Ada film baru yang sedang dibuat mengenai silat Minangkabau ini.
Mudah-mudahan hasilnya bagus dan membantu mempopulerkan silat Minang.


Ichwan,41
*
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
**
'Anak laki-laki' Christine Hakim Kenalkan Pencak Silat Lewat Film *

kilasberita.com! Jumat, 31 Oktober 2008 19:40

Jumat, 31 Oktober 2008 19:40 KB Hot


Christine Hakim
Jakarta, 'Anak laki-laki' Christine Hakim merantau dari kampung halaman
untuk ke Jakarta. Namun di Jakarta, bukannya hidup layak, Ia malah
dihadapkan dengan mafia Human Traficking (perdagangan manusia-red).

Kisah menegangkan anak laki-laki Christine Hakim itu bisa disaksikan di
bioskop Blitz Megaplez pada Maret 2009. Film yang bergenre action tersebut
digarap oleh sutradara, Gareth Evans asal Ingris dan diperankan oleh
sejumlah aktor asing.

Film yang berjudul 'Merantau' itu mengisahkan tentang seorang pesilat asal
Minangkabau, Yuda (Iko Uwais) yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Di kampung halamannya, Yuda hidup bersama sang ibu, Wulan (Christine Hakim).
Sang ibu sempat melarang Yuda ke Jakarta.

Kerasnya kehidupan di Jakarta, membuat Yuda tertekan.Namun setelah bertemun
seorang gadis Jakarta, Asri (Siska Jesika) kehidupannya pun mulai teratur.
Namun rupanya Asri diincar mafia perdagangan manusia yang dipimpin oleh
Ratger (Mads Kaudal). Yuda pun berkomitmen menolongdan membela gadis yang
dicintainya itu.

"Saya ingin membuat feature film tentang pencak silat untuk mengenalkan
silat ke negara-negara barat," ujar sang sutradara, Gareth Evans saat
ditemui di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat
(31/10/2008).

Film yang akan mulai syuting minggu depan ini memang bertujuan untuk lebih
mengenalkan bela diri pencak silat kembali kepada masyarakat Indonesia.

Penggarapan film ini, menurut sang produser, Ario Sagantoro tidak main-main.
Sang bintang utamanya, Iko Uwalis, diambil dari atlet pencak silat Indonesia
terbaik. Pemenang piala FFI, Christine Hakim pun didaulat sebagai salah satu
pemainnya.

"Saya tahu dia ketika dia bermain 'Daun di Atas Bantal'. Dia itu artis yang
sangat bertalenta," ujar Gareth.


On 12/17/08, Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> wrote:
>
> *Ketika Silek Tuo Ingin Dibangkitkan Kembali*
>
>
>
> Rabu, 17 Desember 2008
>
> *"Dengar Minang, Orang Langsung Ingat Silek"*
>
> Silek (silat) Minangkabau, sebuah kekayaan budaya. Pamornya saat ini lebih
> dikenal di luar daripada di Minangkabau sendiri. Cerita silek Minang yang
> memiliki gerakan indah, pertahanan yang...
>
> ...komplit dan penuh filosofi hidup. Namun saat ini, keberadaannya semakin
> terkikis zaman disebabkan kurangnya keinginan generasi muda untuk belajar
> tradisinya sendiri. Jarum jam menunjukkan pukul 11.00 WIB. Sisa-sisa gerimis
> membuat tanah arena sedikit basah dan licin. Dua pesilat tua maju ke tengah
> arena. Keduanya langsung melakukan penghormatan kepada penonton, lalu
> bersalaman. Beberapa detik kemudian, keduanya langsung pasang kuda-kuda.
> Pesilat pertama mengambil kuda-kuda menyerang dan yang lainnya mengambil
> kuda-kuda bertahan.
>
>
>
> Keduanya kemudian menampilkan gerakan-gerakan indah, baik dalam bertahan
> maupun menyerang, secara bergantian. Setelah beberapa jurus ditampilkan
> dengan gerakan yang indah tersebut, keduanya kemudian bersalaman dan
> berpelukan, lalu memberi penghormatan kepada penonton.
>
>
>
> Itulah satu dari sekian banyak penampilan para pesilat dari berbagai daerah
> di Kabupaten dan Kota Solok di Pelataran TK Iksal Saok Laweh kemarin malam.
> Pertemuan para pesilat tradisional Minangkabau tersebut digagas Wakil Bupati
> Solok Desra Ediwan Anan Tanur dan Anggota DPR RI Azwir Dainy Tara. Tujuannya
> untuk membangkitkan kembali silat tradisi yang telah menjadi ciri khas
> Minangkabau.
>
>
>
> Salah seorang tuo silek di Saok Laweh, Ruspin Rajo Mudo mengungkapkan saat
> ini keberadaan silek tradisi di Solok, khususnya di Saok Laweh sudah mulai
> kembali bangkit. Menurutnya, hal tersebut juga didukung banyaknya tuo-tuo
> silek di Saok Laweh untuk kembali membuka sasaran silek di daerahnya
> masing-masing.
>
>
>
> "Silek bukanlah kepandaian yang diperoleh dari lahir. Dia tidak datang
> dengan sendirinya, tapi harus dipelajari. Karena itu, kalau tradisi ini
> tidak diajarkan, maka bukan sesuatu yang mustahil beladiri tradisi ini akan
> ditinggalkan," ujarnya.
>
>
>
> Ruspin mengharapkan silek Minang yang terdiri dari berbagai aliran harus
> dijadikan sebagai salah satu keunggulan budaya Minangkabau. Khususnya untuk
> daerah Solok. Ia mengungkapkan meski terdiri dari banyak aliran, dasar dari
> silek tetap sama. Paling penting, setiap aliran tersebut memiliki keunggulan
> tersendiri.
>
>
>
> "Setiap aliran memiliki keunggulannya masing-masing. Para murid oleh
> gurunya senantiasa ditekankan untuk tidak mempelajari berbagai aliran silek.
> Tujuannya agar murid tidak hanya tahu dan menguasai satu jenis silek saja.
> Nantinya, murid sendirilah yang akan menentukan aliran mana yang akan ia
> dalami lebih dalam. Tergantung sifat, keunggulan dan keinginan murid
> masing-masing," lanjutnya.
>
>
>
> Ruspin juga mengungkapkan aliran silek yang terdapat di Minangkabau seperti
> Silek Kumango, Silek Staralak, Silek Langkah Ampek, Silek Pangian, Silek
> Lintau, Silek Langkah Tigo, Silek Biaro, Silek Sunua, Silek Bayang, Silek
> Pauah, Silek Tikam Tuo dan berbagai aliran lainnya merupakan aset untuk
> memperkuat mental dan kepribadian. Namun yang paling penting menurutnya,
> filosofi dari silek adalah untuk membuat yang mempelajarinya lebih dekat ke
> agama.
>
>
>
> Wakil Bupati Solok Desra Ediwan Anan Tanur mengungkapkan dirinya pernah
> merasa malu tidak mendalami silek tradisi sejak kecil. Hal itu katanya
> terjadi saat ini kuliah di IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri
> Jakarta) jurusan olahraga. Saat mengambil mata kuliah silat, dosennya
> bertanya dari mana ia berasal. Saat dijawab dari Sumbar, dosennya
> berkomentar "Wah kalau dari sana, berarti gerakan silat kamu indah dan sudah
> matang dong". Komentar tersebut membuat Desra Ediwan terperanjat, karena
> ternyata gaung kebesaran silek Minang sudah sampai ke mana-mana.
>
> Anggota DPR RI asal Sumbar dari Partai Golkar Azwir Dainy Tara
> mengungkapkan optimismenya silek tradisi ini akan kembali bangkit.
> Menurutnya, hal tersebut dapat tercapai kalau seluruh tuo silek memiliki
> pemahaman dan keinginan untuk membangkitkannya kembali. (rijal islamy)
>
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke