejumlah pintu dari besi tertutup rapat dan sejumlah lorong
tertimbun tanah. Kekhawatiran masih adanya granat yang dapat meledak
muncul, karena ditemukan dua buah granat tangan zaman perang mirip
botol di salah satu lokasi. Karena itu, ukuran sesungguhnya ruangan
bawah tanah itu belum dapat dipastikan. 
Konon ruangan ini panjangnya hampir 150 meter dan lebarnya lebih 50
meter, artinya lebih lebar dari masjid agung ini. Untuk menggali
semuanya Pemko Sawahlunto terpaksa meminta Polda Sumatera Barat untuk
mengirimkan tim penjinak bom. 
Pemko Sawahlunto menjadi bangunan itu situs sejarah dan terbuka
untuk umum. "Seperti Lubang Jepang di Bukittinggi," kata Amran.**




      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke